Kegiatan Pembelajaran 2 Komponen Darah pada Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Anda mampu:
1. Menjelaskan komponen darah yang terdiri dari plasma darah dan sel darah.
2. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia
3. Menjelaskan proses tranfusi darah pada manusia
B. Uraian Materi
Darah memiliki banyak kegunaannya bagi tubuh, makanya darah mempunyai komposisi yang kompleks. Tanpa darah, bisa dipastikan bahwa oksigen dan sari makanan akan sulit untuk dihantarkan dengan baik ke seluruh tubuh. Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh.
Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
1. Komponen Darah
Darah merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Darah dalam tubuh terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah.
Komposisi susunan darah tersebut meliputi 55% plasma darah dan 45% sel – sel darah yang terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Dalam plasma darah terbagi lagi atas 90% air dan 10% zat terlarut, meliputi protein, garam mineral, bahan organik, sisa metabolik, hormon, dan gas.
a. Plasma Darah
Plasma darah mengandung protein yang tersusun atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin mempunyai peran untuk menjaga tekanan osmotik darah.
Globulin berfungsi sebagai antibodi. Fibrinogen berperan dalam pembekuan darah.
Plasma darah memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, di antaranya adalah:
1) Mengangkut limbah
2) Menjaga keseimbangan cairan tubuh
3) Membantu proses pembekuan darah
4) Menjaga suhu tubuh
5) Membantu melawan infeksi
6) Menjaga keseimbangan asam dan basa
b. Eritrosit (Sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah) merupakan bagian utama dari sel – sel darah. Rata-rata jumlah eritrosit dalam setiap satu milimeter adalah adalah 5 miliar.
Bentuk eritrosit berupa bikonkaf, melengkung ke dalam. Berupa piringan dan pada bagian tengah berupa cekungan. Rata – rata panjang diameter eritrosit adalah 8 mikrometer, rata-rata tebal bagian luarnya adalah 2 mikrometer, dan rata-rata bagian tengahnya adalah 1 mikrometer. Pada eritrosit (sel darah merah), terdapat hemoglobin yang berperan dalam memberi warna merah pada darah.
Karakteristik Eritrosit:
1) Bentuk bikonkaf dan tidak berinti.
2) Terbentuk di sumsum tulang.
3) Umur sel 120 hari.
4) Jumlahnya 4 – 5 juta/mm³.
5) Berfungsi mengangkut CO₂ dan O₂.
c. Leukosit (Sel Darah putih)
Fungsi leukosit adalah melacak kemudian melawan mikroorganisme atau
molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Sehingga keberadaan leukosit sangat berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Jumlah leukosit di dalam tubuh dalam keadaan normal adalah 4 × 10⁹ sampai dengan 11 × 10⁹ sel darah putih untuk setiap satu liter darah.
Dalam tubuh, sel darah putih mempunyai kemampuan fagositosis dan diapedesis. Fagositosis adalah kemampuan memakan benda asing bagi sel darah putih. Sedangkan diapedesis adalah kemampuan untuk menembus keluar pori-pori membran kapiler dan menuju ke jaringan.
Karakteristik sel darah putih:
1) Bentuk tidak tetap dan berinti.
2) Terbentuk di sumsum tulang, limfa dan kelenjar getah bening.
3) Umur sel 12 hari.
4) Jumlahnya 6.000 – 9.000 /mm³
5) Berfungsi untuk membunuh kuman dan membentuk antibodi.
Sel darah putih secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.
Pengelompokan ini didasarkan pada ada tidaknya butiran pada sitoplasma di dalam selnya:
1) Granulosit: Granulosit berkembang dari sumsum tulang merah dan memiliki butiran sitoplasma dengan fungsi yang berbeda. Granulosit terdiri atas tiga macam sel, yaitu basofil, neutrofil, dan eosinofil.
2) Agranulosit: Agranulosit berkembang dari jaringan limfoid dan tidak memiliki butiran sitoplasma. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
d. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit atau yang sering disebut sebagai keping darah. Komponen darah inilah yang berperan dalam pembekuan darah jika ada bagian tubuh yang mengalami luka.
Pada keadaan normal, tubuh mampu menghasilkan benangbenang fibrin yang akan menutup luka pada tubuh jika seseorang mengalami luka.
Karakteristik Trombosit sebagai berikut:
1) Bentuk tidak teratur dan tidak berinti.
2) Terbentuk di sumsum tulang belakang.
3) Umur sel 6 – 9 hari.
4) Jumlahnya 200.000 – 400.000 untuk setiap mm³.
5) Berperan pada pembekuan darah.
2. Mekanisme Pembekuan Darah
Bagaimana tubuh memberikan respon jika ada bagian tubuh yang mengalami luka? Ketika kulit terluka, darah akan mengalir keluar untuk beberapa waktu sebelum akhirnya berhenti dan mengering. Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme yang sangat penting dalam tubuh, guna mencegah terjadinya kehilangan darah berjumlah banyak akibat luka.
Respon yang diberikan pertama adalah pecahnya trombosit yang mampu
menghasilkan trombokinase kemudian dihasilkan protrombin. Dengan bantuan Ca²⁺ dan vitamin K akan membentuk trombin. Kemudian dibentuk fibrinogen yang akan menjadi benang-benang fibrin dan menutup luka.
Alur mekanisme pembekuan darah dalam diagaram dapat dilihat melalui gambar di bawah.
3. Golongan Darah
Golongan darah pada manusia digolongkan menjadi 4, yaitu golongan A, B, O, dan AB. Pengelompokan ini didasarkan kandungan aglutinogen (antigen) pada sel darah merah dan aglutinin (antibodi) pada plasma darah.
Antigen pada sel darah merah merupakan suatu bagian berupa glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis, meliputi antigen A dan antigen B.
Sedangkan aglutinin adalah antibodi yang bereaksi dengan antigen. Aglutinin terdapat pada permukaan sel darah merah dan terdiri dari dua jenis, yaitu aglutinin ∝ dan β.
Pengenalan aglutinin dan aglutinogen tersebut berguna untuk menghindari penggumpalan darah pada saat transfusi darah. Penggumapalan darah akan terjadi ketika kedua aglutinin bereaksi dengan antigen. Proses tersebut dinamakan aglutinasi (penggumpalan darah). Sehingga perlu dicermati kandungan aglitunogen pada sel darah merah dan aglutinin pada plasma darah.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan kandungan aglitunogen dan aglutinin bedasarkan golongan darah.
4. Transfusi darah
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah disebut resipien.
Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).
Bertemunya aglutinin β dengan aglutinogen B akan mengakibatkan pembekuandarah.
Sehingga, orang dengan golongan darah A tidak bisa mendonorkan darahnya untuk seseorang dengan golongan darah B. Begitu juga dengan sebaliknya.
Seseorang dengan golongan darah O dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah, disebut sebagai donor universal.
Donor Universal yaitu golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain.
Sedangkan orang dengan golongan darah AB dapat menerima donor dari semua golongan, disebut sebagai resipien universal.
Resipien universal adalah golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain.
Selain golongan darah, ada faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah, yaitu suatu antigen yang dimiliki manusia yang dinamakan rhesus.
Berdasarkan faktor Rhesus, darah manusia digolongkan menjadi dua, yaitu Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-).
Rhesus negatif adalah darah yang di dalam eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau aglutinin rhesus.
Jika darah seseorang yang bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.
Jika seorang ibu yang memiliki golongan darah Rh- mengandung anak Rh+ makan anak kedua akan mengalami penyakit Erytroblatosis fetalis (sel darah merah memiliki Hb yang rendah) sehingga kemampuan mengangkat oksigen rendah.
C. Rangkuman
1. Darah terdiri atas plasma darah dan sel darah. Sebagian plasma darah terdiri atas air dan bahan-bahan yang terlarut, seperti protein, karbohidrat, lemak, hormon, dan garam-garam mineral.
2. Fungsi plasma darah adalah:
a. Mengangkut limbah
b. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
c. Membantu proses pembekuan darah
d. Menjaga suhu tubuh
e. Membantu melawan infeksi
f. Menjaga keseimbangan asam dan basa
3. Sel darah merah (eritrosit) merupakan komponen sel darah yang berperan dalam pengangkutan O₂ ke sel-sel tubuh/sel-sel jaringan tubuh dan mengikat kembali gas CO₂ menuju paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh.
4. Sel darah putih (leukosit) adalah komponen sel darah yang berfungsi melacak kemudian melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasite. Sel darah putih secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.
5. Keping-keping darah (trombosit) adalah bagian sel-sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah
6. Penggolongan darah sistem AB disusun berdasarkan ada tidaknya molekul aglutinogen dan aglutinin dalam sel darah. Darah manusia memiliki golongan darah A, B, AB dan O. Golongan darah O disebut donor universal, sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal.
D. Penugasan Mandiri
1. Leukosit mempunyai bentuk beraneka macam. Coba Anda gambarkan bagianbagiannya dan jelaskan fungsinya?
2. Apa yang terjadi jika orang yang bergolongan darah A mendonorkan darahnya kepada orang bergolongan darah B? Mengapa demikian?
3. Saat terjatuh kita sering mengalami luka dan mengeluarkan darah. Namun, keluarnya darah ini tidak berlangsung lama karena dengan cepat darah akan membeku dan menutupi luka. Coba jelaskan prosesnya!
E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Komponen darah yang dijumpai di dalam plasma darah, antara lain ….
A. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
B. air, serum, leukosit, dan zat organik
C. air, serum, zat organik, dan eritrosit
D. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
E. air, serum, zat organik, dan zat anorganik
2. Berikut ini adalah fungsi sel darah merah :
1) Menghindarkan tubuh dari infeksi
2) Melakukan proses pembekuan darah
3) Mengikat CO₂ dari jaringan menuju paru – paru
4) Mengedrkan O₂ dari paru – paru ke seluruh tubuh
5) Mengangkut sari – sari makanan ke seluruh tubuh
Fungsi eritrosit ditunjukkan oleh nomor….
A. 1 dan 3
B. 4 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 1 dan 2
3. Perhatikan gambar ini.
Sel darah putih yang mampu bergerak amubocyt dan memakan kuman
penyakit kecuali nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri eritrosit adalah .....
A. berbentuk bikonkaf
B. memiliki granula
C. memiliki inti
D. berfungsi melawan kuman
E. bersifat ameboid
5. Jika seseorang terkena luka, darah yang keluar akhirnya dapat terhenti kejadian ini dikarenakan adanya ….
A. trombosit
B. eritrosit
C. trombin
D. prothrombin
E. Fibrinogen
6. Sel darap putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam keadaan alergi adalah ….
A. Granulosit
B. Basofil
C. Limfosit
D. Eosinofil
E. Neutrofil
7. Transfusi darah dari donor yang bergolongan darah A ke resipen yang bergolongan darah B, menyebabkan aglutinasi katena bertemunya …
A. Aglitinogen A dengan Aglutinin ∝
B. Aglitinogen B dengan Aglutinin ∝
C. Aglitinogen A dengan Aglutinin β
D. Aglitinogen B dengan Aglutinin β
E. Aglitinogen β dengan Ag
8. Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang menunjukkan golongan darah O adalah ....