Postingan ini melanjutkan materi pembelajaran terdahulu dengan membahas materi BAB II Perkembangan IPTEK dalam era Globalisasi.
Kompetensi Dasar pada BAB II ini adalah
3. 2. Mengevaluasi perkembangan IPTEK dalam era globalisasi dan dampaknya bagi kehidupan manusia
4. 2. Menyajikan hasil analisis perkembangan IPTEK dalam era globalisasi dan dampaknya bagi kehidupan manusia dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI LUAR ANGKASA DAN PERSENJATAAN
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran sejarah berbasis modul diharapkan anda dapat mengevaluasi perkembangan teknologi luar angkasa dan persenjataan serta menyajikan dalam bentuk tulisan.
B. Uraian Materi
Jika kalian pernah menonton film-film Star Wars , ternyata Star Wars juga ada di kehidupan nyata. Istilah Star Wars dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan pada tahun 1983 untuk kompetisi teknologi luar angkasa di masa Perang Dingin. Pengembangan teknologi luar angkasa oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dilakukan demi mendukung upaya penyebarluasan pengaruhnya pada Perang Dingin.
1. Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
Sebelum kalian mengenal lebih jauh mengenai teknologi luar angkasa dan persenjataan, kalian harus memulainya dari sejarah teknologi luar angkasa dan persenjataan itu sendiri. Sejarah merupakan hal penting karena semua yang terjadi, berjalan dan berkembang di dunia ini tidak akan bisa terlepas dari masa lalu.
Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi, dan mengambil objek dari luar angkasa. Sedangkan luar angkasa atau dikenal juga dengan istilah antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan hamparan kosong dan hampa udara.
Pada masa perang, teknologi luar angkasa erat kaitannya dengan persenjataan. Hal ini karena secara spesifik pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket yang digunakan untuk menyerang musuh dari jarak jauh.
Sejarah teknologi luar angkasa dimulai oleh Jerman pada tahun 1930-an dibawah pimpinan Wernher Von Braun, seorang insinyur dan ilmuwan roket. Wernher Von Braun dan timnya berhasil menciptakan roket V-2 atau Aggregat-4 (A4) yang digunakan sebagai senjata Jerman pada Perang Dunia II.
Jerman juga membuat Amerika Bomber Project, sebuah upaya membangun pesawat yang dapat lepas landas dari Jerman kemudian menjatuhkan bom di Amerika (Sekutu). Selain itu Jerman merancang Silbervogel, roket bersayap yang dapat terbang berulang dan mampu meluncur melewati Atlantik secara lebih cepat.
Biarpun Jerman sempat menyerang kota-kota besar Eropa yang dikuasai Sekutu, namun pada akhirnya Jerman harus mengakui kekalahannya dari pihak Sekutu.
Secara terbuka maupun tersembunyi melalui Paperclip Operation, ilmuwan-ilmuwan hebat dan peralatan-peralatan canggih yang dimiliki Jerman dipindahkan ke Amerika Serikat.
Tujuannya adalah agar mereka berkontribusi bagi penelitian-penelitian di Amerika Serikat dan mencegah mereka agar tidak jatuh ke tangan Uni Soviet.
Terbukti para tenaga ahli Jerman yang pindah ke Amerika Serikat berhasil mengembangkan Heavy Water melalui Manhattan Project, mereka kemudian menciptakan bom atom dengan kode nama Little Boy dan Fat Man yang dijatuhkan di Kota Hirosima dan Nagasaki, Jepang.
Tercatat beberapa nama ilmuwan Jerman yang bekerja untuk Amerika Serikat yaitu:
1. Wernher Von Braun, ia bekas anggota SS Nazi Jerman yang menciptakan roket V-2 bagi Jerman. Di Amerika Serikat ia menciptakan roket Saturnus V untuk membantu misi Apollo tahun 1969.
2. Hubertus Strughold, ia dikenal sebagai bapak kedokteran luar angkasa karena merancang system penyokong kehidupan di luar angkasa. Ia mengawalinya dengan meneliti efek dari temperatur yang sangat rendah pada tubuh manusia di Camp Dachau, Jerman. Di Amerika Serikat ia menduduki beberapa jabatan tinggi di Angkatan Udara dan NASA.
3. Herbert A. Wagner, ia menemukan rudal Henschel Hs 293 yang digunakan Jerman. Di Amerika Serikat ia bekerja sebagai penasihat teknik bidang pertahanan Amerika Serikat.
4. Kurt Blome, ia seorang dokter yang ahli dalam pengembangan senjata biologi, baik ketika bekerja untuk Jerman maupun Amerika Serikat.
Teknologi luar angkasa semakin dikenal luas dunia pada masa Perang Dingin. Informasi dan propaganda yang disebarkan oleh Uni Soviet maupun Amerika Serikat membuat perbincangan mengenai luar angkasa menarik untuk diikuti.
Pada tanggal 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia (Sputnik I).
Tidak lama kemudian pada 31 Januari 1958 Amerika Serikat meluncurkan satelit pertamanya (Exploler I).
Tanggal 12 April 1961 Uni Soviet meluncurkan astronot pertama ke luar angkasa mengelilingi orbit bumi (Yuri Alekseyevich Gargarin) menggunakan kapsul Vostok I.
Amerika Serikat mengikutinya dengan meluncurkan astronot (Alan B. Shepard) menggunakan kapsul Mercury I.
Penerbangan ini hanya bersifat naik dan turun serta tidak mencapai orbit bumi.
Uni Soviet kembali mengungguli Amerika Serikat dengan mengirim astronot (Mayor German Stephanovich) dalam penerbangan 25 jam 18 menit mengelilingi orbit bumi menggunakan Vostok II.
Amerika Serikat pada akhirnya mampu melakukan tiga kali orbit dalam penerbangan 4 jam 56 menit diawaki oleh astronot (Letkol Jhon Herschel Glenn) menggunakan kapsul Friendship 7.
Setelah berlomba keluar angkasa dan mengelilingi orbit bumi, Uni Soviet dan Amerika Serikat melanjutkan rivalitasnya, kali ini bulan dipilih sebagai objek persaingannya.
Pada tanggal 14 September 1959 Uni Soviet mengawalinya dengan mengirimkan satelit tanpa awak (Lunik II). Satelit ini tercatat sebagai satelit pertama yang mendarat di permukaan bulan.
Selang tujuh tahun kemudian, Uni Soviet berhasil melakukan pendaratan lunak melalui satelit (Lunik IX).
Tanggal 17 Juli 1969 Amerika Serikat mengejutkan dunia karena meliput pendaratan manusia pertama di bulan menggunakan satelit (Apollo-11) yang di awaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Adrin.
Total sejak pertama kali mendarat di bulan sejak tahun 1969 sampai tahun 1972 Amerika Serikat sudah mengirim tujuh kali misi ke bulan.
Perkembangan dunia luar angkasa semakin meneguhkan Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai sebuah Negara yang mampu mengakses, mengeksplorasi dan mengeksploitasi luar angkasa yang pada periode itu masih jarang Negara lain untuk melakukannya.
Pasca Perang Dingin berakhir, prinsip untuk mengembangkan luar angkasa secara lebih lanjut dibangun dengan beberapa cara yaitu:
1. Mengirim manusia keluar angkasa
2. Mengembangkan pesawat ruang angkasa
3. Mengembangkan askses keruang angkasa dengan proses mudah dan lebih murah
4. Menggunakan pesawat ruang angkasa untuk membangun stasiun ruang angkasa, Mars, dan planet-planet lainnya
5. Menghuni stasiun ruang angkasa dan menggunakannya sebagai dasar untuk memulai ekspedisi ke bulan
Di Indonesia perkembangan teknologi luar angkasa memang berjalan agak lambat. Tahun 1963 didirikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang difokuskan untuk pembuatan roket dan satelit, dilanjutkan tahun 1976 Indonesia berhasil meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa).
Pada masanya itu Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan satelit komunikasi.
Rentang beberapa puluh tahun kemudian baru pada tahun 2012 Indonesia mampu menciptakan satelit sendiri yang dinamakan Lapan A2/Orari, yang pada tahun 2015 untuk pertama kalinya berhasil diluncurkan ke luar angkasa.
Teknologi luar angkasa pasca perang dingin terlihat dalam pembentukan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh Amerika Serikat dan Rusia pada 20 November 1998. ISS yang merupakan sebuah laboratorium penelitian yang ditempatkan di orbit rendah bumi itu menjadi simbol kerja sama dalam eksplorasi luar angkasa antara dua negara besar yang dulu bersaing.
ISS merupakan satelit terbesar buatan manusia. Ia dihuni oleh tiga sampai enam astronaut yang bergantian pergi-pulang selama enam bulan sekali sejak November 2000. Untuk menuju ISS, manusia menggunakan teknologi kapsul antariksa bernama Soyuz buatan Rusia, sementara logistiknya diangkut dengan kapsul Dragon milik Amerika Serikat.
Saat ini, ISS nggak cuma hasil kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia saja, Squad. Melainkan negara-negara seperti Kanada, Jepang, Prancis, Belgia, Denmark, Jerman, Britania Raya, Italia, Belanda, Norwegia, Swedia, Spanyol, dan Swiss juga ikut andil dalam memajukan ISS.
Selama ini, kita memang jarang mendengar prestasi Indonesia di bidang keantariksaan. Di saat bangsa-bangsa lain telah menjelajah ke luar angkasa dan bahkan mendarat di bulan, negara kita tampaknya belum mau sampai ke tahap itu, untuk urusan mengirim astronautnya ke luar angkasa, Indonesia disalip oleh India dan Malaysia.
Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut pertama bernama Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut dalam misi STS-61H, yang bertujuan untuk mengirim satelit Palapa-B2P, Skynet 4A, dan WESTAR 6S ke orbit bumi.
Pratiwi seharusnya berangkat pada tanggal 24 Juni 1986 dan pulang kembali 1 Juli 1986.
Namun, rencana itu tinggal rencana. Misi dibatalkan karena adanya kecelakaan pesawat Challenger, sebuah pesawat ulang alik yang meledak 73 detik setelah diluncurkan, menyebabkan kematian tujuh awak astronautnya.
Pesawat nahas itu hancur di atas Samudera Atlantik.
Sejak saat itu, teknologi luar angkasa Indonesia lebih terfokus pada sistem komunikasi satelit untuk komunikasi antardaerah dan antarnegara, serta menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio, faksimili, dan internet.
27 tahun berselang, Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai kembali mengembangkan satelit sendiri hasil riset dan kerja sama dengan Jerman. Pada 10 Januari 2010, satelit komunikasi dan penginderaan jauh terbaru milik Indonesia yang bernama LAPAN A1 diluncurkan.
Lalu pada September 2015, LAPAN yang bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), sukses meluncurkan satelit LAPAN A2 dengan menumpang satelit milik India.
Hingga yang terbaru, bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), LAPAN meluncurkan satelit LAPAN A3 pada tahun 2016. Ketiga satelit terbaru Indonesia itu memiliki tugas yang hampir sama, tetapi dengan teknologi satelit yang berbeda dan semakin berkembang.
2. Jenis-Jenis Teknologi Persenjataan
Teknologi persenjataan selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Secara fungsional pada era tradisional senjata digunakan sebagai alat untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan. Sedangkan pada era modern penggunaan senjata identik dengan peperangan dan semangat aggressor.
Teknologi senjata semakin maju dan menjadi perhatian kolektif sebuah Negara ketika dunia dilanda Perang.
Beberapa jenis teknologi senjata yang dikenal antara lain:
a. Senapan
Senapan adalah peralatan mekanik yang dapat menembakan peluru pada kecepatan tinggi. Pendorong yang digunakan berupa bubuk mesiu atau udara yang dipadatkan. Senapan mesin diciptakan oleh John Moses Browning dari Amerika Serikat tahun 1868.
Pada Perang Dunia I, Jerman memiliki senapan mesin tipe Maxim MG 08.
Senjata ini menjadi andalan Jerman untuk menyerang Sekutu karena mampu menembakan 500 peluru per-menit.
b. Tank
Tank adalah kendaraan tempur lapis baja yang bergerak menggunakan roda berbentuk rantai.
Tank diciptakan oleh Sri Ernest Swinton Dunlop dari Inggris tahun 1914.
Ketika Perang Dunia I berlangsung, sistem parit menjadi pertahanan utama yang digunakan.
Sistem pertahanan parit pada akhirnya mampu ditembus oleh Inggris menggunakan Tank Mark V.
Tank ini dirancang anti peluru dan dipersenjatai meriam di setiap unitnya.
c. Big Hertha
Big Bertha adalah meriam yang dimiliki Jerman bobot ratusan ton dengan kaliber 16,5 inci.
Big Hertha dapat ditarik dengan kendaraan militer atau menggunakan penggerak sendiri.
d. Paris Gun
Paris Gun adalah granat ringan dengan berat 94 kilogram.
Granat yang dikembangkan Jerman ini mampu mengebom musuh dari jarak 100 kilometer.
e. Pesawat Terbang
Pesawat terbang adalah pesawat yang mampu terbang diatas udara atau atmosfer. Pada mulanya pesawat terbang tidak dilengkapi senjata, melainkan hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi dan pengintaian.
Berkat penemuan Roland Garros dari Perancis, pesawat terbang kemudian dilengkapi senapan mesin pada kokpit yang dikendalikan oleh pilot.
Pesawat pertama yang dilengkapi senapan mesin adalah pesawat Morane Saulnier milik Perancis.
f. Kapal Selam
Kapal Selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air dan umumnya digunakan untuk kepentingan militer.
Sketsa kapal selam pertama kali muncul dalam lukisan Leonardo da Vinci pada abad-15. Kemudian sketsa ini diterjemahkan dalam bentuk kapal selam yang sebenarnya oleh Cornelius Van Drebbel dari Belanda pada abad-16.
Dalam perkembangannya Jerman berhasil memanfaatkan teknologi kapal selam dengan menciptakan U-boat pada Perang Dunia I.
U-boat mampu berlayar dibawah air dengan kecepatan 9 knot dan 17 knot diatas permukaan. U-boat dipersenjatai dengan senapan dan tabung torpedo untuk menyerang dan menenggelamkan kapal musuh.
Pada Perang Dunia II U-boat berhasil disempurnakan dan popular dengan sebutan U-class.
Penemuan kapal selam menandai bahwa perang tidak hanya terjadi di darat, udara, dan atas laut saja melainkan dibawah laut.
g. Senjata Kimia
Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk membunuh,melukai atau melumpuhkan musuh. Senjata kimia biasa berupa gas beracun yang terdiri dari gas belerang organic, gas sarin, gas phosgene, gas klorin, dan lain-lain.
h. Senjata Biologi
Senjata biologi adalah senjata yang menggunakan bakteri, virus atau organisme lainnya sebagai alat untuk membunuh, melukai atau melumpuhkan musuh. Senjata biologi yang digunakan antara lain Smallpox (cacar), Anthrax, Ebola, Plague (Pes), Tularemia, Botulinum Toxin, dan lain-lain.
3. Dampak Teknologi Luar Angkasa manusia
a. Dampak Positif
1) Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Meningkatkan akses informasi dan komunikasi
3) Melahirkan jenis usaha baru yang bergerak di bidang luar angkasa
4) Sebagai sarana pariwisata dengan dipopulerkannya wisata luar angkasa
5) Sebagai sarana pertahanan dan keamanan lokal, nasional, regional maupun global
b. Dampak Negatif
1) Menciptakan potensi konflik atau perang antara Negara
2) Penyalahgunaan teknologi luar angkasa menjadi sejenis senjata pemusnah massa yang mengancam umat manusa
3) Sering terjadi kecelakaan atau project gagal yang memakan korban jiwa
4) Polusi luar angkasa yang diakibatkan menumpuknya sampah-sampah satelit di luar angkasa
5) Penggunaan anggaran biaya yang dikeluarkan sangat besar
4. Dampak Teknologi Persenjataan
a. Dampak Positif
1) Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Melahirkan jenis usaha baru yang bergerak di bidang persenjataan
3) Sebagai sarana pertahanan dan keamanan local, nasional, regional, dan global
4) Membantu pembangunan sarana dan prasarana fisik yang bersifat berat, seperti pembukaan lahan baru atau pertambangan
b. Dampak Negatif
1) Menciptakan potensi konflik atau perang antar Negara
2) penyalahgunaan persenjataan menjadi senjata pemusnah massal yang mengancam umat manusia
3) Sebagai alat perburuan dapat mengancam eksistensi mahluk hidup di suatu tempat
4) penggunaan biaya yang dikeluarkan sangat besar
C. Rangkuman
1. Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi, dan mengambil objek dari luar angkasa.
2. Luar angkasa atau antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan hamparan kosong dan hampa udara.
3. Pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket
4. Wernher Von Braun merupakan ilmuwan Jerman yang terkenal di bidang roket dan luar angkasa
5. Perlombaan keluar angkasa menarik perhatian dunia dipelopori persaingan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat pada masa Perang Dingin
6. Jenis-jenis teknologi luar angkasa antara lain pesawat ulang-alik, perisai panas ablaptif, aerobot, roket boster, lunar rover, mars rover, dan satelit
7. Indonesia pernah menjadi Negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Kanada yang memiliki satelit komunikasi
8. Persenjataan menjadi prioritas utama yang dikembangkan oleh Negara pada masa Perang Dunia
9. Jenis-jenis teknologi senjata antara lain senapan, tank, big bertha, Paris Gun, pesawat terbang, kapal selam, senjata kimia, dan senjata biologi
10. Penggunaan teknologi luar angkasa dan persenjataan memiliki dampak positif maupun negative bagi manusia dan lingkungan
D. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang benar dan kirimkan kepada guru melalui whatsapp!
1. Pada tanggal 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia yang diberi nama …
A. Apollo B. Challanger C. Sputnik I
D. Lunik I E. Explorer I
2. Pada tanggal 17 Juli 1969 Amerika Serikat berhasil mendaratkan manusia pertama di bulan menggunakan satelit Apollo-11. Manusia pertama yang berhasil mendarat di Bulan adalah …
A. Thomas Alfa Edison
B. Neil Amstrong
C. Yuri Gagarin
D. Wernher Von Braun
E. Edwin Adrin
3. Perhatikan data di bawah ini
1) Meluncurkan satelit LAPAN A2
2) Meluncurkan satelit LAPAN A3
3) Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)
4) Meluncurkan SKSD Palapa
5) Meluncurkan LAPAN A1
Berdasarkan data di atas prestasi Indonesia di bidang antariksa adalah …
A. 1, 2, 3
B. 2, 3, 4
C. 1, 3, 5
D. 1, 2, 5
E. 3, 4, 5
4. Sistem pertahanan parit dalam Perang Dunia I dapat dipatahkan dengan penemuan kendaran tempur yaitu …
A. Panser
B. Tank
C. Meriam
D. Helikopter
E. Senapan mesin
5. Kapal selam menjadi senjata mematikan selama PD I yang mampu menenggelamkan banyak kapal perang musuh. Negara yang mengembangkan Kapal selam dalam PD I adalah …
A. Italia
B. Jerman
C. Inggris
D. Belanda
E. Jepang