Materi Sejarah Indonesia Kelas X BAB I Konsep berfikir Sinkronik dan Diakronik Dalam Sejarah

 



Berikut ini kami sajikan materi Sejarah Indonesia Kelas X BAB I Konsep berfikir Sinkronik dan Diakronik Dalam Sejarah


Kompetensi Dasar pada bab ini adalah :
3. 1 Memahami konsep berfikir kronologis, diakronik, sinkronik , ruang dan watu dalam sejarah
4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berfikir kronologis, diskronik , sinkronik, ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan

Sedangkan Tujuan Pembelajaran adalah :
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat Menjelaskan pengertian konsep kronologis, diakronik, sinkronik, konsep ruang dan waktu dalam sejarah serta menerapkannya dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah

Saat mempelajari sejarah mungkin kalian kerap merasa pelajaran sejarah sebagai ilmu hafalan. Ilmu yang hanya menghafal nama, tanggal sebuah peristiwa, bahkan sejarah sering dianggap sebuah persoalan di masa lalu yang tidak penting untuk dikaji. 

 


Akan tetapi jika kalian cermati, sejarah merupakan ilmu yang kaya akan pengetahuan, sejarah bukan hanya terbatas pada pengetahuan di masa lalu, yang bisa di genggam dengan mudah di tangan kita atau tersusun rapi dalam lemari perpustakaan. 

Tetapi pengetahuan dalam sejarah itu tersimpan dalam sebuah tembok yang hanya bisa ditembus oleh interpretasi yang tajam terhadap teks–teks sejarah. Kita semua dapat berperan sebagai seorang sejarawan dengan menerapkan berfikir sejarah dalam menggali sebuah kebenaran dari sebuah rentetan peristiwa sejarah yang terkadang masih bersifat kabur.

Memanfaatkan sejarah sebagai sarana berpikir, membayangkan masa lalu dengan dengan ilustrasi peristiwa, sumber lisan dan dokumen visual. Berpikir sejarah dapat dilakukan secara diakronik dan sinkronik. Berpikir sejarah atau historical thinking dilakukan dalam proses rekonstruksi peristiwa sejarah secara obyektif. 

Pengungkapan peristiwa sejarah tidak akan lepas dari ruang dan waktu. Dengan kemampuan menganalisa diharapkan dapat mendorong individu dalam berpikir sejarah secara diakronik dan sinkronik.


Seluruh kemampuan berpikir ini, tidak hanya sangat diperlukan untuk memahami suatu peristiwa sejarah, tetapi juga dapat digunakan untuk memahami peristiwa pada masa kini maupun yang akan datang. 

Proses berpikir sejarah dapat coba kita lakukan melalui sebuah peristiwa sejarah seperti Detik-detik Proklamasi. Cara berpikir sejarah secara apakah yang paling tepat?


Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari materi mengenai konsep berpikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN KONSEP BERPIKIR KRONOLOGIS, DIAKRONIK, SINKRONIK, RUANG DAN WAKTU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

 

 

EVALUASI
Pilihlah jawaban yang menurut kalian palin tepat

1. Perbedan antara sejarah dengan ilmu social yang lainnya yaitu sifatnya yang ….
A. diakronis
B. sinkronis
C. filologis
D. kausalitas ( memiliki hubungan sebab akibat )
E. berkaitan dengan manusia

2. Perbedaan antara konsep sinkronis dengan diakronik terletak pada….
A. penekanan terhadap konsep ruang dan waktu
B. kepentingan dalam pencapaian tujuan
C. cara menguraikan sebuah peritiwa
D. menentukan pokok permasalahan sebuah peristiwa sejarah
E. sudut pandang dalam memahami perkembangan dalam kehidupan manusia

3. Menitikberatkan terhadap aspek kapan peristiwa tersebut terjadi adalah hal penting dalam konsep ….
A. diakronik
B. sinkronik
C. ruang
D. waktu
E. kausalitas

4. Menitikberatkan terhadap aspek dimana peristiwa tersebut terjadi adalah hal penting dalam konsep ….
A. diakronik
B. sinkronik
C. ruang
D. waktu
E. kausalitas

5. Dalam konsep Diakronis , hal penting yang harus diperhatikan adalah ….
A. keajegan
B. eksplanatif
C. validitas
D. kronologis
E. periodesasi

6. Cara berpikir sejarah dimana peristiwa diungkapkan memanjang dalam waktu, terbatas dalam ruang disebut....
A. Ruang
B. Waktu
C. Kronologis
D. Sinkronik
E. Diakronik

7. Cara berpikir sejarah dimana peristiwa diungkapkan meluas dalam ruang, terbatas dalam waktu disebut....
A. Ruang
B. Waktu
C. Kronologis
D. Sinkronik
E. Diakronik

8. Untuk dapat memahami persitiwa sejarah yang telah lampau maka digunakan berbagai pendekatan dan cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh seorang guru sejarah berikut ini :


Pak Madie  akan membahas materi tentang sejarah tanam paksa dengan meminta peserta didik untuk membuat urut urutan waktu berlangsungnya sistem Tanam Paksa secara kronologis sejak dimulainya sampai berakhirnya program tanam paksa ( rentang waktu dari tahun 1830 – 1870 ) .


Hal yang dilakukan oleh Pak Madie dalam mengungkapkan sejarah Tanam Paksa diatas menggunakan pendekatan ….
A. diakronis
B. sinkronis
C. causalitas
D. pengulangan
E. keberlanjutan

9. Perhatikan petikan peristiwa Sejarah Lokal Bekasi berikut ini :


Peranan K.H. Noer Ali muncul ketika terjadi Agresi Militer Juli 1947. Beliau menghadap Jenderal Oerip Soemohardjo di Yogyakarta, dan diperintahkan untuk bergerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi dengan tidak menggunakan nama TNI. Di lapangan politik, peran K.H Noer Ali sangat menonjol. 

Saat negara Republik Indonesia Serikat kembali ke negara kesatuan, beliau menjadi Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI, menjadi Ketua Lasykar Rakyat Bekasi, menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi. 

Dengan sepak terjangnya yang sulit ditangkap musuh K.H. Noer Ali digelari “Singa Karawang-Bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “Belut Putih” . 

Atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 K.H. Noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional


Pendekatan konsep ruang yang berhubungan dengan sejarah lokal Kota Bekasi tampak pada pernyataan dibawah ini , yaitu …. . 

A. ketika terjadi Agresi Militer bulan Juli 1947 , K.H. Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi 

B. K.H. Nur Ali pernah menjadi Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI. 

C. selama masa perang kemerdekaan beliau menjadi Ketua Lasykar Rakyat Bekasi, selanjutnya menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi. 

D. K.H. Noer Ali digelari “Singa Karawang-Bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “Belut Putih” karena sulit ditangkap musuh. 

E. atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 K.H. Noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional

10. Konsep waktu dalam sejarah mencakup 4 hal, yaitu...
A. Perkembangan, Kesinambungan, Pengulangan, dan Perubahan
B. Masa Lalu, Perkembangan, Masa Kini, dan Masa Depan
C. Lampau, Terbatas, Kisaran Tahun, dan Peradaban
D. Primitif, Nomaden, Semi Nomaden, dan Tinggal Menetap
E. Anak anak, Remaja, Dewasa, Tua



KIRIMKAN JAWABAN ANDA KEPADA GURU MELALUI WHATSAPP