Indonesia tentunya memiliki pula keanekaragaman baik dilihat dari ras, agama, suku bangsa dan adat istiadatnya dimana hal tersebut merupakan kekayaan tersendiri bagi bangsa kita.
Namun, disisi lain apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengelola dengan baik, maka potensi disintegrasi menjadi sangat besar.
Tujuh puluh enam tahun yang lalu ketika bangsa Indonesia baru saja mengirup udara kebebasan dari belenggu penjajahan. Bangsa yang baru merdeka ini dikacaukan dengan gerakan yang ingin mencerai beraikan keutuhan bangsa yang dibangun dengan cucuran darah dan air mata.
Mulai dari tahun 1948 hingga tahun 1965 pemerintah Indonesai bersama rakyat yang masih sangat mencintai keutuhan NKRI saling bahu membahu untuk menumpas segala gerakan yang bersifat disintegrasi dan separatisme.
Berdasarkan informasi di atas maka pada awal kegiatan belajar kalian dimasa pandemi ini dan melalui media yang memanfaatkan teknologi informasi kalian akan belajar menganalisis upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G30-S/PKI dan mampu pula merekonstruksi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa serta menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
Adapun Kompentensi Dasar BAB 1 dengan alokasi waktu 3 x 2 JP ini adalah :
3.1
Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi
Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
4.2 Merekonstruksi upaya bangsa
indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
Alokasi Waktu: 6 X 45 Menit (3 Pertemuan)
KEGIATAN PEMBELAJARAN I ANCAMAN PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 DAN GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kalian mempelajari materi Pemberontakan PKI Madiun dan G 30 S PKI diharapkan kalian mampu berfikir kritis dan kreatif untuk mampu menganalisis pemberontakan dan menguraikan peran pemerntah dalam menumpas pemberontakan dengan mengambangkan literasi, dan mampu menyajikan hasil analisis berdasarkan hasil kerja yang telah didiskusikan dengan kelompok dalam bentuk terulis.
B. Uraian Materi
1. Pemberontakan PKI Madiun 1948
Kakah, nama kali kecil tersebut merupakan anak cabang Sungai Bengawan Solo yang membelah Desa Bangunrejo Lor. Kali kecil di tepi hutan jati itu terlihat seram.
Serakan dedaunan dan ranting memenuhi permukaan airnya yang berwarna kelabu.
Tepat di sebidang kecil tanah yang agak menjorok ke dalam air, berdiri kokoh sebuah tugu peringatan. Ada tulisan di bagian atas yang berbunyi: “Di sini telah gugur pahlawan-pahlawan bangsaku:
1. Soerjo ( Suryo ), Gubernur I Jawa Timur,
2. Doerjat, Kombes Polisi I, dan
3. Soerono, Kompol Polisi I.
Bermula pada bulan November 1948, ketika Presiden Soekarno memanggil gubernur seluruh Indonesia, itu tepat diperingati sebagai hari pahlawan di Yogyakarta yang dihadiri para pejabat pemerintah, salah satunya adalah gubernur Soerjo.
Setelah menghadiri peringatan hari pahlawan, Gubernur Soerjo pamit undur diri untuk pergi ke Madiun. Sebelum sampai di Madiun mobil beliau dicegat anggota Bataliyon FDR, Partai Komunis Indonesia (PKI) pimpinan Maladi Yusuf ditengah Hutan Peleng, Kedunggalar, Ngawi.
Kendaraan yang digunakan Gubernur Soerjo dan dua perwira polisi itu pun di bakar , ketiganya kemudian ditelanjangi dan dicaci maki, ketiganya diikat, lalu diseret hingga lebih dari 5 KM dengan menggunakan kuda. Dua perwira polisi tersebut lebih dahulu meninggal akibat diseret.
Mereka terus menyeret Gubernur Soerjo melewati aliran sungai Bengawan Solo, Sungai sonde, dan Kali Kakah.
Di Sungai Kakah itulah Gubernur Soejo gugur ditangan kelompok FDR tersebut.
Empat hari kemudian, jenazah Gubernur Soerjo ( Suryo ) dan dua perwira polisi baru ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan.
C. Rangkuman
a. Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa Timur bulan September – Desember 1948. Peristiwa ini diawali dengan diproklamasikannya negara Soviet Republik Indonesia pada tanggal 18 September 1948 di Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia yang didukung oleh Front demokrasi rakyat yang dibentuk oleh mantan Perdana Mentri Amir Syarifudin.
b. pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Kabinet Amir Syarifuddin jatuh disebabkan oleh kegagalannya dalam perundingan Renville yang sangat merugikan Indonesia.
c. Bersamaan dengan itu terjadi penculikan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Madiun, baik itu tokoh sipil maupun militer di pemerintahan ataupun tokoh-tokoh masyarakat dan agama.
d. Pada tanggal 19 September 1948 Ketika terdengar berita bahwa di Madiun telah terjadi perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh PKI Muso, maka dengan ppresiden Soekarno memberi perintah langsung kepada Jendral Soedirman untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
e. G 30S PKI merupakan gerakan yang tujuan utamanya untuk menurunkan (mengkudeta) presiden RI pertama, Soekarno agar dapat menguasai Indonesia dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
f. Sebelum mulainya gerakan G30S PKI, awal mula kecurigaan masyarakatnya terjadi pada bulan Juli 1959 ketika parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden dengan PKI berdiri di belakang, memberikan dukungan penuh kepada presiden Soekarno.
g. Penolakan rencana pembentukan angkatan ke 5 yang dikemukakan oleh PKI menjadi pemicu semakin keruhnya suasana terutama dalam hubungan internal antara AD dan PKI.
h. PKI meniupkan isu tentang dewan jenderal di tubuh AD yang tengah mempersiapkan suatu kudeta.
i. Kekacauan ini memicu adanya gerakan G30S PKI. Peristiwa G30S/PKI dimulai pada tanggal 1 Oktober dini hari, dimana kelompok pasukan bergerak dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma menuju daerah selatan Jakarta untuk menculik 7 Jendral yang semuanya merupakan anggota dari staf tentara.
j. Ketujuh target merupakan Jenderal TNI. Ketujuhnya yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono, D.I. Panjaitan, Soeprapto, S. Parman, Sutoyo, dan target utamanya adalah Jendral Abdul Harris Nasution.
k. G 30S PKI merupakan gerakan yang tujuan utamanya untuk menurunkan (mengkudeta) presiden RI pertama, Soekarno agar dapat menguasai Indonesia dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
l. Sebelum mulainya gerakan G30S PKI, awal mula kecurigaan masyarakatnya terjadi pada bulan Juli 1959 ketika parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden dengan PKI berdiri di belakang, memberikan dukungan penuh kepada presiden Soekarno.
m. Penolakan rencana pembentukan angakatan ke 5 yang dikemukakan oleh PKI menjadi pemeicu semakin ekruhnya suasana terutama dalam hubungan internal antara AD dan PKI.
n. PKI meniupkan isu tentang dewan jenderal di tubuh AD yang tengah mempersiapkan suatu kudeta.
o. Kekacauan ini memicu adanya gerakan G30S PKI. Peristiwa G30S/PKI dimulai pada tanggal 1 Oktober dini hari, dimana kelompok pasukan bergerak dari Lapangan Udara Halim Perdana kusuma menuju daerah selatan Jakarta untuk menculik 7 Jendral yang semuanya merupakan anggota dari staf tentara.
p. Ketujuh target merupakan jenderal TNI. Ketujuhnya yakni Ahmad Yani, M.T.Haryono, D.I. Panjaitan, Soeprapto, S. Parman, Sutoyo, dan target utamanya adalah Jenderal Abdul Harris Nasution.
D. Latihan Soal
1. Sejak Juni 1948 para tokoh PKI mengerahakan massa untuk melancarkan aksi sepihak ke daerah Surakarta, Solo, Kediri, dan Puwadadi, adapun saran yang disampaikan para Tokoh PKI seperrti tercantum di bawah ini yaitu… .
A. Menduduki kentor pemerintahan.
B. Menculik para tokoh PKI.
C. Melucuti persenjataan anggota militer.
D. Mengambil alih tempat-tempat strategis.
E. Merebut tanah milik bangsawan.
2. Pemberontakan PKI di Madiun 1948 berkaitan erat dengan kebijakan
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Indikator yang
mendukung pernyataan tersebut adalah…
A. TNI tidak berhasil menyatukan unsur KNIL Ke dalam tubuh APRIS sebagai unsur keamanan RIS.
B. Kabinet Hatta melakukan pengurangan terhadap TNI yang dianggap menjadi beban anggran negara.
C. Amir Syarifudin menghimpun anggota tentara yang tersingkir untuk
melakukan pemberontakan.
D. Rera akan bermetamorfosis menjadi FDR yang kelak akan melakukan di pemberontakan di Madiun.
E. Rera dipimpin oleh Muso dan Alimin.
3. Latihan kemiliteran kader-kader PKI di daerah Lubang Buaya adalah sebagai persiapan untuk…
A. Merebut kekuasaan pemerintahan.
B. Mengepung bandara Halim Perdanakusuma.
C. Merebut RRI dan PN telekomunikasi.
D. Mengamankan daerah Lubang Buaya.
E. Mengkoordinasikan kegiatan di Lubang Buaya.
4. Gerakan yang terjadi tanggal 30 September 1965 menimbulkan perubahan yang besar pada keberlangsungan Negara Indonesia. Salah satu dampak yang timbul dari gerakan tersebut adalah…
A. Pergantian sistem demokrasi terpimpin menjadi demokrasi parlementer.
B. Dijalankannya program reorganisasi dan rasionalisasi.
C. Munculnya Supersemar.
D. Munculnya Trikora dari masyarakat.
E. Pembubaran negara federal RIS.
5. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perjuangan bangsa Indonesia belum berakhir. Selain ancaman dari pihak asing yang ingin kembali menjajah, bangsa Indonesia menghadapi ancaman dari bangsa Indonesia sendiri. Salah satunya adalah gerakan komunis yang ingin mnedirikan negara komunis Indonesia. Partai Komunis Indonesia sudah melakukan pemberontakan berulang kali sejak 1926. Puncaknya, terjadi peristiwa G30 S/PKI tahun 1965. Bahaya komunis juga dianggap sebagai bahaya laten yang harus diwaspadai. Hal mendasar yang menyebabkan paham komunis tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang Pancasilais adalah ….
A. Komunisme sering melakukan aksi demonstrasi dan perusakan.
B. Komunisme bersifat ateis tidak mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
C. Komunisme menginginkan bentuk negara komunis.
D. Komunisme berasal dari negara blok timur yang berlawanan dengan blok barat.
E. Pancasila merupakan ide presiden Sukarno yang beraliran liberal, bukan komunis.
KEGIATAN PEMBELAJARAN II ANCAMAN DISINTEGRASI : DARUL ISLAM/TENTARA ISLAM INDONESIA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kalian memahami pemeronakan PKI baik di Madiun mapun di Jakarta pada kegiatan belajar II ini kalian diharapkan akan mampu menganalisis upaya pemerintah dalam mengatasi disintegrasi bangsa yang disebabkan adanya pemberontakan DI/TII dengan cara yang kritis dan kreatif, serta mampu merekonstruksinya dalam bentuk laporan tertulis bersama kelompok belajar kalian.
B. Uraian Materi
1. DI/TII Jawa Barat
Salah satu peristiwa penting yang meninggalkan bekas dalam catatan sejarah negeri ini adalah berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di awal masa kemerdekaan.
Topik ini memang selalu dan akan tetap menarik untuk diperbincangkan, lengkap dengan segala pendapat para ahli maupun saksi-saksi sejarah.
Fakta yang terjadi tentang Darul Islam Indonesia.
Nama Kartosuwiryo, tentu tak lagi menjadi nama yang asing bagi kita, karena dialah pendiri negara berasas Islam tersebut. Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama Darul Islam atau DI) yang artinya adalah “Rumah Islam” adalah gerakan politik yang diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 (ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender Hijriyah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa
Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Diproklamirkan saat Negara Pasundan buatan belanda mengangkat Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema sebagai presiden.
Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia yang saat itu baru saja diproklamasikan kemerdekaannya dan ada pada masa perang dengan tentara Kerajaan Belanda sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara.
Dalam proklamasinya bahwa “Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam”, lebih jelas lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa “Negara berdasarkan Islam” dan “Hukum yang tertinggi adalah Al Quran dan Hadits”.
Salah satu keputusan Renville adalah harus pindahnya pasukan RI dari daerah-daerah yang diklaim dan diduduki Belanda ke daerah yang dikuasai RI.
Di Jawa Barat, Divisi Siliwangi sebagai pasukan resmi RI pun dipindahkan ke Jawa Tengah karena Jawa Barat dijadikan negara bagian Pasundan oleh Belanda.
Akan tetapi laskar bersenjata Hizbullah dan Sabilillah yang telah berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak bersedia pindah dan malah membentuk Tentara Islam Indonesia (TII). Vakum (kosong)-nya kekuasaan RI di Jawa Barat segera dimanfaatkan Kartosuwiryo.
Meski awalnya ia memimpin perjuangan melawan Belanda dalam rangka menunjang perjuangan RI. Namun, akhirnya perjuangan tersebut beralih menjadi perjuangan untuk merealisasikan cita-citanya. Persoalan timbul ketika pasukan Siliwangi kembali balik ke Jawa Barat. Kartosuwiryo tidak mau mengakui tentara RI tersebut kecuali mereka mau bergabung dengan DI/TI.
KEGIATAN BELAJAR III PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI DAN PERSMESTA
A. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari kegiatan belajar 3 ini kalian diharapan mampu berfikir kritis dan kreatif untuk menganalisis disintergrasi yang disebabkan karena adanya kepentingan pihak-pihak tertentu serta mmapu pula meganalisis upaya yang dilakukan pemerintah untuk menumpas gerakan tesebut dengan cara melakukan studi litersasi dan diskusi dengan teman-teman untuk kemudia dilaporakan dalam bentuk tulisan.
B. Uraian Materi
1. APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
Jadi peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh APRA ini meletus pada 23 Januari 1950 di Bandung. Pada saat itu APRA melakukan serangan dan menduduki kota Bandung. Latar belakang pemberontakan APRA ini dipicu oleh adanya friksi dalam tubuh Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Friksi yang terjadi itu antara tentara pendukung unitaris (TNI) dengan tentara pendukung federalis (KNIL/KL).
Perlu diketahui, pemberontakan APRA ini menjadi tragedi politik dan
ideologis nasional, tepatnya di masa perjuangan Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. APRA sendiri dipimpin oleh Raymond Westerling dan memiliki 800 serdadu bekas KNIL.
APRA memanfaatkan kepercayaan masyarakat Indonesia akan datangnya pemimpin yang adil seperti yang dituliskan dalam kitab Jangka Jayabaya tentang datangnya “Sang Ratu Adil” dan Westerling pun menamai gerakan ini dengan Angkatan perang Ratu Adil”
Pemberontakan ini diawali Westerling dengan memberikan Ultimatum kepada pemerintah RIS agar kekuasaan militer negara Pasundan diberikan kepada KNIL.
Pada tanggal 23 Januari 1950 APRA melakukan serangan terhadap kota Bandung dengan pasukan sejumlah 800 dari unsur KNIL dan berhasil memasuki kota dan menguasai markas divisi Siliwangi. APRA membunuh setiap TNI yang mereka jumpai di kota Bandung.
Gerakan yang dipimpin oleh Raymond Westerling ini berhasil mengusai markas Staf Divisi Siliwangi, sekaligus membunuh ratusan prajurit Divisi Siliwangi. Pada Januari 1950, Presiden RIS Sukarno menunjuk Hamid sebagai menteri negara tanpa portofolio sekaligus koordinator tim perumusan lambang negara. Dalam sidang kabinet, 10 Januari 1950, Hamid membentuk Panitia Lencana Negara. Kemudian diadakanlah sayembara
PENILAIAN AKHIR HARIAN
1. Pada masa revolusi kemerdekaan partai komunis Indonesia menjadi salah satu kekuatan politik yang berpengaruh dalam pemerintahan RI. Fakta yang mendukung pernyataan tersebut adalah….
A. Amir Syarifudin menjabat sebagai perdana menteri
B. ajaran Nasakom menajdi landasan politik luar negeri Indonesia
C. Partai Komunis Indonesia bergabung dengan front Demokrasi rakyat
D. Moh. Hatta mengurangi pengaruh kelompok kiri dalam pemerintahan
E. pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan ReRa
2. Pada tanggal 17 Agustus 1948 pemerintah Indonesdia dan Belanda sepakat untuk mendatangani perjanjian Renville. Perjanjian tersebut justru menimbulkan pertentangan dari berbagai pihak. Alasan tertentangan yang terjadi adalah sebagai berikut:
A. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia
B. Pasukan Belanda harus meninggalkan jakarta
C. Pasukan militer Indonesia harus menyerahkan senjatanya kepada Belanda
D. Pemerintah Belanda memperoleh kekuasaan penuh di wilayah tengah
E. Pemerintah Indonesia harus menarik pasukan divisi Siliwangi dari Jawa Barat
3. Untuk menumpak gerakan DI/TII jawa barat . A H nasution menerapkan operasi pagar betis, strategi ini dilaksanakan dengan langkah….
A. membangun benteng-benteng di wilayah konflik
B. menghimpun kekuatan dari rakyat yang pro pemerintah
C. melakukan perundingan dengan para petinggi DI/TII
D. menghimpun keterangan dari Para anggota DI/TII yang tertangkap
E. menempatkan pasukan khusus dalam garda terdepan pasukan pemerintah
4. Langkah awal PKI yang dilakukan untuk menyebarkan pengaruhnya di Indonesia dengan cara-cara berikut ini:
A. Mengambil alih tempat-tempat strategis di berbagai wilayah Indonesia
B. Membujukpresiden Soekarno untuk bersedia bergabung dengan PKI
C. Melakukan pelatihan-pelatihan militer dengan Angkatan Darat yang pro PKI
D. Menyerobot tanah milik elite tradisional untuk dibagi-bagi kepada rakyat miskin
E. Mempropagandakan ajaran nasionalisme, sosialis, dan komunis, yang
diajarkan presiden Soekarno
5. Pada April 1950 bekas pasukan KNIL mendengar berita bahwa 900 APRIS yang berasal dari TNI yang akan datang ke Makasar untuk mejaga keamanan. Respons bekas pasukan KNIL di Makasar terhadap isu tesebut dinyatakan dalam pernyataan di bawah ini...
A. Melucuti pesenjataan pasukan TNI
B. Memutuskan mundur dari wilayah Makasar
C. Menolak kedatangan TNI di Makasar
D. Mempersiapkan markas yang dibutuhkan TNI ketika tiba di makasar
E. Menggabungkan psukannya dnegan TNI ke dalam APRIS
6. Untuk melancarkan aksinya dlam menghimpun kekuatan , RMS berusaha mendapatkan dukungan dari dunia internasional, Adapun langkah RMS untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah….
A. mengirimkan perwakilan ke negeri Belanda
B. melakukan perundingan dengan Leimena
C. membawa permsalahan RMS adalam sidang PBB
D. menunjuk Dr. J.P Nikijuluw sebagai wakil presiden RMS
E. menjalin kerja sama dengan negara-negara berhaluan sosialis
7. Pemberontakan yang dilakukanoleh RMS mendapat dukungan dari Bepanda. Fakta yang mendukung pernyataan diatas adalah….
A. Ratu Belanda diangkat sebagai penasehat RMS
B. Belanda mempersenjatai seluruh pasukan RMS
C. RMS mempunyai kantoryang berkdudukan di Den Hag
D. RMS dibentuk langsung oleh ratu Belanda agar tetap mempertahankan wilayah Indonesia Timur
E. Somoukil ditunjuk secara langsung sebagai pengganti Manuhutu sebagai presiden RIS
8. Pada Tanggal 15 Februari Ahmad Husaien mendeklarasikan pembentkan Pemerintah Reolusioner Republik Indonesia di Padang, Sumbar. Adapun faktor yang melatarbelakangi adalah sebagai berikut...
A. Keinginan Ahmad Husein untuk mendirikan negara boneka di wilayah Sumbar
B. Keberhasilan APRA dalam melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia
C. Kecemburuan pemerintah daerah terhadap pemerinaha pusat dalam alokasi dana pembangunan di pusat
D. Pertisipasi pemrintah pusat dalam menumpas pemberontakan di wilayah Sumbar tidak memuaskan masyarakat
E. Perhatian pemerintah pusat terhadap kesejahteraan angggota APRIS di wilayah Sumbar sangat minimalis
9. Berbagai konflik dan ancaman disintegrasi yang terjadi di Indonsia antara tahun 1945-1965 tidak akan terjadi apabila...
A. Belanda bersedia mengakui kedaulatan republik Indonesia
B. Setiap komponen dalam masyarakat menjaga nilai-nilai persatuan
C. Bangsa Indonesia tidak terdiri dari barbagai suku, bangsa dan bahasa
D. Masyarakat Indonesia bersedia menyesuaikan diri dengan perubahan di wilayahnya
E. Pemerintah indonesia tdak menjalin kerja saama dengan negara-negara barat
10. Ahmad yani merupakan tokoh yang ditunjuk untuk menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dengan strategi-tratei perlawanan seperti dibawah ini
A. Menerjunkan pasukan devisi Siliwangi ke aerah konflik
B. Membentuk pasukan khusus yang disebut Benteng Raiders
C. Menerapkan strategi perang untuk melawan pemberontak
D. Menggalang kekuatan rakyat agar membantu melawan pasukan DI/TII
E. Mengirim perwakilan untuk melakukan perundingan dengan wakil DI/TII