MATERI EKONOMI KELAS XI BAB IV A.INDEKS HARGA

 


Indeks Harga Dan Inflasi

Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis indeks harga dan inflasi.
4.4 Menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi.

Deskripsi Singkat Materi 


 

Silahkan anda perhatikan kedua gambar di atas! Gambar yang sisi sebelah kiri menunjukkan seseorang yang sedang mengamati pergerakan harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (IDX), sementara gambar di sebelahnya menunjukkan seseorang yang sedang memegang beberapa lembar uang kertas dengan nilai nominal yang sangat tinggi, akan tetapi hanya bisa digunakan untuk membeli sepotong kue. Melihat kedua gambar tersebut apa yang anak-anak pikirkan ?

Ya benar, dari kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan harga  barang dan jasa setiap saat. Dan pemerintah tentu selalu berupaya untuk menjaga kondisi harga tetap stabil dan menjaga inflasi dalam batas yang terkendali (di bawah 1 digit). 

Inflasi yang tak terkendali akan mengakibatkan harga barang melambung tinggi seperti halnya tampak pada gambar sisi kanan dimana uang ratusan juta dollar Simbabwe hanya mampu membeli sepotong kue.

Untuk mengukur laju inflasi diukur dari hasil pencatatan harga komoditas di berbagai kota di Indonesia. Tugas ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Perhitungan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan indeks harga.
Apa itu indeks harga? Apa itu inflasi? Itulah ya ng akan sama-sama kita pelajari pada BAB IV ini .

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDEKS HARGA

 
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa mampu menganalisis indeks harga dan menyajikan hasil analisis indeks harga untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti dan cermat.

B. Uraian Materi

1. Pengertian Indeks Harga
Kenaikan harga berbagai komoditas di masyarakat secara umum diukur dari hasil pencatatan harga komoditas di berbagai kota di Indonesia. Tugas ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Perhitungan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan angka indeks. 

Angka indeks adalah suatu angka relative yang dinyatakan dalam persentase dan biasanya untuk kesederhanaan lambang persentasenya dihilangkan.


Terdapat beberapa macam angka indeks, namun pada modul ini hanya akan dibahas tentang Indeks Harga. Indek harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.


Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil perhitungan indeks harga, yaitu:
a. Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi).
b. Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi).
c. Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun).



2. Jenis Indeks Harga
Adapun jenis indeks harga dalam kegiatan ekonomi suatu negara secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks harga yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Dengan kata lain, IHK adalah indeks yang mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta konsumen dari waktu ke waktu. 

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen. 

Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost) dari sekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket) yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat.

b. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks Harga Produsen (IHP) adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen. Pengguna data dapat memanfaatkan perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga grosir maupun harga eceran.
Selain itu dapat juga digunakan untuk membantu penyusunan neraca ekonomi (PDB), distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya. IHP dikelompokkan ke dalam sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, dan Industri Pengolahan.

c. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa IHPB adalah harga indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar/grosir dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu negara/daerah, Komoditas tersebut merupakan produksi dalam negeri ataupun yang diekspor dan komoditas yang berasal dari impor.


 



d. Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib)
Indeks harga yang diterima (It) yaitu indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil diterima petani, atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani.

Sedangkan Indeks harga yang dibayar petani (Ib), yaitu indeks harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian.

Dari perhitungan indeks harga yang diterima petani dan dibayar petani, maka dapat ditentukan Nilai Tukar Petani. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. 

Semakin tinggi NTP maka semakin sejahtera tingkat kehidupan petani. 


 



e. Indeks harga saham
Indeks harga saham yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal, yang terdiri dari:
1) Indeks Harga Saham Individu (IHSI) adalah indeks harga masing-masing saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
2) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

3. Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Dalam menyusun indeks harga perlu dirumuskan tentang apa yang akan diukur, bagaimana
cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut dilakukan.

Penyusunan indeks harga dalam ekonomi bertujuan antara lain sebagai berikut.
a. Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum.
Hal ini mengandung maksud sebagai berikut:
- Indeks harga grosir dapat menggambarkan secara tepat tentang tren perdagangan.
- Indeks harga diterima petani dapat menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.
b. Sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
c. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator.
d. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang. Maksudnya adalah harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran atau indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barang-barang yang bersangkutan.
e. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.

4. Metode Perhitungan Indeks Harga
Perhitungan indeks harga dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan hasilnya dapat dipercaya. 

Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu:


a. Indeks Harga Agregatif Sederhana atau Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang (simple aggregative methode).


 Contoh : 



b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini.

1) Metode Laspeyres (IL)
Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbangnya. IL dihitung dengan rumus: 


Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah ini. 


2) Metode Paasche (IP)
Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya. IP dihitung dengan rumus: 


Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche.


Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut.
- Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar dari pada Qn

- Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan
cenderung lebih rendah (underestimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil dari pada Qo.


Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode indeks Drobisch and Bowley. (ID), Indeks Irving Fisher (IF), dan Indeks Marshal Edgewarth (IM).

3) Metode Drobisch and Bowley (ID)
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut.


 

4) Metode Irving Fisher (IF)
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche.


Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut.



5) Metode Marshal Edgewarth (IM)
Menurut metod ini, angka indeks dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n.


 

Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel dibawah ini agar kamu dapat mencari angka indeks Marshal Edgewarth. 


 

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut 



c. Angka indeks rantai
Angka indeks rantai adalah perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2013 tahun dasarnya 2012, angka indeks tahun 2014 tahun dasarnya 2013, angka indeks tahun 2015 tahun dasarnya 2014, dan seterusnya.
Contohnya:


 

C. Rangkuman
1. Pengertian Indeks Harga
Indek harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.
2. Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil perhitungan indeks harga, yaitu :
a. Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi)
b. Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi)
c. Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun)
3. Jenis indeks harga dalam kegiatan ekonomi suatu negara secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Indeks Harga Konsumen (IHK)
b. Indeks Harga Produsen (IHP)
c. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
d. Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib)
e. Indeks harga saham
4. Penyusunan indeks harga dalam ekonomi bertujuan antara lain sebagai berikut.
a. Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum.
b. Sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
c. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator.
d. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang.
e. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.


5. Metode Perhitungan Indeks Harga
a. Indeks Harga Agregatif Sederhana (Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang).
Metode ini sangat sederhana, indeks harga dihitung dengan rumus sebagai berikut:


 


b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang
Penghitungan indeks harga agregatif tertimbang dapat dilakukan dengan beberapa metode. 

Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.


1) Metode Laspeyres (IL)
Indeks Laspeyres adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun dasar (Q₀) sebagai faktor penimbangnya. IL dihitung dengan rumus:


 
2) Metode Paasche (IP)
Indeks Paasche adalah indeks harga tertimbang dengan kuantitas barang pada tahun yang diukur (Qn) sebagai faktor penimbangnya. IP dihitung dengan rumus:




3) Metode Drobisch and Bowley (ID)
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai berikut.



4) Metode Irving Fisher (IF)
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche.


 



5) Metode Marshal Edgewarth (IM)
Menurut metod ini, angka indeks dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n.



c. Angka indeks rantai adalah perhitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. 

Misalnya menghitung angka indeks tahun 2019 tahun dasarnya 2018, angka indeks tahun 2020 tahun dasarnya 2019, angka indeks tahun 2021 tahun dasarnya 2020, dan seterusnya.

D. Penugasan Mandiri
Sebagai bentuk penguatan terhadap materi pada kegiatan belajar 1, maka kami akan memberikan tugas mandiri untuk kalian kerjakan.
 

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan indeks harga !
2. Jelaskan jenis-jenis indeks harga !
3. Jelaskan tujuan perhitungan indeks harga !
4. Jelaskan metode perhitungan indeks harga!

E. Latihan Soal
Kegiatan pembejaran 1 sudah selesai kalian bahas. Untuk memastikan kalian sudah menguasai materi tentang indeks harga, silakan kalian mengerjakan soal latihan di bawah ini !


1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini!
(1) Mengukur harga barang yang diperdagangkan dalam eceran untuk dikonsumsi sendiri.
(2) Mengetahui harga makanan, perumahan, sandang, dan aneka barang dan jasa.
(3) Mengetahui harga barang secara grosir.
(4) Menilai kesejahteraan petani dilihat dari nilai tukar.
(5) Sebagai indikator inflasi.
Dari pernyataan di atas, peranan Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

2. Terdapat beberapa cara untuk menghitung indeks harga dan salah satunya adalah indeks harga agregatif sederhana (tak tertimbang). Rumus yang digunakan untuk menghitungnya adalah ....


 




3. Berikut ini data perkembangan harga 3 macam barang dalam 3 tahun terakhir.



Apabila tahun 2009 sebagai tahun dasar, dengan metode indeks harga agregatif sederhana (tak tertimbang), maka inflasi tahun 2010 adalah ...
A. Inflasi ringan
B. Hyper inflation
C. Inflasi sedang
D. Inflasi sangat ringan
E. Inflasi berat

4. Diketahui data sebagai berikut :


 



Berdasarkan data di atas maka indeks harga tahun 2015 apabila menggunakan metode Laspayres (IL) adalah ....
A. 104,45
B. 105,62
C. 105,86
D. 106,12
E. 107,21

5. Perhatikan beberapa pernyataan tentang indeks harga di bawah ini:
(1) Angka indeks harga dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.
(2) Angka indek harga menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar-pasar primer.
(3) Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
(4) Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan di tingkat eceran.
(5) Indeks harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahanperubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu.
Pernyataan di atas yang yang benar adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)

Kirimkan jawaban anda kepada guru melalui Whatsapp