MATERI SEJARAH KELAS XI BAB V B.GERAKAN NASIONALISME DI ASIA AFRIKA

 


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 GERAKAN NASIONALISME DI ASIA - AFRIKA


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat menganalisis gerakan nasionalisme di Asia-Afrika, dan Menyajikan hasil analisis tentang gerakan nasionalisme di Asia-Afrika dalam bentuk tulisan dan/atau media lain, serta mampu menumbuhkembangkan sikap mandiri, teliti, dan percaya diri kalian.


B. Uraian Materi
 

1. Nasionalisme India
Sejak abad ke-15, Inggris mulai melakukan perluasan wilayahnya untuk mencari daerah koloni agar mendapatkan rempah-rempah dan dapat menyediakan bahan industri serta dapat menjual produknya ke pasaran dunia. 

India adalah daerah yang kaya akan sumber alam dan rempah-rempah, Inggris berkeinginan menguasai India.


Pada saat Inggris datang, India berada di bawah sebuah dinasti Islam, yaitu Dinasti Mughal. Sampai abal abad ke-19, sebagian besar wiayah India telah jatuh ke tangan Inggris.
 

Kedatangan Inggris ke India didorong oleh motif ekonomi dengan memonopoli perdagangan di sana. Untuk memperkuat usaha perdagangannya, Inggris mendirikan sebuah serikat dagang yang bernama East India Company (EIC). 

EIC membangun pos-pos niaga di sebagian wilayah perkotaan India. Monopoli dan eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan EIC menimbulkan kesengsaraan, penindasan, dan kemiskinan bagi penduduk India.
 

Pada pertengahan abad ke-17, Dinasty Mughal mengalami kemunduran. Di bawah kekuasaan Sultan Ahmad, Mughal mulai melemah. Kelamahan kerajaan ini merupakan peluang bagi EIC untuk mengambil alih kekuatan politik dan militer Mughal. EIC kemudian menguasai ekonomi, keamanan, dan pemerintahan.
 

Penguasaan politik dan monopoli ekonomi yang dilakukan EIC menimbulkan reaksi tidak senang dari rakyat India. Rakyat India melakukan pemberontakan dan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme Inggris. Berkembanglah gerakan nasionalisme di India.
Latar belakang lahirnya gerakan nasionalisme di India adalah:
a. Berkembanganya kebudayaan Barat yang dibawa oleh Inggris ke India
b. Penderitaan rakyat akibat kekejaman penjajahan Inggris
c. Munculnya golongan terpelajar
d. Pemberian status dominion kepada Kanada pada tahun 1867, sehingga menimbulkan keingainan rakyat India untuk mendapatkan hal yang sama
e. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 menyadarkan bangsa India bahwa merekapun dapat mengalahkan bangsa Inggris
f. Tentara India menyadari kemampuannya yang tidak kalah dengan tentara Eropa lainnya saat ikut dalam Perang Dunia I dan II


 

Gerakan perlawanan rakyat India melawan Inggris, diantaranya:
a. The Indian Mutiny (1857-1859)
Penindasan yang telah dilakukan Inggris telah menimbulkan kebencian di hati orang-orang India. Kebencian ini juga terjadi di kalangan tentara India yang mendapat perlakukan berbeda dengan serdadu Inggris. 

Tentara India juga diperlakukan sewenang-wenang oleh Inggris. Pada suatu saat, panglima tentara Inggris di India memerintahkan tentara India untuk terlebih dahulu menjilat ujung peluru sebelum digunakan untuk menghilangkan gemuknya. 

Prajurit yang beragama Hindu mengira gemuk itu adalah gemuk lembu. Bagi mereka lembu merupakan binatang yang suci, semacam dewa yang tidak boleh disembelih atau dimakan. 

Karena itu perintah panglima tentara Inggris ini dianggap menghina agama Hindu. 

Prajurit yang beragama Islam mengira bahwa gemuk itu adalah gemuk babi yang najis dan haram. Timbullah pemberontakan dari tentara Hindu
dan Muslim kepada Inggris. Pada tanggal 10 Mei 1857 terjadi pemberontakan di Tangsi Meerat dekat Delhi.
 

Perlawanan para tentara ini merambat ke kalangan rakyat, mereka bersama melawan Inggris. Raja Moghul Bahadur Shah diangkat menjadi raja Hindustan oleh rakyat. 

Pusat pemerintahan beralih dari Delhi ke Jahnsi di bekas kerajaan Maratha. Pemberontakan dipimpin oleh seorang wanita yang bernama Ranee Lakksmi Bai. Ranee Laksmi Bai gugur. 

Perlawananan selanjutnya dipimpin Sahib kemudian Tatia Topi. Namun, beberapa raja dari Nepal (Gurkha), Gwalior dan Hyderabad ada yang memihak Inggris. 

Dengan susah payah baru Inggris dapat memadamkan pemberontakan ini. kerajaan Moghul dihapuskan pada tahun 1858.

Pemberontakan Mutiny ini telah menciptakan semangat nasionalisme, sebab Ranee Lakhsmi Bay tidak lagi menganggap pemeberontakan itu sebagai pemberontakan para tentara India saja tetapi perang kemerdekaan melawan Inggris. 

EIC dibubarkan pada tahun 1858 karena Inggris menganggap bahwa tidak layak suatu badan perdagangan memerintah suatu kerajaan yang besar seperti India. Sejak saat itu pemerintahan India dipegang langsung oleh pemerintah Inggris di London.
 

Arti nasionalisme India lebih dalam dari pada nasionalisme di negara-negara Asia lainnya. Bagi nasionlaisme India, gerakan kebangsaan itu tidak hanya berarti mencapai kemerdekaan nasional saja, melainkan juga India hendak mencapai pembaharuan manusianya juga, contohnya gerakan Gandhi. 


 



b. Brahma Samadj
Brahma Smaj ialah aliran yang hendak menghilangkan kepercayaan kepada dewa-dewa yang banyak sekali di India dan menanamkan pemujaan kepada satu dewa yang menjadi sumber hidup dan pangkal dari alam semesta. Ini berarti pembaharuan agama Hindu kuno untuk disesuaikan dengan kemajuan jaman.
Kemudian kasta-kasta hendak dihapuskan atas dasar peri kemanusiaan. Yang menciptakan Brahma Smadj ini adalah Ram Mohan Roy dan didudukung oleh Rabindranath Tagore, pujangga India yang sangat terkenal.


 

 


c. Rama Krisna
Rama Krisna ialah aliran yang menghendaki kembali pada agama Hindu yang murni. Orang Asia mempunyai kebudyaan yang berdasarkan kerohanian yang halus dan tidak mementingkan kebendaan seperti orang-orang Barat. Kekuatan rohani jika dikenal, dipelajari dan dikembangkan sebaik-baiknya tidak kalah terhadap kebendaan. Kerohanian Timur akan menang terhadap kebudayaan Barat. Yang membentuk gerakan Rama Kisna ini ialah Swami Vivekananda.


 




d. All Indian National Congress (1885)
All Indian National Congress (1885) ialah persatuan gerakan-gerakan nasionalisme India untuk bersama-sama menuntut Inggris. Kongres ini merupakan satuan aksi bangsa India terhadap Inggris. Inisiator pendiri gerakan All Indian National Congress adalah Allan O. Hume, orang Inggris yang mencintai India.


Kongres diselenggarakan pada tahun 1885, dengan rapat pertama dilaksanakan di Bombay tahun 1886 yang dipimpin oleh Banerji. Upaya pertama yang dilakukan congress adalah menyatukan anggota-angotanya yang berbeda-beda agama dan aliran. 

Pada tahun 1906, kelompok Muslim keluar dari kongres karena menganggap kongres sebagian besar berisi orang-orang Hindu dan makin lama makin hanya mementingkan kepentingan Hindu saja. 

Kelompok Muslim ini kemudian mendirikan Moslem League. Orang-orang Hindu fanatik lama-lama bersemboyan “India adalah Hindu”. Umat Muslim India yang minoritas merasa terancam. 

Moslem League awalnya hanya menuntut pemilihan perwakilan yang terpisah (orang-orang Hindu memilih wakilnya sendiri, orang-orang Muslim demikian juga, setelah ditetapkan terlebih dahulu masing-masing perwakilan dalam pemerintahan). 

Usulan ini ditolak congress. Moslem League akhirnya menuntut berdirinya negara sendiri bagi kaum muslim. Kemudian berdirilah negara Pakistan (tahun 1947). Pemimpin Moslem League yang terkenal adalah Muhammad Ali Jinnah dan Liaguat Ali Khan.
 

Pada tahun 1907, congress terpecah menjadi dua aliran yaitu moderat dan ekstremist (radikal). Kaum moderat yang telah puas dengan tuntutan swaraj (home rule = pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris). Pimpinan moderat ini adalah Banerji dan Motilal Nehru. Golongan ekstremist menuntut kemerdekaan penuh bagi India. 

Tokoh golongan ekstremist ini adalah Tilak dan Jawaharlal Nehru. Tilak menganggap congress bersifat lemah dan takut, karena itu ia meminta tindakan yang tegas dan radikal. Sejak saat itu sifat perjuangan kongres mulai agresif. Congress kemudian menuntut status dominion di tahun 1923 dan di tahun 1930, Kongress menunut kemerdekaan penuh bagi India.


 

 


e. Mahatma gandhi


 


Mohandas Karamchand Gandhi berpendapat bahwa pembaharuan manusia akan menimbulkan perubahan keadaan politik. Cita-cita politik harus dicapai dengan pembaharuan manusia yang akan memaksa keadaan politik berubah menurutkehendak manusia itu.

 Gerakan-gerakan dari Gandhi antara lain:
1) Swadesi (Memakai Buatan Sendiri)
Segala yang ada di dunia ini telah ditetapkan oleh alam. Karena itu, manusia atau negara wajib tunduk dan mengakui apa yang telah ditetapkan oleh alam itu. tiap bangsa, tiap negara telah menerima penetapan alam tentang kedudukan dan tugasnya masing-masing. Oleh karena itu tidak boleh mencampuri urusan negara lain. 

Imperialisme adalah pelanggaran hal ini. imperialisme harunya tidak ada. Setiap bangsa harus berusaha mengembangkan negaranya dengan kekuatannya sendiri yang telah diterima dari alam. Karenanya dalam gerakan Swadesi ini menganjurkan untuk menenun dan memakai pakaian buatan sendiri dan melarang pakaian buatan negara asing.
2) Satyagraha (tidak mau bekerja sama dengan Inggris)
Manusia harus memegang teguh kebenaran dan menolak apa yang tidak
sesuai dengan kebenaran. Jika manusia tahu bahwa sesuatu itu tidak benar, maka janganlah ia menerjakannya atau ikut mengerjakannya. Satyagraha juga disebut non kooperatif, artinya tidak mau bekerjasama dengan apa yang dianggapnya tidak benar. Jika pemerintah Inggris tidak benar, maka orang harus non kooperatif terhadapnya.
3) Ahimsa (Melawan tanpa Kekerasan)
Menentang dengan kekuatan berarti melayani apa yang ditentang itu. Jika apa yang hendak ditentang itu dianggap tidak ada, maka itu akan kehilangan kekuatannya. Maka yang tidak menentang itu (tidak tunduk atau tidak melayani) akan menang. Ahimsa menentang adanya kekerasan dan pembunuhan.
Ahimsa berarti tidak berbuat apa-apa, bukan karena takut tetapi karena jiwa yang lebih luhur. Ahimsa berarti mengalahkan lawan dengan tidak melawan, tetapi dengan kekuatan bathin.
4) Hartal (mogok)
Hartal berarti berkabung karena ada kejadian yang menyedihkan. Hartal juga merupakan tanda protes atau tidak setuju terhadap sesuatu yang dianggap tidak baik. Sebagai tanda tidak setuju mereka tidak akan berbuat apa-apa (mogok)


f. Kemerdekaan India
Tuntutan kemerdekaan dan perlawanan rakyat India kepada inggris, memaksa Inggris akhirnya mengeluarkan Governement of India Act (1919) yang isinya sebagai berikut :
1) pemerintahan di India dititikberatkan pada pemerintahan provinsi
2) pemerintahan provinsi dipegang oleh Inggris dan India. Inggris memegang urusan yang penting (reserved subjects), India memegang urusan yang tidak penting (transferred subjects).
 

Congress menolak Governement of India ini, tetapi golongan moderat menerimanya dan keluar dari congress. Kelompok moderat ini kemudian mendirikan National Liberal Federation. 

Congress dibawah pimpinan Gandhi mengumumkan satyagraha, hartal, ahimsa, dan swadesi. Boikot terhadap bang-barang luar negeri dan dianjurkan hanya memakai barang buatan dalam negeri.
 

Pada tahun 1921 keadaan menjadi semakin kacau, pemberontakan muncul di manamana. Hindu dan Islam bersatu melawan Inggris. Pada tahun 1928 Congress memperkuat tuntutannya tentang status dominion tetapi Jawaharlal Nehru, pemimpin Congress yang baru menuntut kemerdekaan penuh (1930).


Dalam Perang Dunia II, orang-orang India membantu perang Inggris. Sikap Inggris lebih melunak, Inggris membebaskan tokoh-tokoh politik seperti Gandhi, Nehru dan lainnya yang telah ditangkap. Inggris kembali menawarkan status dominion dalam British Commonwealth. 

Sikap India melunak juga karena mereka menyadari bahwa perlunya mengurangi sikap keras kepala mereka. Kemerdekaan sudah semakin dekat. 

Pada tanggal 2 September 1946, India menerima usulan pemeberian dominion Inggris. Ingggris memberikan status dominion untuk India dan Pakistan.


Pada tanggal 15 Agustus 1947, Lord Louis Mountbathen mengumunkan kemerdekaan India dan Pakistan dalam lingkungan persemakmuran (commonwealth) Inggris.


2. Nasionalisme Philipina
Pada tahun 1521, Magelhens dari Spanyol berhasil tiba di Philipina. Namun, karena sikap turut campur dalam perselisihan antar penduduk Philipina, Magelhens mati terbunuh. Perjalanan dilanjutkan oleh del Cano, seorang opsir dari Magelhens. Sejak saat itu, Philipina menjadi rebutan antara Sepanyol dan Portugis. 

Akhirnya Miguel Lopes de Legaspi dari Spanyol berhasil mendarat dan menguasai Philipina (1565). Ia mendirikan kota Manila pada tahun 1571. Kata Philipina untuk menyebut tanah jajahan Spenyol disesuikan dengan nama raja Philips II dari Spnyol. 

Pada hakekatnya, bangsa Philipina dijajah oleh dua macam pemerintahan yaitu; pemerintahan agama dikepalai seorang Uskup Besar, dan pemerintahan sipil dikepalai oleh seorang Gubernur Jenderal.


Nasionalisme Philipina berkembang dilatarbelakangi :
a. Agama Katolik-Roma telah mengekang hidup bangsa Philipina. Sebagian besar tanah di Philipina adalah milik biara-biara sehingga sebagian besar petani Philipina hanya merupakan penyewa tanah
b. Pemerintah jajahan Spanyol bertindak kolot dan kejam. Tidak ada kebebasan berpendapat. Setiap tuntutan mengenai perbaikan pemerintahan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam
c. Timbulnya golongan terpelajar. Bangsa Soanyuol berhasil menyebarkan agama Rooms-Katolik di Philipina. Ini berarti juga Eropanisasi bagi Philipina. Cara hidup tradisiinal berganti dengan cara hidup Eropa. Pendidikan mengalami kemajuan, sehingga muncullah golongan terpelajar. Golongan terpelajar inilah yang kritis memprotes kesewenangan kolonilaimse dan imperialisme Spanyol
d. Pembukaan terusan Zues mempermudah hubungan antara Eropa dan Asia. Buku-buku dan paham-paham tentang liberalisme dan demokrasi yang menggelora di seluruh Eropa dengan mudah masuk Asia.
e. Perang kemerdekaan Mexico, Ameirka Tengah dan Amerika Selatan terhadap penjajah Spanyol (1810-1828) membuka mata rakyat Philipina, bahwa Spanyol bukanlah negara yang tidak bisa dikalahkan.
 

Kekejaman penjajah Spanyol di Philipina telah menimbulkan perlawanan dari rakyat. 

Gerakan-gerakan nasionalisme rakyat Philipina, antara lain:
a. Gerakan Companerismo (Persahabatan)
Gerakan Companerismo dipelopori oleh para mahasiswa di Manila tahun 1880. Tujuan gerakan ini adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis.


b. Liga Philipina
Pada tahun 1892, Jose Rizal membentuk gerakan Liga Philipina. Tujuannya adalah mempersatukan seluruh Philipina untuk menentang ketidakadilan pemerintah Spanyol. 

Jose Rizal merupakan pelopor kemerdekaan dan pahlamwan nasional Philipina. Ia seorang dokter, ahli filsafat, ahli sastra dan telah mengunjungi Spanyol, Perancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis bukunya yang terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial, yaitu Noli me tangere (jangan menyinggung saya). 

Dalam buku ini dengan pedas ia mengkritik kaum gereja dan pemerintah kolonial di Philipina. Karena itu ia ditangkap dan diasingkan. Setelah bebas, ia kembali melanjutkan perjuangannya untuk kemerdekaan bangsa Philipina. Akhirnya ia ditangkap lagi atas tuduhan terlibat dalam pemberontakan Katipunan, ia dihukum mati. 


 


c. Gerakan Katipunan
Gerakan Katipunan didirikan oleh Andres Bonifacto tahun 1893. Pemberontakan Katipunan selanjutnya dipimpin okeh Aguinaldo tahun 1896. Makin lama pemberontakan makin berkobar dan meluas. 

Untuk meredam pemberontakan ini, pemerintah Spanyol mengadakan perjanjian Biac na bato (1897) dengan Aguinaldo yang berisi: 

1) Spanyol berjanji akan mengadakan perbaikan
pemerintahan dalam waktu 3 tahun. 

2) Aguinaldo dan pemimpin politik lainnya harus meninggalkan Philipina (ke Hongkong). 

Agunaldo meninggalkan Philipina, dan pemberontakan berhenti.
Pada tahun 1898, terjadi perang Amerika - Spanyol, Aguinaldo muncul kembali dan memihak Amerika. Aguinaldo berharap Amerika dapat menghancurkan imperilasime Spanyol di Philipina dan akan memberikan kemerdekaan kepada rakyat Philipina. Pada tanggal 12 Juni 1898, dengan bantuan Amerika Aguinaldo membentuk tentara kemerdekaan Philipina. 

Aguinaldo kemudian menggempur tentara Spanyol. Beberapa wilayah telah dapat dikuasai oleh pasukan Aguinaldo, yang tersisa hanya Manila. Bersama tentara Amerika, Manila digempur habis. Pada tanggal 13 Agustus 1898, Manila jatuh dan Spanyol menyerah. 

Pada tanggal 10 Desember 1898, Spanyol menyerahkan Philipina kepada Amerika dengan uang tebusan sebersar $ 20.000.000. Imperialisme Spanyol hilang dari Philipina, namun berganti dengan imperialisme Amerika.


Setelah Spanyol dapat dihancurkan, Philipina tetap belum merdeka. Amerika menguasi Philipina. Aguinaldo protes dan tetap memegang teguh janji kemerdekaan Philipina. Para pemimpin Philipina bersidang dan berhasil membentuk UUD dan mengangkan Agunaldo sebagai presiden Philipina (1898).


Perjuangan mempertahankan kemerdekaan berkobar. Agunaldo ditangkap pihak Amerika pada tahun 1901, namun perjuangan grilya terus dilakukan tentara dan rakyat Philipina.


Kemerdekaan Philipina
Pada masa dikuasi Amerika (1898 - 1946), pemerintahan Philipina dijalankan oleh Philipina Commision. Kepala negara adalah seorang Civil Governor. Pada tahun 1907, dibentuklan Philipina Assembly (Dewan Perwakilan Rakyat) yang mempunyai kekuasaan legislative. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Philipina Commision dengan komposisi 5 orang Amerika dan 4 orang Philipina. 

Meskipun dengan komposisi ini orang Amerika porsinya lebih besar, setidaknya orang Philipina sudah mendapatkan kesempatan ikut serta dalam pemerintahan.

Pada tahun 1916, keluarlah The Jones Act yang menghapuskan Philipina Commision dan menggantikannya dengan Senat. Sejak saat itu, Philipina mendapatkan hak otonom. Pada tahun 1918 dibentuklah tentara nasional Philipina.
 

Otonomi yang telah diberikan pihak Amerika tidak memuaskan rakya Philipina, mereka menginginkan kemerdekaan penuh. Pada tahun 1919, delegasi Philipina dibawah pimpinan Manuel Wuezon berangkat ke Amerika menuntut kemerdekaan penuh bagi Philipina. Menanggapi tuntunan ini, pihak Amerika memberikan jawaban yang berbunyi ‘the wood forbes mision’, yang mengandung arti bahwa Philipina belum siap untuk merdeka. Rakyat Philipina protes dan senat meletakkan jabatannya. Rakyat Philipina tetap menuntut kemerdekaan penuh. Keadaan semakin tegang.
 

Pada tahun 1934, Ameirka menegeluarkan ‘the Tydings McDuffie Act’ yang membentuk status Commowealth bagi Philipina. Commonwealth ini merupakan masa peralihan menuju kekemrdekaan dan beralku selama 12 tahun. Philipina akan memperoleh kemerdekaannya di tahun 1946. Pada tahun 1935, UUD Philipina selesai dibentuk dan Commonwealth Philipina diresmikan. Manuel Quezon menjadi presiden pertama Philipina.
 

Pada tanggal 2 Januari 1942, Philipina jatuh ke tangan Jepang. Jepang mendirikan Republik Philipina dengan Laurel sebagai presidennya. Namun, Tahun 1944, Amerika berhasil merebut kembali Philipina dari tangan Jepang. Pada tanggal 22 Oktober 1944, Republik Philipina buatan Jepang dihapuskan.
 

Setelah Perang Dunia II selesai, Amerika menepati janjinya dalam Tydings McDuffie Act (1934). Philipina diberikan kemerdekaan politik pada tanggal 4 Juli 1946 dengan Manuel Roxas sebagai presidennya. Namun, urusan ekonomi dan militer masih belum merdeka penuh. Pangkalan-pangkalan militer Philipina tetap ditangan Amerika Serikat yang disewa selama 99 tahun. Ekonomi negara masih dikuasai oleh Amerika karena para pengusaha Amerika lebih kuat daripada pengusaha Philipina.


3. Nasionalisme Turki
Pada abad ke-13, Kerajaan Turki mengalami perkembangan dibawah pimpinan Usman I (1290 - 1326). Menurut namanya, maka kerajaan Turki itu disebut Usmani.


Kerajaan Turki Usmani memiliki tentara yang sangat kuat, yaitu yang disebut dengan Janisari. Pada tahun 1453, Turki berhasil menguasai ibu kota Romawi Timur yaitu Konstantinopel. Setelah Konstantinopel dapat dikuasai, maka pintu gerbang ke Eropa telah terbuka lebar. Pasukan Turki Usmani mulai menyerbu ke Eropa. 

Pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman I (1520 - 156), kerajaan Turki mencapai puncak kejayaannya. Kekuasaan Kerajaan Turki meliputi seluruh pantai Afrika Utara dari Algeria sampai Somalia, seluruh Asia Kecil dan Timur Tengah sampai Persia, seluruh Balkan dan Rusia Selatan.
 

Pada masa pemerintahan Sultan Murad III (1574-1559), kerajaan Turki mulai mengalami kemunduran sampai abad ke 19, hingga Turki mendapat sebutan ‘The Sick Man’. Kemunduran ini disebabkan :
a. Tidak ada lagi Sultan yang bersifat besar dan kuat
b. Terjadi intrik-intrik di dalam istana
c. Merosotnya moral tentara Janisari
d. Pemerintahan yang lemah, akibatnya banyak daerah vassal yang melakukan pemberontakan
e. Yunani, Bulgaria, Serbia, Rumania, dan Mesir melakukan pemberontakna menuntut kemerdekaan
 

Wilayah kekuasaan Turki yang sangat luas menjadi sorotan dunia Barat. Daerah Turki yang sangat strategis dan potensial apalagi setelah dibukanya Terusan Sues, menjadikan Turki sangat penting bagi dunia. Bangsa Eropa terutama Inggris, Perancis, Rusia, Austria, Italia, dan Prusia (Jerman) menunggu dan menginginkan kejatuhan Turki.


Satu persatu daerah Turki berhasil direbut oleh bangsa Eropa, sebagian lagi memerdekakan diri. Kekuasaan Turki hanya meliputi daerah Konstantinopel dan sekitarnya. Nasib Turki tidak lagi di tangan bangsa Turki sendiri, melainkan di tangan bangsa-banga Barat.
 

Menyaksikan keadaan Turki yang semakin terjepit diantara kekuasaan negaranegara Barat yang semakin berkembang, timbullah ide modrnisasi dari tokoh-tokoh politik Turki. 

Para tokoh moderanisasi Turki itu diantaranya, Rasjid Pasha, Fuad, Namik Kemal, Ali Pasha, Midhat Pasha, Kemal Pasha. 

Gerakan modernisasi itu antara lain meliputi:
a. Hatt - Sherij (1839)
Hatt artinya pengumuman pemerintah tentang program-program pemerintah.
Dalam Hatt, Rasjis Pasha mengusulkan adanya perbaikan di negara Turki, yaitu :
1) Adanya sentralisasi pemerintahan
2) Modernisasi angkaan perang


b. Modernisasi dibawah Sultan Abdul Aziz (1861-1876)
Sutan Abdul Aziz melakukan beberapa langkah modernisasi Turki, diantaranya :
1) Memodrenisasi pendidikan dengan mendirikan Universiteit Konstantinopel tahun 1869
2) Mendirikan bank nasional yang berfungsi mengurus keuangan (Banque imperale ottomane) tahun 1863
3) Perbaikan hukum negara
4) Membentuk UUD Turki.
Penyusunan UUD ini dikoornidir oleh Midhat Pasha. Dengan terbentuknya
UUD pada tanggal 23 Desember 1876, maka beakhirlah absolut monarchi di Turki. Turki menjadi Constitutionale Monarchi. Sultan Abdul Azizi diturunkan dari tahtanya dan digantikan oleh Sultan Murad V. Sultan Murad V kemudian digantikan oleh Abdul Hamid II. Dibawah pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, Turki kembali menjadi monarchi absolut.
 

Kekuasaan Sultan Abdul Hamid II (1876-1909) yang keras telah menimbulkan perlawanan rakyat Turki. Timbullah Gerakan nasionalime Turki , yaitu Gerakan Turki Muda(1896-1918). Gerakan Turki Muda ini bertujuan menyelamatkan Turki dari keruntuhan dengan jalan memodernisasi negara Turki. Semua yang tidak sesuai dengan zaman harus dileenyapkan. Mengembangkan dan memperkuat nasionalisme Turki; satu negara, satu bangsa, satu bahasa yaitu Turki.

Sifat gerakan Turki Muda ini sangat revolusioner. Pada tahun 1908, Niazi Bey mulai melakukan gerakan perlawanan. Sultan Hamid II berupaya menumpas perlawanan kelompok Niazi Bey ini dengan mengirimkan tentara keamanan, namun pasukan ini malah berbalik memihak Niazi Bey. Sultan Hamid II kemudian mengumumkan pemulihan (restorasi) UUD tahun 1876. Pada tanggal 24 Juli 1908 UUD 1876 diberlakukan kembali. Sultan Hamid II tetap sebagai Sultan. Gerakan Turki muda mendapatkan kemenangannya dan memegang pemerintahan. Namun pada tahun 1909 Abdul Hamid mengadakan Coup d’tat untuk mengembalikan monarchi absolut dan melenyapkan Gerakan Turki Muda. Mahmud Shevket Pasha pemimpin Gerakan Turki Muda menyerbu Konstantinopel dan berhasil menggagalkan coup de’tat Sultan Hamid II. Sultan Hamid II diturunkan dari tahtanya dan digantikan oleh Sultan Muhammad V (1909-1918). Sultan Muhammad V adalah sultan yang lemah.
Ketika Turki kalah dalam perang Balkan, Gerakan Turki Muda merebut pemerintahan (1913) dibawah pimpinan Enver Bey. Pemerintahan dipegang oleh Enver Bey, Sultan Muhammad V hanya merupakan lambing saja.
Pada Perang Dunia I, Turki memihak Jerman. Turki berperang melawan Inggris dan Perancis di Timur Tengah. Pasukan Turki dapat dpukul mundur oleh tentara Inggris.


Akibatnya Turki harus menandatangani perjanjian Perdamianan Sevres pada tanggal 30 Oktober 1918 antara Sekutu dengan Turki, yang isinya:
a. Daerah Turki diperkecil hingga tinggal Konstantinopel dan Anatolia. Semua daerah yang penduduknya bukan Turki harus dilepaskan oleh Turki
b. Smyrna dan daerah Thracia diberikan kepada Yunani
c. Borporus, Marmora, Dardanella di internasionalisir
d. Armenia menjadi negara merdeka
 

Pada saat Turki semakin terpuruk, tampillah Mustapha Kemal Pasha yang
menentang sekutu. Gerakan nasionalis yang dipimpin Mustapha Kemal Pasha mendapatkan simpatik dan dukungan dari rakyat. Untuk menghadapi perlawanan dari kaum Mustapha Kemal Pasha ini, pihak sekutu menguasai Konstantinopel dan membubarkan parlemen. 

Mustapha Kemal Pasha mendirikan pemerintahan sementara di Ankara, lepas dari pemerintahan Konstantinopel yang telah dikuasai sekutu. Tentara Yunani bergerak menggempur pasukan nasionalis, namun dapat dipukul mundur. Pasukan Kemal Pasha selanjutnya menyerang dan menguasai Smyrna. Disamping tetap melakukan pertempuran melawan sekutu, Kemal Pasha juga melakukan perundingan-perundingan politik kepada mereka. Strategi ini berhasil baik. Terjadi perjanjian damai antara Turki dan Armenia, Turki dengan Rusia, Turki dan Italia, Turki dan Perancis. Tinggal Inggris yang masih bertahan melakukan penyerangan kepada Turki. Atas tekanan negara-negara sekutu lainnya, akhirnya Inggris mengalah. 

Setelah Inggris mengalah, dilakukanlah perjanjian Mudania (3 Oktober 1922) antara pihak sekutu dan Turki, yang isinya:
a. Thracia Timur dikembalikan kepada Turki
b. Adrianopel dikembalikan kepada Turki
c. Netralisasi Dardanella, Marmora, Borporus. Ketiga daerah ini berada dibawah pengawasan internasional.
 

Pada tanggal 1 November 1922, Kesultanan Turki dihapuskan. Turki menjadi Republik. Pada tanggal 29 oktober 1923, secara resmi Turki mengumumkan Proklamasi Republik Turki. Mustapha Kemal Pasha menjadi presiden pertama Republik Turki.


Pada tanggal 20 Maret 1924 Kemal Pasha menjalankan modernisasi bagi negeri Turki, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Ekonomi didasarkan atas etatisme yaitu diakuinya kebebasan berusaha namun
negara menjadi manager segala kegiatan ekonomi
b. Rakyat diharuskan melakukan perkawinan sipil,
c. Wanita mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki,
d. Abjad Arab digantik dengan abjad latin,
e. Setiap orang diharuskan mempunyai nama keluarga,
f. Ankara menjadi Ibu kota Turki


 



4. Nasionalisme Mesir
Sejak abad ke 6 SM, daerah Mesir beberapa kali dijajah oleh bangsa lain; Assyria (633-525), Persia (525-322), Yunani (322-330), Romawi (30-642), Arab (642-1517), Turki (1517-1914), dan Inggris (1914-1922).
Letak Mesir yang sangat strategis membuat negara lain ingin mendudukinya. Mesir terletak diantara Asia -Afrika dan Eropa. Negeri Mesir sangat baik sebagai pangkalan militer untuk menguasai negara-negara Timur Tengah.
Pada tahun 1798, Napoleon Bonaparte mendatangi Mesir. Kedatangan orang-orang Perancis dengan segala peralatan modern yang mereka bawa, menginspirasi orangorang Mesir. Pada tahun 1799, tentara Napoleon meninggalkan Mesir setelah angkatan lautnya dikalahkan Inggris.
Pada tahun 1805 rakyat Mesir menurunkan Pasha ,seorang Sultan yang diangkat oleh Turki. Rakyat Mesir mengganti Pasha dengan Pasha yang mereka pilih sendiri, yaitu Muhammad Ali. Tindakan ini menyadarkan Turki bahwa rakyat Mesir menginginkan menentukan nasibnya sendiri.


Setelah ditetapkan sebagai Pasha Mesir (1805), Muhammad Ali mengadakan modernisasi negaranya, dalam bidang: 

a. Angkatan Perang, yaitu dengan melakukan penyusunan dalam tubuh Angkatan Laut. Pelatihan bagi tentara dilatih dengan cara baik dan modern oleh Kolonel Saves dari Perancis.
b. Modernisasi pendidikan, yaitu mendirikan selain Perguruan Tinggi Agama Al Ahzar, juga didirikan sekolah-sekolah rendah, sekolah tinggi dan militer secara Barat.
c. Modernisasi pertanian, yaitu dibuatnya pengairan yang modern untuk memperluas darah pertanian. Dianjurkan menanam bahan-bahan yang laku di pasaran luar negeri untuk mendapatkan keuntungan bagi pembangunan negeri Mesir
d. Membangun industrialisasi, yaitu dengan mendirikan pabrik-pabrik pemintalan dan tenun (wol dan kapas) di Cairo oleh orang Perancis yang bernama Jumel.
 

Akibat Modernisasi ini, Mesir muncul sebagai negara yang maju. Berkembang kembali keinginan dari rakyat Mesir untuk merdeka dari Turki. Tahun 1803, kaum Wahabi melakukan pemberontakan terhadap Turki. Mereka berhasil merebut Mekah dan Madinah dari tangan Turki. Sultan Turki, yaitu Sultan Mahmud II (1808-1839) memerintahkan Sultan Mesir Ibrahim Pasha seorang putra Muhammad Ali untuk menindas pemberontakan kaum Wahabi ini. Tentara Mesir menyerbu Arabia dan menindas kaum Wahabi (1818). Arabia berhasil ditaklukkan. Tahun 1820-1822, Mesir menguasai Sudan. Mesir membantu tentara Turki dalam menaklukkan pemberontakan orang-orang Yunani (181-1829). Sebagai hadiahnya, Sultan Turki menjanjikan Pulau Kreta dan Morea kepada Mesir. Namun ketika terjadi serbuan tentara Mesir ke Yunani, Angkatan Laut Inggris, Rusia, dan Perancis datang membantu pihak Yunani. Gempuran tentara Mesir dan Turki berhasil dihalau oleh pasukan Yunani dan sekutunya. Tahun 1828, diadakan perjanjian damai antara Muhammad Ali dengan Inggris dan Perancis. Mesir menarik semua pasukannya dari Yunani. Turki melakukan perjanjian damai dengan Adrianopel dengan Rusia di tahun 1829. Konpensasi London (30 November 1829), menetapkan kemerdekaan Yunani.
 

Rakyat Mesir menyadari kelemahan negara Turki saat perang Yunani. Menurut Mesir, jika Turki tidak dapat mengahadapi tentara Yunani maka Turki pun tidak akan dapat mengahadapi tentara Mesir. Oleh karena itu Mesir melakukan pemberontakan. Mesir menuntut Syria sebagai pengganti Morea yang dijanjikan Turki kepada Mesir dalam perang menghadapi Yunani. Tentara Mesir menyerbu dan menaklukkan Morea. Tentara Mesir melanjutkan perlawanan dengan menyerbu Konstantinopel. Rusia menawarkan diri untuk membantu Turki menghadapi Mesir.
Turki menerima bantuan Rusia ini. Inggris dan Perancis menawarkan bantuan
kepada Mesir. Suasananya menjadi tegang. Persoalan Turki-Mesir menjadi
persoalan internasional. 

Ketegangan ini diakhiri dengan Konpensi Kutahiah (1833), yang isinya :
a. Syria diberikan kepada Mesir
b. Mesir kembali menarik tentaranya
c. Rusia, Inggris, Perancis, menarik tentaranya dari daerah Turki
 

Tahun 1839-1840, perang Turki -Mesir II kembali terjadi. Penyebab perang TurkiMesir II adalah karena pemberian konsesi pembuatan jalan kereta api dari Syria ke Teluk Persia dan dari Kairo ke Laut Merah. Konsesi ini diberikan Turki kepada Inggris. Mesir protes karena menganggap bahwa daerah konsesi kereta api itu adalah milik Mesir. Turki menjawab bahwa daerah konsesi itu adalah haknya.
 

Perancis memihak Mesir dan menganjurkan agar Mesir segera memerdekakan diri dari Turki. Turki menyerbu Syria (1839) namun berhasil dikalahkan pasukan Ibrahim Pasha. Kekalahan pasukan Turki ini dibalas dengan serangan Inggris ke Syria dan berhasil memukul mundur Ibrahim Pasha. Perancis tidak dapat menghadapi pasukan Inggris. 

Untuk mengakhiri perang ini diadakanlah Konpensasi Aleksandira (1840) antara Inggris dan Mesir yang isinya :
a. Mesir melepaskan Syria
b. Mesir tetap menjadi daerah kekuasaan Turki
 

Sejak ditandatanganinya Konpensasi Aleksandria (1840), kekuasaan Inggris mulai masuk Mesir. Tahun 1854, Ferdinand de Lesseps dari Perancis mendapatkan konsesi dari Mesir untuk membangun Terusan Suez. Inggris protes karena menanggap ini sebagai upaya Perancis untuk menguasai Mesir. Kesempatan Inggris untuk menghantam Perancis didapat melalui kedekatan Inggris dengan Khedive Ismail (1863-1879). Tahun 1875, Mesir mengalami masalah keuangan dan berkeinginan menjual saham terusan Suez. Perdana Menteri Inggris, Disraelli membeli semua saham Mesir itu, hingga Inggris menjadi penguasa atas Terusan Suez.

 


Keadaan Mesir dibawah pengaruh Inggris dan Perancis ini menimbulkan perlawanan rakyat Mesir dibawah pimpinan Arabi Pasha. Perlawanan Arabi Pasha ini merupakan momentum nasionalisme Mesir. Pemberontakan Arabi Pasha adalah gerakan anti asing (Inggris, Perancis, dan Turki). Rakyat Mesir yang sudah benci dengan tindakan-tindakan orang-orang asing kemudian membunuhi mereka.
Kemudian gerakan ini menuntut perubahan sistem pemerintahan, dan menuntut adanya UUD. Inggris menyerbu Mesir, merebut Kairo dan menindas pemberontakan Arabi Pasha.
 

Pada saat meletus Perang Dunia I, Mesir mengumumkan perang kepada Turki. Ini Berarti Mesir melepaskan diri dari Turki. Inggris mengumumkan Mesir sebagai protektoratnya. Kairo menjadi markas besar Inggris.
 

Pada tahun 1907, para pemimpin Mesir mengadakan kongres. Tujuan kongres adalah membangun Mesir secara liberal dan mencapai kemerdekaan Mesir. Banyak pemimpin perjuangan yang ditangkap dan dibuang Inggris. Para pemimpin nasionalis Mesir ini kemudian mendirikan Partai Wafd dibawah pimpinan Saad Zaghlul Pasha yang menuntut kemerdekaan rakyat Mesir. Inggris menolak dan menangkap Saad Zaghul Pasha. Rakyat marah dan memberontak menuntut pembebasan Saad Zaghul dan kemerdekaan. 

Inggris terpaksa mengadakan suatu pernyataan Unilateral (Unilateral Declaration) pada tanggal 28 februari 1922 yang isinya : Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir, sebaliknya Inggris berhak atas empat point penting yaitu :
a. Mempertahankan terusan Suez
b. Mempergunakan daerah Mesir untuk operasi militer
c. Mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa lain atau intervensi bangsa lain atau intervensi bangsa lain
d. Melindungi banga asing di Mesir dan kepentingannya
 

Suasana tertekan karena adanya ancaman terjadinya Perang Dunia II, antara Inggris dan Mesir saling mendekati. Inggris takut akan terputusnya hubungan Eropa-Asia jika terusan Suez diduduki musuh, sementara Mesir khawatir akan kehilangan kemerdekaannya. 

Maka pada tahun 1936, antara Mesir dan Inggris terjadi perjanjian yang isinya:
a. Inggris menarik semua tentaranya dari Mesir, kecuali pasukan penjaga terusan Suez
b. Alexandria menjadi pangkalan laut Inggris selama 8 tahun
c. Tentara Mesir dikirim ke Sudan
d. Batas migrasi bangsa Mesir ke Sudan dihapuskan
e. Inggris akan memasukkan Mesir sebagai anggota Liga Bangsa-Bangsa
 

Selama Perang Dunia II, Mesir memihak Inggris (sekutu). Mesir mengumumkan perang kepada Jerman dan Jepang. Setelah perang selesai, Mesir mengajukan usul perundingan peninjauan kembali isi perjanjian tahun 1936. Mesir ingin bebas dari campur tangan Inggris. Namun Inggris belum ada itikad baik untuk menarik pasukannya dari Mesir. Perasaan anti Inggris kembali meluap.
 

Kemerdekaan Mesir 

Pada tanggal 23 Juli 1952, terjadilah Coup d’etat yang dipimpin oleh Jenderal Muhamamd Najib. Raja Farouk diturunkan dari tahta Mesir dan sebagi gantinya diangkatlah Ahmad Fuad II putra Farouk. Kemudian Farouk dan putranya, Ahmad Fuad II lari meninggalkan Mesir menuju ke Italia. Akhirnya kekuasaan Mesir dipegang oleh Najib. 

Pada tanggal 18 Juni 1953, Mesir resmi berubah menjadi sebuah negara Republik.


C. Rangkuman
1. Nasionalisme India lahir karena adanya penajajahan bangsa Inggris
2. Nasionalisme Philipina lahir karena adanya kolonialisme dan imperialisme Spanyol dan Amerika
3. Latar belakang lahirnya nasiolisme Mesir karena kekuasaan Turki, Perancis, dan Inggris
4. Monarki absolut dan rongrongan bangsa-bangsa Eropa yang terus mengintai kelemahan Turki mendorong Turki melakukan modernisasi sebagai upaya menyelamatkan negaranya

D. Penugasan Mandiri
Bacalah modul ini dengan teliti, kemudian isilah tabel di bawah ini. Paham-Paham Besar Dunia Latar Belakang




E. Latihan Soal
Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang Anda anggap paling benar.
1. Perhatikan pernyataan berikut.
1) Berkembanganya kebudayaan Barat yang dibawa oleh Inggris ke India
2) Penderitaan rakyat akibat kekejaman penjajahan Inggris
3) Munculnya golongan terpelajar
4) Penangkapan para tokoh politik India
5) Persaingan dagang Inggris dengan VOC milik Belanda
Dari pernyataan di atas, yang merupakan latarbelakang nasionalisme India adalah …
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
 

2. Isi perjanjian Biac na Bato adalah …
A. Amerika akan memberikan kebebasan kepada Spayol untuk menjajak
Philipina dengan syarat Spanyol menyerahkan Jose Rizal kepada Amerika
B. Spanyol berjanji akan mengadakan perbaikan pemerintahan dalam waktu 3 tahun.
C. Akan memberikan kemerdekaan kepada rakyat Philipina
D. Spanyol akan menarik seluruh tentaranya dari daerah Philipina
E. Spanyol akan memberikan Philipina kepada Amerika dengan pergantian kerugian keuangan
 

3. Timbulah Gerakan Turki Muda (1896-1918) yang bertujuan … .
A. Menggulingkan kekuasaan pemerintahan Turki yang lebih dekan ke Amerika
B. Mengembalikan kejayaan Turki pada masa Sultan Sulaiman I yang telah menguasai dunia
C. Mengusir Inggris dan Perancis dari kepentingan mereka di Terusan Suez
D. Menyelamatkan Turki dari keruntuhan dengan jalan memodernisasi negara Turki
E. Menghilangkan seluruh Tradisi Turki dan beralih menggunakan budaya Barat

4. Perhatikan tabel berikut


 

Kalimat yang tepat untuk mengisi kolom dengan simbol ‘X’ adalah …
A. Mesir akan melindungi banga asing di Mesir dan kepentingannya
B. Inggris akan Mempergunakan daerah Mesir untuk operasi militer
C. Mesir akan melepaskan Syria
D. Mesir akan Membangun industrinya
E. Inggris menarik semua tentaranya dari Mesir, kecuali pasukan penjaga terusa Suez

5. Pada tanggal 23 Juli 1952, terjadilah Coup d’etat yang dipimpin oleh …
A. Ibrahim Pasha
B. Arabi Pasha
C. Saad Zaghlul Pasha
D. Jenderal muhammad Najib
E. Kemal Pasha

KIRIMKAN JAWABAN ANDA KEPADA GURU MELALUI WHATSAPP