Pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II Bagi Kehidupan Politik Global
Kompetensi Dasar
3.6. Menganalisis pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap
kehidupan politik global (LBB dan PBB)
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh Perang Dunia I dan Perang Dunia II terhadap kehidupan politik global (LBB dan PBB) dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PERANG DUNIA I DAN PERANG DUNIA II
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu :
1. Mengidentifikasi keadaan awal abad XX di Eropa yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia I & II
2. Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I & II
3. Menganalisis berakhirnya Perang Dunia I & II
B. Uraian Materi
1. Perang Dunia I
Perang Dunia I terjadi pada tahun 1914 – 1918, Peperangan ini awalnya merupakan pertikaian antara dua aliansi negara-negara yang ada di Eropa, yaitu “Triple Alliance” dengan anggota: Jerman, Austria-Hongaria, Italia (keluar dan diganti dengan Turki Usmani) melawan “Triple Entente” dengan anggota Perancis, Rusia dan Inggris, baru pada tahun 1917, Amerika Serikat ikut membantu pihak Triple Entente sekaligus membantu mengakhiri perang.
a. Faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I
Apakah anda tahu petasan ? hampir semua anak-anak di Indonesia mungkin pernah melihat petasan, nah petasan memiliki bahan peledak (dalam jumlah kecil) dan sumbu, ketika sumbu disulut oleh api dan kemudian terdapat bahan peledak yang membuat ledakan menjadi besar, maka meledaklah petasan tersebut.
Hal itu juga mirip seperti terjadinya Perang Dunia I, dimana bahan peledaknya terdiri dari banyak faktor, sedangkan penyulutnya (sumbunya) terjadi karena suatu peristiwa. Bahan peledak dalam Perang Dunia I ini kita akan sebut sebagai Penyebab Umum, sedangkan sumbu penyulut kita akan sebut sebagai Penyebab khusus, apa sajakah itu, mari kita bahas satu persatu.
1) Penyebab Umum Perang Dunia I
a) Persaingan Industri dan kekuatan militer antara negara Jerman dan Inggris
Jerman adalah kekaisaran besar selepas unifikasi Jerman dibawah pemerintahan kanselir Otto Von Bismarck pada tahun 1871, selepas berhasil menyatukan Jerman, baik yang berada di kawasan Germania, maupun yang berada di daerah negara lain, para kanselir penerus Otto Von Bismarck mulai melakukan berbagai politik ekspansi untuk memperkuat negaranya, begitupun dengan dengan negara eropa lain seperti Inggris, Inggris ketika itu telah mendominasi seperempat dunia dibawah penjajahannya dan semakin kuat di bidang kelautan
Rasa terancam oleh kekuatan militer negara lain membuat Jerman semakin menggonjot produksi alat-alat persenjataan dan militernya, sejak 1910 hingga 1914 Jerman telah menaikkan anggaran pertahanannya sebanyak 73% dan hal ini membuat negara-negara Eropa lain, termasuk Inggris yang juga merasa terancam dengan kekuatan militer Jerman. Akhirnya negara-negara di Eropa saling memperkuat Angkatan bersenjatanya masing-masing.
b) Politik aliansi antar negara-negara di Eropa
Apakah kamu tahu Aliansi ? apa yang kamu tahu tentang aliansi ? apabila kamu pernah melihat/mendengar di berita tentang tawuran antar Geng, kamu pasti terbayang biasanya apa yang menyebabkan tawuran antar geng tersebut, biasanya ada salah satu anggota geng yang mengaku telah dipukul atau disakiti oleh geng lain, hal ini kemudian memancing rasa solidaritas dari sesama anggota geng yang bermaksud membalas perbuatan terhadap anggotanya, akhirnya terjadilah tawuran antar geng tersebut, sungguh sesuatu yang tidak berguna bukan ?
Nah, bila kamu sudah dapat membayangkan geng dengan anggota-anggotanya, kamu sudah pasti terbayang apa yang disebut aliansi, bila geng biasanya diikuti oleh orang per-orang, maka Aliansi diikuti oleh negara-negara memiliki ketakutan dan rasa terancam yang sama, yaitu terancam oleh suatu negara atau suatu aliansi lain.
berikut adalah Aliansi yang terbentuk menjelang Perang Dunia I:
Aliansi-aliansi yang muncul di Eropa membuat suasana makin memanas karena masing-masing pihak selalu berupaya untuk terlihat lebih kuat daripada aliansi lain. Suasana ini merupakan bahan bakar yang sangat cukup untuk memulai sebuah perang.
Italia merupakan satu-satunya negara yang ikut dalam aliansi Triple Alliance namun kemudian dalam Perang Dunia I dia keluar dan bergabung ke dalam aliansi Triple Entente, penyebabnya antara lain adalah Italia dijanjikan wilayah Dalmatia dapat menjadi wilayahnya oleh Inggris dan Perancis.
Perlu diingat bahwa dalam PD I pihak yang berperang biasa disebut sebagai Blok Central (Jerm, Aus-Hong, Turki) melawan Blok Sekutu (UK, Fr, Rus, AS)
c) Etnosentrisme yang berlebihan
Etnosentrisme adalah rasa kebanggaan yang berlebihan terhadap etnis atau sukunya, paham ini muncul di awal abad ke XX baik dari pihak orang-orang Jerman maupun dari pihak orang-orang Slav, Orang Jerman melakukan unifikasi atau penyatuan yang berkeinginan menyatukan seluruh wilayah yang berbahasa Jerman kedalam satu kekaisaran, meskipun wilayah tersebut telah menjadi milik negara lain, sedangkan etnosentrisme muncul pula di kalangan orang-orang Slav, etnis Slav adalah penduduk yang tinggal di wilayah Rusia, Ukraina, hingga ke semenanjung Balkan, orang-orang Slav pada saat itu pula berkeinginan agar seluruh etnis slav, khususnya etnis Slavia selatan, bergabung di dalam satu negara, gerakan ini umumnya disebut Pan-Slavisme, sedangkan menjelang pecahnya Perang Dunia I, wilayah Bosnia merupakan wilayah milik dari kekaisaran Austria-Hongaria, kasus ini yang kemudian memancing berbagai peristiwa yang akan menjadi penyulut dari Perang Dunia I, yaitu penembakan terhadap Putra Mahkota Austria-Hongaria yang pada saat itu berada di Sarajevo, Ibukota Bosnia.
2) Penyebab Khusus Perang Dunia I
Apabila kamu sudah membaca penyebab khusus dari Perang Dunia I, pasti kamu sudah membayangkan betapa di Eropa pada tahun 1914, hanya cukup sebuah pemantik/penyulut yang kemudian menjadi ledakan besar peperangan, rasa sentimen antar aliansi dan perlombaan persenjataan akhirnya mencapai titik didih ketika terjadi sebuah peristiwa penting di Sarajevo, Ibukota Bosnia pada tanggal 18 Juni 1944.
Ketika itu, Kekaisaran Autria-Hongaria telah menduduki Bosnia dan menjadikannya sebuah provinsi baru di kekaisaran tersebut, hal ini sangat bertentangan dengan kemauan kaum Pan-Slavisme, maka gerakan-gerakan yang memprotes pendudukan Austria-Hongaria di Bosnia terus dilancarkan oleh orangorang yang menganut paham Pan-Slavisme, salah satunya adalah menyabotase parade Putra Mahkota termasuk membunuhnya.
Pangeran Franz Ferdinand adalah putra mahkota dari Franz Joseph, pada Juni 1914, sedang melakukan kunjungan ke Sarajevo dalam rangka peresmian sebuah rumah sakit, namun ternyata kedatangannya telah ditunggu oleh kaum konspirator atau organisasi teroris yang berpaham Pan-Slavisme, organisasi ini dikenal dengan nama Black Hand.
Penembakan terhadap putra mahkota Kekaisaran Austro-Hongaria yang bernama Franz Ferdinand di Sarajevo sontak membuat Kekaisaran Austria-Hongaria menjadi marah besar, Kaisarnya yaitu Franz Joseph, yang juga merupakan ayah dari Franz Ferdinand lantas menuding bahwa pembunuhan anaknya pasti didalangi oleh organisasi teroris yang disokong oleh para pejabat militer Serbia, Austria-Hongaria segera menargetkan amarahnya kepada Serbia yang dianggap bertanggung jawab terhadap pembunuhan anaknya tersebut.
Jerman, sebagai sekutu dari Austria-Hongaria berdiri di belakang Austria Hongaria dan menjaga agar negara-negara lain di Triple Entente tidak campur tangan terhadap krisis ini, malangnya, Rusia sebagai negara penyokong etnis Slav terbesar mau tidak mau harus terlibat dalam peperangan antara Austria-Hongaria, meskipun harus menghadapi sepupunya sendiri (Kaisar Wilhelm II dari Jerman).
Ketika ultimatum dari Austria-Hongaria kepada Serbia tidak dipenuhi, tidak ada alasan lagi untuk Jerman dan Austria untuk tidak melakukan serangan ke Serbia, Perang Dunia I pun pecah.
Negara Rusia kini terseret dalam peperangan, sekutu-sekutunya yaitu Perancis dan Inggris pada awalnya masih berupaya tidak terseret dalam peperangan, namun melihat adanya mobilisasi pasukan besar-besaran dari Jerman khususnya ke arah Barat (Perancis) maka Perancis pun mengambil ancang-ancang untuk menerima serangan dari Jerman, niat Perancis ini pun diperkuat dengan adanya keinginan untuk merebut kembali wilayah Alsace-Lorraine dari tangan Jerman.
Sedangkan Inggris masih berupaya menyelesaikan krisis ini dengan jalur damai, bahkan Inggris menawarkan diri untuk membantu menggelar dialog antara Austria-Hongaria dan Serbia, Jerman menolak dan Austria-Hongaria menginginkan perang. Maka ketika akhirnya Jerman menyerbu Belgia sebagai langkah untuk menyerang Perancis, Inggris (yang terikat perjanjian dengan Belgia) harus menyatakan perang juga kepada Jerman.
Sedangkan Italia yang awalnya merupakan bagian dari Triple Alliance justru membantu Inggris dan Perancis untuk menyerang Jerman dan Austria-Hongaria, karena pada tahun 1915, para pemimpin negara Inggris dan Perancis menjanjikan kepada Italia wilayah Dalmatia yang diduduki oleh Austria-Hongaria, sementara di lain pihak, Turki Usmani/Ottoman justru bergabung dengan Jerman dan AustriaHongaria karena memiliki musuh yang sama, yaitu Rusia dan negara-negara Slav di kawasan Balkan.
3) Rusia menarik diri dari Perang
Tahukah kamu Rusia ternyata tidak mengikuti Perang Dunia I hingga selesai, ternyata ketika perang berlangsung di Eropa, di ibukota kekaisaran Rusia sendiri terjadi kudeta berdarah terhadap dinasti Romanov pada tahun 1917, sebanyak 2 kali (Februari dan Oktober), sehingga memunculkan golongan Bolshevik sebagai penguasa baru dari Negara Rusia. Sementara mereka sendiri adalah golongan yang menentang keterlibatan Rusia dalam perang.
Golongan Bolshevik ini sendiri lalu memprakarsai perjanjian Brest-Litovsk dengan Jerman pada bulan maret 1918, sehingga menarik keterlibatan Rusia di dalam Perang Dunia I, golongan Bolshevik ini nantinya adalah yang bertanggung jawab terhadap pembentukan negara Uni Soviet yang berhaluan komunis.
4) Amerika Serikat memasuki Peperangan
Apakah kalian mengetahui kenapa Amerika Serikat, negara yang tidak berada dalam kawasan Eropa justru terlibat dalam Perang Dunia I ? meskipun Amerika Serikat berada di seberang lautan Atlantik, tapi Amerika Serikat memiliki hubungan sangat intens dengan Eropa Daratan, khususnya mengenai perdagangan dan industri, selain itu Amerika serikat juga terseret dalam Perang Dunia I, karena beberapa sebab, antara lain :
a) Tenggelamnya kapal Lusitania pada tahun 1915 yang membawa ribuan penumpang dan termasuk 128 warga negara Amerika Serikat, insiden ini memancing kemarahan dari berbagai negara karena kapal Lusitania adalah kapal sipil.
Surat Kabar di Amerika Serikat yang memberitakan tenggalamnya kapal Lusitania oleh Jerman
b) Kebijakan kapal selam tak terbatas (Unlimited Submarine warfare) dari Jerman dikeluarkan pada tahun 1915 yang memagari kawasan Eropa Utara dan Samudera Atlantik. Membuat macet seluruh perdagangan yang membuat Inggris ikut ke Perang Dunia I negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika, kecaman justru datang juga dari negara-negara yang tidak terlibat sama sekali dalam Perang Dunia I.
c) Insiden telegram Zimmerman, Telegram Menteri Luar Negeri Jerman tertanggal 16 Januari 1917 kepada duta besar Jerman untuk Amerika Serikat yang berhasil disadap dan dipecahkan kodenya oleh intelejen Inggris, isinya ternyata sangat mencengangkan, yaitu adalah meminta Duta Besar Jerman untuk AS, bekerja sama dengan Mexico dalam upaya menganggu keamanan dan stabilitas wilayah AS agar negara tersebut tidak bergabung dalam pihak sekutu dalam Perang Dunia I.
Fakta Mencengangkan :
Tahukah kamu ketika Perang Dunia I hampir usai, terjadi wabah Flu Spanyol (1918) dimana jumlah korban dari pandemi Flu Spanyol tersebut bahkan melebihi jumlah korban jiwa akibat dari Perang Dunia I
2. Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi sejak tahun 1939 hingga 1945 dan melibatkan belasan negara dan jutaan manusia, Perang Dunia II ini jauh lebih besar skala pertempurannya dibandingkan dengan Perang Dunia I, selain itu terdapat 3 front pertempuran utama, yaitu Front Eropa (Eropa Barat dan Timur); Front Afrika Utara; dan Front Asia Pasifik. Untuk memahami bagaimana terjadinya Perang Dunia II, mari kita simak uraian materi di bawah ini
a. Penyebab-penyebab Perang Dunia II
Masih ingatkah penyebab umum dari Perang Dunia I, bila saat itu Jerman dan Austria-Hongaria memiliki kedekatan sebagai sesama anggota Triple alliance dan kekaisaran, kali ini Jerman memiliki kedekatan ideologis dengan Italia sesama penganut Fasisme dan rezim yang militeristik. Ideologi fasisme yang dianut oleh Jerman dan Italia pada akhirnya membangun sebuah sentimen nasionalisme yang sangat berlebihan sehingga menganggap bangsa lain lebih rendah (chauvinisme), kemudian karena menganggap bangsa lain lebih rendah dari bangsanya, maka mereka membenarkan adanya pendudukan dan penguasaan terhadap suatu wilayah demi tercapainya kemakmuran bagi rakyat dan Bangsanya sendiri.
Lalu bagaimanakah dengan negara-negara pemenang Perang Dunia I ? telah dijelaskan di atas, negara Inggris dan Perancis masih sibuk untuk mengembalikan kondisi mereka sendiri akibat terjadinya Great Depression, untuk itu, atas tindakan Jerman yang berideologi fasisme, mereka melakukan sebuah kebijakan yang disebut sebagai kebijakan” Appeasement”. secara harafiah, kebijakan ini memiliki arti mengalah.
Tindakan mengalah yang dilakukan Inggris dan Perancis terhadap Jerman ini berupaya untuk meredakan ketegangan dan berharap Jerman tidak melakukan upaya-upaya yang mengancam kestabilan eropa secara lebih besar. Kebijakan Appeasement yang dilakukan Inggris salah satunya adalah membiarkan Jerman kembali menempatkan pasukannya di Rhineland, yang merupakan wilayah zona demiliterisasi sesuai perjanjian Versailles, namun kebijakan Appeasement yang dilakukan Inggris dan Perancis akhirnya membiarkan pasukan Jerman bercokol disana dengan dalih bahwa kawasan Rhineland sejak dulu memang miliki
Jerman.
Kebijakan Appeasement yang paling kentara dilakukan Inggris dan Perancis adalah pada perjanjian Munich yang terjadi pada September 1938. Pada tahun 1938, Jerman menginvasi wilayah Sudetenland yang dikuasai Cekoslovakia, pada saat itu Jerman mengklaim wilayah itu sebagai bagian dari wilayah Jerman raya yang berarti menjadi hak Jerman, karena khawatir akan terjadinya peperangan bila tuntutan Jerman ditolak, maka Inggris, Perancis, Jerman dan Italia menandatangani Perjanjian Munich yang mengesahkan penguasaan Jerman terhadap kawasan sudetenland, namun perjanjian munich itu sendiri tidak mengikutsertakan Ceko sebagai pemilik sah kawasan Sudetenland, Ceko protes kepada Inggris dan Perancis, namun hal tersebut tidak membuat keputusan perjanjian Munich itu berubah, Inggris dan Perancis berharap Sudetenland adalah kawasan terakhir yang dicaplok oleh Jerman, yang terbukti 100% ternyata mereka salah.
Kawasan Sudetenland milik Ceko yang dicaplok Jerman 1938
Jerman dan Italia yang pada akhir tahun 1930-an menjadi lebih agresif, setelah menduduki Rhineland (1937), Sudetenland (1938), Cekoslovakia (1938), dan akhirnya pada 1 september 1939 Jerman menyerbu Polandia, yang menjadi gong penanda dimulainya Perang Dunia II. Inggris dan Perancis tidak tinggal diam terhadap serangan Jerman ke Polandia, negara-negara tersebut akhirnya meninggalkan kebijakan Appeasement nya dan menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939.
Para pemimpin Inggris, Italia, Perancis dan Jerman dalam PerjanjianMunich, Perjanjian ini tidak mengikutsertakan Ceko sebagai pemilik wilayah Sudetenland
Sebelum terjadi penyerbuan ke Polandia, kita simak terlebih dahulu bagaimana Jerman menjalin perjanjian-perjanjian dengan beberapa negara yang terlibat dalam Perang Dunia II, Jerman menandatangani sebuah Pakta poros Roma – Berlin pada Mei 1936 yang menandai kesolidan antara Jerman dan Italia, selain itu, Jerman juga menandatangani pakta anti Komintern (komunis internasional) dengan Jepang pada November 1936.
Kedua perjanjian ini menegaskan ketiga negara fasis tersebut terikat sebuah aliansi militer secara penuh. Blok ini kemudian disebut sebagai Blok Axis atau Poros, sedangkan yang menjadi lawan mereka adalah Blok Sekutu (Allied) yang terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, China dan Amerika Serikat, serta negara-negara lain yang terancam oleh kekuatan Blok Axis.
b. Tumbuhnya Fasisme dan doktrin-doktrin ultra-nasionalisme
Apakah kamu mengenal tiga bendera di atas ?, kalau kamu mengenal bendera-bendera tersebut, berarti kamu sudah mengetahui pihak-pihak yang tergabung dalam blok Axis dalam Perang Dunia II, ketiga bendera itu bukan bendera nasional dari Negara tersebut kini, paling tidak salah satu dari 3 bendera di atas merupakan lambang sebuah partai politik yang menguasai negara tersebut, ya kalau kalian menjawab bendera NAZI, berarti kamu benar, bendera sebelah kiri adalah bendera Italia dibawah rezim Bennito Mussolini, yang di tengah adalah Bendera Jepang, dan yang paling kanan adalah bendera partai NSDAP atau yang kita kenal sebagai partai NAZI Jerman.
Ketiga negara di atas tergabung dalam sebuah aliansi yang disebut Poros Roma-Berlin-Tokyo. Pihak lain menyebut mereka adalah blok axis dengan ideologi Fasisme di tiap negara tersebut.
Sebenarnya apa ideologi Fasisme yang dianut oleh ketiga negara tersebut, dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan ketiga negara tersebut yang pada akhirnya membawa dunia, sekali lagi, terlibat dalam Perang mega besar, yaitu Perang Dunia II.
Permasalahan dari ideologi Fasisme selain bersifat totalitarian, ideologi tersebut juga memiliki seperangkat doktrin yang membuat pandangan merendahkan bangsa lain. Di Jepang, terdapat doktrin Hakko I-Chiu (secara harafiah berarti dunia delapan penjuru dalam satu atap) dengan doktrin ini, Jepang menganggap mendapat amanat untuk membangun kemakmuran bagi asia timur raya dengan Jepang sebagai pemimpinnya, sekilas doktrin ini terlihat sebuah inisiatif baik demi kemakmuran bersama, namun dalam penerapannya, itu berarti Jepang sah-sah saja untuk memasuki wilayah negara lain, menumbangkan penguasanya dan mendirikan pemerintahan sesuai dengan keinginan Bangsa Jepang, tentu saja hal ini salah besar.
Begitupula di Jerman, dengan adanya doktrin Lebensraum (secara harafiah adalah ruang hidup) dimana Jerman merasa dirinya adalah bangsa lebih unggul dibanding Ras lain, dengan karunia bermata biru dan berambut pirang serta berhidung mancung, Jerman merasa, Ras Arya (ras dominan di Jerman) adalah peimpin yang ditakdirkan untuk memimpin dunia dibawah satu pemerintahan maka untuk mencukupi kehidupan ras terunggul di dunia ini, maka Jerman mengesahkan adanya pendudukan di kawasan negara lain demi menciptakan ruang hidup bagi para kelas atas bangsa Jerman.
Dihembuskannya doktrin-doktrin ini di negara-negara Fasis menjadi penguat dan pembenaran bagi adanya pendudukan kawasan dan wilayah negara lain, sebut saja Jepang menyerbu tiongkok (1937), Italia menginvasi Ethiopia (1937), pendudukan Jerman di kawasan Sudetenland (1938), Cekoslovakia (1938) dan akhirnya Polandia (1939) yang akhirnya memulai pecahnya Perang Dunia II.
Sedangkan penyerangan Jepang ke Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, menandai dimulainya Perang Dunia II di Front Pasifik antara Jepang melawan sekutu.
C. Rangkuman
1. Perang dunia I merupakan perang yang melibatkan negara-negara besar di Eropa dan terjadi pada tahun 1914 – 1919
2. Pihak yang terlibat peperangan antara lain adalah aliansi-aliansi yang tergabung dalam Triple Entente (Inggris, Perancis, Rusia) dan Triple Alliance (Jerman, Austria-Hongaria, Italia) Pada perkembangan selanjutnya pada tahun 1915, Italia menyeberang ke pihak entente dan Turki Usmani/Ottoman masuk ke dalam aliansi Jerman dan Austria-Hongaria
3. Penyebab umum dari Perang Dunia I antara lain adalah: Perlombaan senjata dan industri antar negara-negara di Eropa, Politik aliansi dan rasa etnosentrime yang berlebihan
4. Penyebab khusus dari Perang Dunia I yang menjadi penyulut terjadinya perang adalah pembunuhan Putra Mahkota Austria-Hongaria, Franz Ferdinand di Sarajevo pada tahun 1914 oleh kelompok teroris yang dituding didukung oleh militer Serbia
5. Perang Dunia II terjadi antara lain disebabkan oleh adanya ideologi Fasisme yang muncul di negara-negara Jerman, Jepang dan Italia, selain itu kegegalan LBB dan kebijakan Appeasement yang dilaksanakan oleh Inggris dan Perancis juga turut menyebabkan pecahnya perang dunia II
6. Ideologi Fasisme muncul dan tumbuh subur di Jerman dan Italia sebagai akibat dari kekecewaan dari bangsa Jerman dan Italia semasa Perang Dunia I, selain itu pemimpin yang lemah dan peragu di kedua negara tersebut memuluskan jalan bagi Bennito Musssolini dan Adolf Hitlet menaiki kekuasaan di Italia dan Jerman
7. Doktrin-doktrin yang berlaku di Jerman dan Jepang mengesahkan perbuatan kedua negara tersebut terhadap aneksasi-aneksasi yang dilakukan, doktrin tersebut antara lain adalah Lebensraum (Jerman) dan Hakko Ichiu (Jepang)
8. Kebijakan Appeasement adalah kebijakan mengalah yang dilakukan oleh Perancis dan Inggris untuk menghindari perang dan berharap Jerman tidak melanjutkan agresinya ke wilayah lain, kebijakan ini ternyata salah, Jerman tidak berhenti sama sekali terhadap usaha-usaha pendudukan ke negara lain
D. Penugasan Mandiri
Setelah membaca uraian materi, coba kamu kerjakan tugas berikut ini dengan mencocokan bendera negara dan menuliskan nama negara sesuai kolom di sebelah kiri
E. Penugasan Mandiri 2
Setelah membaca uraian materi, coba kamu latih diri kamu dengan mengerjakan tugas di bawah ini.
Nb : bila ada kekurangan kotak untuk mengisi nama negara yang terlibat Perang, kamu bisa mengisi dan menambahkan kotak lain dibawah/diatasnya
F. Latihan Soal
1. Kondisi persaingan Industri dan militer antara Jerman dan Inggris sebenarnya juga didukung oleh masing-masing daerah koloni/jajahan di luar Eropa, sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah jajahan paling luas di dunia, Inggris menitikberatkan pembangunan pertahanan angkatan lautnya, hal ini menurut Inggris sangat logis karena ...
A. Inggris belum mempunyai teknologi pesawat terbang pada tahun 1910
B. Angkatan laut menjadi tradisi dan kebanggaan Inggris sejak masa abad pertengahan
C. Inggris menjajah India dan negara-negara Afrika yang memiliki cadangan kayu sangat besar untuk pembangunan kapal laut
D. Inggris memerlukan angkatan laut yang kuat karena merupakan negara kepulauan
E. Pembangunan Angkatan Laut merupakan kelemahan Jerman sehingga untuk mengimbangi kekuatan Jerman, Inggris perlu membangun hal yang Jerman tidak miliki
2. Bila dianalisis secara mendalam, faktor yang menyebabkan negara-negara di Eropa membentuk aliansi adalah karena …
A. Ancaman dari negara sekutu
B. Rasa terancam terhadap kekuatan negara lain
C. Saling menuntungkan secara ekonomi dan politik
D. Mencari negara yang senasib dan sepenanggungan
E. Berupaya mewujudkan pemerintahan dunia yang bersih dan netral
F. Kelebihan produksi sehingga memerlukan wilayah untuk menjadi pasar
3. Rasa Etnosentrisme yang berlebihan terwujud dalam gerakan Pan-Slavisme yang menghendaki seluruh etnis Slavia selatan menjadi satu negara utuh yang diperintah oleh Etnis Slavia selatan sendiri, menurut uraian materi, negara mana yang paling teguh mengumandangkan paham Pan-Slavisme di kawasan Balkan ....
A. Bosnia
B. Kroasia
C. Slovenia
D. Serbia
E. Makedonia
4. Putra Mahkota yang tertembak di Sarajevo pada tahun 1914 merupakan anak dari ....
A. Kaisar Jerman
B. Kaisar Serbia
C. Kaisar Austria-Hongaria
D. Raja Rusia
E. Penguasa Bosnia
5. Pembunuhan terhadap Franz Ferdiinand mengakibatkan Perang Dunia II dimulai, mengapa Rusia lantas terlibat dalam perang tersebut ....
A. Terikat oleh aliansi sesama negara Slav dengan negara Serbia
B. Memiliki keinginan untuk sama-sama menghancurkan Jerman dan AustriaHongaria yang sering mengancam perbatasannya
C. Rusia memiliki kepentingan ekonomi terhadap adanya Perang besar untuk memakmurkan rakyatnya
D. Franz Ferdinand merupakan menantu dari Kaisar Rusia, Nicholas II dari dinasti Romanoff
E. Rusia marah terhadap Serbia karena putra mahkotanya terbunuh
6. Salah satu alasan Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I adalah adanya telegram Zimmerman yang ditujukan kepada Duta Besar Jerman untuk Amerika Serikat, bagaimana lantas telegram tersebut dapat menyulut kemarahan rakyat dan negara Amerika ?
A. Telegram tersebut menghina presiden Amerika Serikat
B. Melanggar teritori milik Amerika Serikat di Samudera Atlantik
C. Jerman berencana membujuk Mexico menganggu kedaulatan AS
D. Telegram tersebut berisi kecurangan-kecurangan Jerman selama Perang
E. Rencana genosida terhadap bangsa Amerika di Eropa oleh Jerman
7. Perang dunia I terkenal akan adanya perang parit, dimana para tentara berlindung di dalam parit untuk menunggu musuh datang atau sekedar mempertahankan garis wilayah, salah satu pertempuran parit terbesar di Perang Dunia I adalah ...
A. Somme
B. Schifflen
C. Alsace-Lorraine
D. Brest-Litovsk
E. Rhineland
8. Secara resmi Perang Dunia I berakhir pada November 1918, ketika Jerman meminta gencatan senjata kepada Presiden Amerika Woodrow Wilson, namun ternyata klausul perjanjian Versailles tentang ketentuan kepada pihak Jerman yang kalah perang sangat membuat Jerman merasa diinjak-injak harga dirinya, hal tersebut disebabkan karena ....
A. Jerman tidak terima disebut sebagai bangsa pecundang
B. Rasa tidak adil akibat hanya Jerman yang diminta membayar seluruh kerugian Perang Dunia I
C. Pihak sekutu tidak komitmen, karena Jerman merasa klausul perjanjian seharusnya berdasarkan 14 syarat yang diajukan oleh Woodrow Wilson
D. Jerman dikhianati oleh Italia dalam perjanjian Dalmatia 1915
E. Perancis mengambil wilayah Rhineland milik Jerman sebagai bagian dari provinsinya
KIRIMKAN JAWABAN ANDA KEPADA GURU MELALUI WHATSAPP