Pada postingan ini kita akan belajar bersama Sejarah Peminatan Kelas X BAB XI Peradaban Awal Masyarakat Indonesia dan Asia
Adapun Kompetensi Dasar BAB XI ini adalah
3.11 Menganalisis keterkaitan peradaban awal dunia dan Indonesia serta
keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan dan sosial
4.11 Menyajikan hasil analisis peradaban awal dunia dan Indonesia serta
keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial, dalam berbagai bentuk presentasi
Deskripsi Singkat Materi
Peradaban awal masyarakat Indonesia dan dunia membahas tentang kehidupan masyarakat asli Indonesia yang mendapat pengaruh dari peradaban masyarakat dunia yaitu masyarakat Asia (Lembah sungai Indus, Tiongkok dan Mesopotamia), Afrika (Mesir), Eropa (Yunani dan Romawi) dan Amerika (Maya, Aztek, dan Inka).
Peradaban awal di Indonesia memiliki keterkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, kepercayaan, pemerintahan, ekonomi sosial dan pertanian.
Pada peradaban Asia meliputi peradaban lembah sungai Indus, peradaban lembah sungai Kuning Huang Ho (Tiongkok) dan peradaban lembah sungai eufrat dan tigris(Mesopotamia).
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PERADABAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat menganalisis kehidupan masyarakat pada peradaban awal Indonesia dan menyajikan hasil analisis kehidupan masyarakat pada peradaban awal Indonesia dengan mengembangkan berfikir kritis, kreatif komunikasi dan kolaborasi yang baik
B. Uraian Materi
Perdaban awal masyarakat Indonesia dalam bidang pemerintahan, ekonomi sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan, dan pertanian.
A. Ilmu Pengetahuan
Ketika kebutuhan hidup meningkat dan manusia tidak ingin terus-menerus hanya tergantung pada alam, manusia mulai memikirkan bagaimana caranya dapat menghasilkan makanannya sendiri [food producing] dengan mengolah alam.
Dari sinilah titik awal kemajuan dari akal pikiran manusia untuk mempertahankan hidupnya. Pemikiran manusia semangkin berkembang ketika mereka mulai hidup menetap dan berkelompok dalam satu wilayah dengan membuka lahan pertanian.
Masyarakat awal ini, mulai menemukan ilmu pengetahuan berdasarkan dari pengalaman-pengalaman yang diperoleh dalam mengurus pertanian sawah ini, kemudian disebut ilmu pertanian.
Dalam perkembangan selanjutnya masyarakat juga sudah mulai mengenal ilmu astronomi , yaitu ilmu yang digunakan sebagai petunjuk waktu yang tepat ketika akan memulai musim bercocok tanam atau panen.
Dalam hal ini, untuk memprediksi datangnya musim hujan mereka memanfaatkan bintang Waluku / Orion / Bajak.
Dengan demikian, masalah prakiran cuaca atau iklim telah dikenal oleh masyarakat indonesia sejak zaman dahulu dan kondisi ini makin berkembang setelah zaman kerajaan Mataram yang memperkenalkan prantara mangsa yang pada hakikatnya merupakan suatu cara prakiran musim di Indonesia, khususnya masyarakat di pulau Jawa.
Selain digunakan untuk mengetahui musim berganti, ilmu astronomi juga dimanfaatkan sebagai petunjuk arah pelayaran, yaitu rasi bintang biduk selatan untuk menunjukan arah selatan dan rasi biduk utara untuk menentukan arah utara.
Dari penguasan ilmu perbintangan ini, masyarakat praaksara Indonesia berlayar mengarungi lautan hingga sampai ke pulau Madagaskar.
B. Teknologi
Perkembangan teknologi masyarakat Indonesia dimulai sejak massa bercocok tanam. Namun, teknologi masyarakat awal mencapai titik kemajuanya ketika masa perundagian ( zaman logam ) sekitar 10.000 tahun silam.
Pada masa itu, masyrakat awal Indonesia telah mengenal teknik pelemburan logam (teknik a cire perdue dan teknik bivalve) yang digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga dan peralatan pertanian.
Selain itu, masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu bercadik.
Pembuatan perahu bercadik disesuaikan dengan keadaan alam Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau yang dihubungkan oleh sehingga dengan kondisi alam seperti ini mengharuskan orang menggunakan perahu untuk mencapai pulai lain.
Selain sebagai sarana tranportasi, perahu bercadik juga digunakan untuk sarana perdagangan.
Selain masyarakat telah mengenal teknologi pelumburan logam dan perahu bercadik, mereka juga telah mampu membuat bangunan monumental yang berukuran besar, seperti punden berundak-undak.
Dinamakan punden berundak-undak karena bentuknya berupa tumpukan batu bertingkat seperti anak tangga dengan bagian tertinggi sebagai bagian yang paling suci.
Punden berundak-undak ini merupakan peningalan pada zaman Megalitikum.
Sistem kepercayaan masyarakat awal indonesia diperingatkan mulai tubuh sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bukit-bukit penguburan yang ditemukan gua-gua, seperti di Gua Lawa, Ponogoro, Jawa Timur; Gua Sodong, Besuki, Jawa Timur; dan bukit Kerang, Aceh Tamiang, NAD.
Selain itu,ditemukan pula lukisan cap tangan dengan latar belakang merah di dinding-dinding Gua Leang Pattea, Sulawesi selatan.
Menurut para ahli, lukisan cap tangan ini mengandung permohonan hasil buruan kepada nenek moyang
C. Kepercayaan
Memasuki masa bercocok tanam, kepercayaan masyarakat mulai mengalami perkembangan. Pada masa ini, masyarakat mempunyai konsep tentang alam kehidupan setelah kematian. Mereka meyakini bahwa roh seseorang tidak lenyap ketika meninggal.
Dengan demikian, penghormatan terhadap nenek moyang atau kepala suku yang mereka agungkan tidak berhenti ketika meninggal, melainkan terus berlanjut, bahkan menjadi sebuah pemujaan.
Kepercayaan masyarakat pada masa bercocok tanam, telah diwujudkan dalam berbagai upacara-upacara keagamaan, seperti persembahan dan upacara penguburan mayat yang dibekali dengan benda milik pribadi ke bugaranya.
Pemujaan terhadap roh nenek moyang terlihat melalui peninggalan Menhir, Dolmen, Sarkofagus, kubur batu, Waruga, Arca, dan Punden berundak-undak.
Kepercayaan pada masa perundagian , tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Mereka masih mempratikkan pemujaan terhadap leluhur, hanya saja alat-alat pemujaanya terbuat dari logam perunggu.
Bentuk kepercayaannya adalah mengultuskan kepimpinan dan pemujaan terhadap leluhur, dan sesuatu yang suci yang tidak dapat disaingi oleh manusia.
D. Pemerintahan
Adanya pemerintahan diperkirakan setelah manusia memilih untuk hidup menetap di suatu kelompok atau masyarakat. Kelompok masyarakat ini dipimpin oleh seorang kepala suku .
Proses pemilihan kepala suku tersebut harus memiliki kelebihan-kelebihan dalam fisik, spritual, dan keahlian dibandingkan manusia lainya.
Hubungan antar individu dalam masyarakat ini pun sangat erat dan pola kerja sama dengan hidup bergotong royong telah terjalin dengan baik.
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan manusia lainnya.
Hali ini tidak pada manusia yang hidup sebelum mengenal tulisan.
Manusia-manusia pada masa praaksara hidup dalam kelompok-kelompok kecil, mulai dari dalam gua-gua hingga mampu membangun rumah-rumah yang membentuk perkampungan.
Dalam suatu kelompok, diperlukan suatu pengorganisasian untuk mengatur kehidupan bersama.
Oleh karena itu, dipilih salah satu orang diantara mereka untuk diangkat menjadi pemimpin atau kepala suku.
Pemilihan ini tidaklah sembarangan, melainkan malui tahap seleksi yang ketat. seorang calon kepala suku haruslah orang yang berwibawa tanpa cela,kuat dalam fisik, cerdas dalam berpikir, dan rohaniwan dalam agamanya. kepala suku seperti inilah yang nantinya sering disebut dengan primus interpares.
Tugas seorang kepala suku adalah mengatur keselarasan kehidupan kelompok dan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
E. Pertanian
Pada masa awal bercocok tanam, masyarakat awal Indonesia masih menggunakan sistem pertanian ladang [berpindah-pindah] atau huma.
Pelaksanaan sistem ini dilakukan dengan membuka hutan agar dapat ditanami. Apabila lahan yang mereka tanami sudah tidak produktif lagi, mereka akan berpindah lahan pertanian ke tempat lain.
Sistem pertanian ladang ini, dapat dilaksanakan ketika jumlah penduduk masih sedikit dan hutan sebagai lahan pertanian masih luas. Namun, sering berjalanya waktu, jumlah penduduk semakin bertambah dan kebutuhan hidup semangkin banyak, akibatnya sistem peladang ini lambat laun menjadi tidak efektif lagi.
Masyarakat awal mulai memikirkan cara mengatasi hal ini sampai akhirnya mereka dapat menemukan jalan keluarnya, yaitu dengan pertanian menetap dan mempertahankan kesuburan tanah dengan pemupukan, pertanian menetap dapat dilakukan di lahan kering maupun basah.
Jenis tanaman di lahan kering meliputi sayuran, padi, ubi jalar,kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Jenis pertanian sawah merupakan jenis pertanian yang paling banyak
diusahakan oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini disebabkan hasil pertanian sawah jauh lebih banyak menghasilkan bahan makana dari pada perladangan atau lahan kering.
Pertanian menetap memungkinkan terjadinya bentuk budaya sosial dalam kehidupan,misalnya hotong royong, teknologi pertanian, dan metode bertani.
C. Rangkuman
Peradaban awal masyarakat Indonesia dapat dituliskan:
1. Masyarakat Indonesia sudah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
• Mengenal Astronomi, pengetahuan rasi bintang dalam bercocok tanam
dan pelayaran
• Teknologi teknik pembuatan perahu bercadik, pelumburan logam dan
pembuatan benda-benda megalithik seperti dolmen, menhir, sarcofagus,
punden berundak-undak
2. Masyarakat Mengenal kepercayaan Animisme, dinamisme dan totemisme
3. Pemerintahan mengenal primus interpares yaitu pemilihan kepala suku sebagai ketua atau pemimpin.
4. Masyarakat peradaban awal indonesia mengenal sistem pertanian awal dengan berhuma (berladang) dilanjutkan dengan bercocok tanam irigasi (pertanian)
D. Latihan Soal
Setelah kalian memahami materi kegiatan ini dengan baik, selanjutnya menguji kemampuan belajar kalian, kerjakan latihan soal berikut dengan baik dan kirimkan jawabannya kepada guru melalui Whatsapp
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Kehidupan masyarakat masa bercocok tanam ditandai oleh ....
A. Bercocok tanam ladang
B. Memiliki tempat tinggal tetap
C. Mengenal perdagangan
D. Mengumpulkan makanan di hutan
E. Tinggal di gua-gua
2. Ditemukannya lukisan di dalam gua-gua peninggalan manusia praaksara menunjukkan ...
A. Kehidupan berburu dan bercocok tanam
B. Kehidupan bertani dan beternak
C. Kehidupan budaya dan ekonomi
D. Kehidupan sosial budaya
E. Kehidupan sosial dan ekonomi
3. Pada zaman logam, Indonesia telah mengenal teknologi baru, yaitu teknik ...
A. A cire perdue
B. Membuat rumah
C. Menempa
D. Menyerpih
E. Moko
4. Tiang tugu batu besar yang berfungsi sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang disebut ....
A. Dolmen
B. Menhir
C. Pundek berundak-undak
D. Sarkofagus
E. Waruga
5. Asal usul dan perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia, dapat dipahami melalui ...
A. Benda-benda kuno yang ada di museum
B. Fosil dan srtefak
C. Peninggala-peninggalan kebudayaan
D. Tulisan-tulisan para ahli sejarah
E. Wawancara dengan sumber sejarah