MATERI PERTEMUAN DAN PENILAIAN HARIAN 4 BAB 5 KELAS XI SOSIOLOGI BENTUK-BENTUK INTEGRASI SOSIAL

 


 

#MateriSosiologi  Setelah mempelajari materi pertemuan ke 4 BAB 5 Sosiologi Kelas XI ini, diharapkan kalian dapat menjelaskan bentuk-bentuk integrasi sosial di masyarakat dengan benar.

Ada tiga bentuk integrasi sosial, yaitu integrasi normative, integrasi fungsional, dan integrasi koersif. Untuk lebih jelasnya, ayo pahami materi berikut.
 
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan bentuk-bentuk integrasi sosial yang ada di masyarakat. integrasi normatif dapat terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di Indonesia. 

Dalam hal ini, norma merupakan pedoman untuk melakukan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku dengan baik. 

Dengan adanya norma tersebut dapat mempersatukan masyarakat dan menciptakan kehidupan yang harmonis. 


 

 
Seperti di Indonesia, bangsa Indonesia terdiri atas beberapa pulau dengan beragam, seperti budaya, suku, adat istiadat, dan sebagainya. 

Setiap daerah di Indonesia memiliki norma yang mengikat dan mengatur masyarakat. adanya peraturan yang mengikat di setiap daerah dapat disatukan dengan wadah Bhineka Tunggal Ika.  

2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi dalam masyarakat. 

Dalam integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat. 


 

Sebagai contohnya, di Indonesia terdiri atas beberapa suku, kemudian mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada.

Misalnya suku Bugis yang pandai melaut difungsikan sebagai pelaut yang menyediakan hasil-hasil laut. 

Selain itu, ada suku Minang yang pandai berdagang, maka difungsikan sebagai pedagang yang menjual hasil-hasil laut. Dengan demikian akan tercipta integrasi dalam masyarakat

3. Integrasi Koersif
Integrasi koersif terbentuk karena adanya kekuasaan dari penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). 

Sebagai contohnya, polisi yang memberikan gas air mata untuk menghentikan demonstrasi, seperti gambar di bawah ini. 


 


Gambar di atas, merupakan integrasi koersif dilakukan oleh polisi dengan memberikan gas air mata untuk membubarkan para demonstran. 

Hal ini dilakukan karena polisi mengalami kesulitan untuk membubarkan para demonstran.
 
Rangkuman
Integrasi normatif merupakan bentuk-bentuk integrasi sosial yang ada di masyarakat. integrasi normatif dapat terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini, norma merupakan pedoman untuk melakukan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan anjuran agar seseorang dapat bertingkah laku dengan baik. Dengan adanya norma tersebut dapat mempersatukan masyarakat dan menciptakan kehidupan yang harmonis. 

 
Seperti di Indonesia, bangsa Indonesia terdiri atas beberapa pulau dengan beragam, seperti budaya, suku, adat istiadat, dan sebagainya. Setiap daerah di Indonesia memiliki norma yang mengikat dan mengatur masyarakat. adanya peraturan yang mengikat di setiap daerah dapat disatukan dengan wadah Bhineka Tunggal Ika.  

 
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi dalam masyarakat. dalam integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat. sebagai contohnya, di Indonesia terdiri atas beberapa suku, kemudian mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada. 

 
Integrasi koersif terbentuk karena adanya kekuasaan dari penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Sebagai contohnya, polisi yang memberikan gas air mata untuk menghentikan demonstrasi, seperti gambar di bawah ini. 

Silahkan kerjakan soal latihan berikut ini :