KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 JARINGAN OTOT DAN SARAF
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan mampu:
1. Memahami struktur dan fungsi jaringan otot.
2. Memahami struktur dan fungsi jaringan saraf.
B. Uraian Materi
1. Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot atau serat-serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki membran yang disebut sarkolema.
Sarkolema memisahkan sel otot satu dengan sel otot yang lain. Sel otot juga memiliki sitoplasma yang disebut sarkoplasma.
Serat otot disebut miofibril. Miofibril tersusun dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut miofilamen. Miofilamen ada yang tebal dan ada yang tipis. Miofilamen tipis mengandung aktin dan Miofilamen tebal mengandung miosin. Aktin dan miosin menyebabkan sel otot bersifat kontraktil. Pada setiap miofibril terdapat beberapa unit pita terang dan pita gelap yang disebut sarkomer.
Jaringan otot terdiri dari:
a. Jaringan otot polos
Jaringan otot polos tersusun dari sel-sel otot polos yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Bentuk sel seperti gelendong dengan kedua bagian ujungnya meruncing dan bagian tengahnya melebar.
2) Selnya berukuran panjang 30 – 200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm.
3) Inti sel berjumlah satu, berbentuk oval, dan terletak di tengah sel.
4) Pada sel tidak terdapat pita terang dan pita gelap.
5) Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah. Oleh karena itu, otot polos mampu berkontraksi dalam jangka waktu yang lama.
6) Kerja otot polos dipengaruhi oleh sistem saraf otonom (saraf tak sadar), baik saraf simpatis maupun saraf parasimpatis. Oleh sebab itu, otot polos bersifat involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah.
Cara kerja saraf simpatis berlawanan dengan saraf parasimpatis. Misalnya pada lambung. Jika terjadi kontraksi pada otot lambung, saraf simpatis akan memperlambat kontraksi, sedangkan saraf parasimpatis akan mempercepat kontraksi.
7) Otot polos memiliki struktur yang lebih kecil daripada otot lurik.
8) Otot polos memiliki aktin, miosin, dan tropomiosin, tetapi tidak memiliki troponin. Selain itu, otot polos hanya memiliki sedikit mitokondria.
9) Otot polos dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Struktur Otot Polos |
- Otot polos unit tunggal adalah otot polos yang terdiri dari ratusan sampai jutaan serabut yang berkontraksi secara keseluruhan sebagai suatu kesatuan.
Contohnya, otot polos yang menyusun dinding organ dalam seperti usus, lambung, saluran empedu, ureter, uterus, dan pembuluh darah.
- Otot polos unit ganda adalah otot polos yang terdiri dari serabut otot yang berbeda-beda. Setiap serabut otot bekerja sendiri-sendiri tanpa bergantung dengan serabut otot lainnya.
Jenis otot polos ini juga jarang menimbulkan kontraksi yang spontan. Contohnya, otot polos siliaris pada mata dan otot piloerektor pada rambut yang menyebabkan rambut berdiri karena rangsangan saraf simpatis.
b. Jaringan otot lurik (otot rangka)
Jaringan otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang
rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot lurik dikenal sebagai
daging.
Ciri-ciri jaringan otot lurik adalah sebagai berikut:
1) Bentuk selnya silindris panjang dengan bagian ujung-ujungnya meruncing, tetapi agak membulat pada bagian yang berbatasan dengan
tendon.
2) Jaringan otot lurik tidak bercabang-cabang.
3) Selnya berukuran panjang 1 – 40 mm dan berdiameter 10 – 100 μm.
4) Memiliki banyak inti sel dengan bentuk silindris dan terletak di bagian
pinggir.
5) Miofibril pada otot lurik terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal yang sejajar dan tersusun berdampingan.
6) Filamen tipis terdiri atas tiga macam protein, yaitu aktin, troponin, dan tropomiosin.
7) Filamen tebal terdiri atas protein miosin.
8) Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih, serta tersusun menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis seran lintang (lurik).
9) Garis terang disebut pita I (isotrop) dan garis gelap disebut pita A
(anisotrop).
10) Setiap pola yang tersusun dari pita I dan pita A membentuk sarkomer, yaitu unit fungsional otot rangka karena mampu berkontraksi. Dengan demikian, satu miofibril tersusun dari banyak sarkomer yang berderet.
11) Aktivitas sel cepat, tetapi mudah lelah. Oleh karena itu, jaringan otot
lurik tidak dapat berkontraksi dalam jangka waktu lama.
12) Kerja otot lurik dipengaruhi oleh otak, sehingga bersifat volunter, yaitu bekerja di bawah kesadaran dan dapat diperintah.
13) Memiliki banyak mitokondria berukuran besar dengan banyak sekat di dalamnya. Mitokondria terletak memanjang berderet-deret di sepanjang serabut, di bawah sarkolema, dan di antara mio_ bril.
14) Otot lurik melekat pada rangka dengan perantara tendon. Selain itu,
otot lurik juga terdapat pada lidah dan bibir.
Berikut ini adalah gambar struktur otot lurik.
c. Jaringan otot jantung (miokardium)
Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik, tetapi cara kerjanya seperti otot polos.
Ciri-ciri jaringan otot jantung adalah sebagai berikut:
1) Bentuk selnya silindris bercabang-cabang dengan percabangan yang saling bertautan. Pertemuan antarcabang pada jaringan otot jantung disebut sinsitium. Adanya sinsitium memungkinkan penyampaian implus saraf antara sel otot jantung satu dengan yang lain dapat berlangsung secara cepat. Otot jantung mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
2) Memiliki satu atau dua inti yang letaknya di bagian tengah sel.
3) Terdapat pita terang dan pita gelap seperti pada otot lurik. Pada otot jantung terdapat pigmen lipofusin, yaitu pigmen berbentuk butiranbutiran berwarna kecokelatan yang mengandung bahan-bahan lemak. Selain pada sel otot jantung, pigmen lipofusin juga terdapat pada sel hati dan sel saraf.
4) Dapat melakukan kontraksi terus-menerus tanpa beristirahat. Hal ini dikarenakan otot jantung memiliki banyak mitokondria, mioglobin, dan menerima suplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi secara terus menerus.
5) Kerja otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom sehingga bersifat involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah.
6) Di dalam otot jantung terdapat serat Purkinje, yaitu serat otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Serat Purkinje terletak di endokardium, yaitu lapisan dalam otot.
7) Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung. Berikut ini adalah gambar struktur otot jantung.
2. Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ lainnya. Jaringan saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron (sel saraf ) dan neuroglia (sel penyokong).
a. Neuron (Sel Saraf)
Setiap neuron terdiri atas badan sel, dendrit, akson atau neurit, selubung mielin, sel Schwann, dan nodus Ranvier.
1) Badan sel
Badan sel merupakan bagian utama dari neuron. Fungsi badan sel adalah menerima impuls dari dendrit. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, inti sel dan anak inti, retikulum endoplasma, mitokondria, serta ribosom. Inti sel berfungsi mengatur kegiatan sel saraf, serta berperan dalam pengaturan sifat yang dimiliki oleh keturunan sel tersebut.
2) Dendrit
Dendrit adalah cabang-cabang badan sel yang pendek. Dendrit berfungsi
menghantarkan impuls dari neuron sebelumnya ke badan sel. Dendrit yang ada di saraf manusia bisa tumbuh dan bisa tercabut dari badan sel saraf pusat. Saraf pusat tersusun dari neuron-neuron yang memiliki banyak dendrit.
3) Akson atau neurit
Akson atau neurit adalah cabang badan sel yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ke neuron berikutnya. Pada akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Akson berbentuk silindris dengan bagian ujung (terminal) bercabangcabang. Setiap cabang memiliki kantong-kantong kecil yang disebut tombol sinapsis atau gelembung sinapsis. Tombol sinapsis berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter.
4) Selubung mielin
Selubung mielin adalah selubung lemak yang membungkus akson. Fungsi selubung mielin adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan. Selain itu, selubung mielin juga mencegah terjadinya kebocoran rangsangan dan mempercepat jalannya impuls yang melewati akson. Akson yang tidak dilengkapi dengan selubung mielin pergerakan impulsnya bisa seperti gelombang.
5) Sel Schwann
Sel Schwann adalah sel-sel yang membungkus dan membentuk selubung mielin. Fungsi sel Schwann adalah mempercepat pergerakan impuls, membantu menyediakan makanan untuk akson, dan juga membantu akson melakukan regenerasi.
6) Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah lekukan-lekukan di antara segmen selubung mielin
atau bagian dari akson yang tidak tertutup selubung mielin. Fungsi utama dari nodus Ranvier adalah sebagai batu loncatan untuk mempercepat pergerakan impuls ke otak maupun sebaliknya. Nodus Ranvier memungkinkan impuls bisa meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya sehingga rangsangan lebih cepat sampai tujuan.
Berikut ini adalah gambar struktur neuron :
Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
- Neuron unipolar adalah neuron yang badan selnya hanya bercabang satu. Contohnya neuron pada hewan tingkat rendah.
- Neuron bipolar adalah neuron yang badan selnya bercabang dua, yaitu dendrit dan akson. Kedua cabang muncul dari dua ujung badan sel.
Contohnya, neuron pada retina (mata), epitel olfaktori (hidung), dan koklea (telinga).
- Neuron multipolar adalah neuron yang badan selnya memiliki banyak
dendrit dan satu akson. Dendrit merupakan cabang yang pendek-pendek, sedangkan akson merupakan cabang yang panjang. Contohnya, neuron motorik yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Macam-macam neuron berdasarkan percabangan pada badan selnya |
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor.
• Neuron sensorik (neuron aferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor (alat-alat indra) ke pusat saraf.
Neuron sensorik memiliki dendrit yang panjang dan akson yang pendek.
Neuron sensorik disebut juga neuron indra.
• Neuron motorik (neuron eferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot). Neuron motorik memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron motorik disebut juga neuron penggerak.
• Neuron konektor (interneuron) adalah neuron yang berfungsi meneruskan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik. Neuron konektor banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak. Neuron konektor merupakan neuron multipolar dengan dendrit yang pendek, tetapi berjumlah banyak, serta akson yang panjang atau pendek. Ujung dendrit dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf
lainnya membentuk sinapsis.
b. Neuroglia (Sel Glia)
Neuroglia merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf. Neuroglia juga membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Neuroglia terdapat pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi dengan jumlah yang mencapai setengah dari jumlah neuron.
Neuroglia memiliki fungsi sebagai berikut:
1.) Menyediakan nutrisi bagi sel saraf (neuron).
2.) Membentuk selubung mielin pada sel saraf.
3.) Mempertahankan keseimbangan tubuh.
4.) Menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat.
5.) Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf.
Neuroglia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat dan neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi.
1) Neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat terdiri dari empat macam sel, yaitu mikroglia, oligodendrosit, astrosit, dan sel ependim.
• Mikroglia adalah neuroglia yang merupakan bagian dari sistem imun bagi sistem saraf pusat. Mikroglia berupa sel kecil yang beraksi sebagai fagosit dan berfungsi membersihkan komponen yang dapat mengancam sistem saraf.
• Oligodendrosit adalah sel yang fungsinya sama dengan sel Schwann,yaitu berperan membentuk selubung mielin bagi sistem saraf pusat. Oligodendrosit tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi sehingga kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan kecacatan permanen.
• Astrosit adalah neuroglia yang mempunyai bentuk seperti bintang.
Fungsi astrosit antara lain adalah sebagai berikut:
- Memperbaiki cedera otak.
- Berperan dalam aktivitas neurotransmiter.
- Menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
• Sel ependim adalah sel bersilia yang melapisi bagian dalam rongga yang berisi cairan serebrospinal. Gerakan dari silia ini ikut berperan dalam mengalirkan cairan serebrospinal di seluruh ventrikel otak. Sel ependim juga berfungsi melapisi dan melindungi medulla spinalis, serta ikut membentuk cairan serebrospinal.
2) Neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi terdiri dari sel Schwann.
Sel Schwann merupakan jenis neuroglia yang mempunyai fungsi sebagai
pembentuk selubung mielin sel saraf. Pada sistem saraf pusat, tugas dari sel Schwann ini dijalankan oleh sel oligodendrosit.
C. Rangkuman
1. Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot atau serat-serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki membran yang disebut sarkolema.
2. Jaringan otot terdiri atas tiga jenis yaitu , otot polos, otot lurik dan jantung
3. Jaringan otot polos memiliki ciri-ciri : Bentuk sel seperti gelendong, Selnya berukuran panjang 30 – 200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm, Inti sel berjumlah satu, berbentuk oval, dan terletak di tengah sel, terdapat pita terang dan pita gelap, Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah,
4. Jaringan otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang rangka.
Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot lurik dikenal sebagai daging.
5. Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik, tetapi cara kerjanya seperti otot polos.
6. Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ lainnya.
7. Jaringan saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron (sel saraf ) dan neuroglia (sel penyokong).
8. Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
9. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor.
10. Neuroglia merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf. Neuroglia juga membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
11. Neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat terdiri dari empat macam sel, yaitu mikroglia, oligodendrosit, astrosit, dan sel ependim.
D. Penugasan Mandiri
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
2. Jaringan saraf
Pertanyaan:
a. Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf / neuron, sebutkan bagian pokok dari neuron !
b. Sebutkan secara urut penghantaran impuls dari neuron !
c. Jelaskan peranan jaringan syaraf bagi tubuh !
d. Apa fungsi mielin ?
e. Apakah fungsi nodus ranvier ?
E. Latihan Soal
1. Ciri-ciri neuron bipolar adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. badan sel bercabang menjadi dua, yaitu dendrit dan akson
B. badan sel berbentuk lonjong
C. akson dibungkus oleh selubung mielin
D. ujung dendrit bercabang-cabang banyak
E. terdapat pada hewan-hewan tingkat rendah
2. Pernyataan yang benar tentang jaringan saraf adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. Berfungsi dalam menerima, mengolah, dan merespons impuls.
B. Terdiri atas sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia).
C. Sel-sel saraf tidak dapat membelah diri, tetapi dapat pulih jika mengalami kerusakan.
D. Banyak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang.
E. Terdiri dari sel-sel saraf yang dapat beregenerasi dengan cara membelah diri.
3. Berikut ini yang bukan ciri-ciri otot polos adalah ....
A. bekerja di luar kesadaran
B. selnya berbentuk gelendong
C. dipengaruhi oleh saraf otonom
D. memiliki banyak inti di tepi sel
E. kontraksi lama dan tidak cepat lelah
4. Pada saluran pencernaan, jaringan yang berperan menimbulkan gerakan peristaltik adalah ....
A. pembuluh darah dan saraf
B. epitelium silindris selapis
C. otot polos dan otot lurik
D. otot polos longitudinal dan sirkuler
E. tulang rawan hialin dan elastis