KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN SEBAGAI BAGIAN KEBUDAYAAN GLOBAL
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan kalian mampu menguraikan pemanfaatan produk kebudayaan dan pelestarian kebudayaan sebagai bagian dari kebudayaan global.
B. Uraian Materi
1. Pemanfaatan Produk Kebudayaan Dalam Bidang Ekonomi Kreatif
Kekayaan alam dan budaya di Indonesia sangat beranekaragam, hal tersebut menjadi sebuah potensi dalam bidang pariwisata. Selain keindahan alam Indonesia, budaya tradisional juga dapat dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang pariwisata, misalnya dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Kebudayaan yang ada di Indonesia terbentuk dari keanekaragaman suku di Indonesia serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaan, dan adat masa lalu.
Keberadaan budaya tradisional dapat diketahui dari berbagai jenis produk kebudayaan yang dapat kita jumpai, diantaranya:
a. Kesenian tradisional, merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki ciri khas.
b. Bahasa tradisional, atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas masyarakat di daerah tersebut.
c. Lagu tradisional dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian atau lagu yang menjadi ciri khas daerah tersebut
d. Tarian tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti penting karena fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai sendiri.
e. Alat musik tradisional, merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan untuk membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.
f. Pakaian tradisional, merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya.
g. Senjata tradisional, merupakan senjata khas dari daerah tertentu yang digunakan oleh para leluhur.
h. Rumah tradisional atau sering disebut dengan rumah adat, yaitu memiliki ciri khas derahnya masing-masing.
i. Permainan dan olahraga tradisional, merupakan permainan dan olahraga yang berkembang dari daerah tertentu.
j. Makanan tradisional, merupakan makanan khas dari suatu daerah tertentu.
a. Konsep Ekonomi Kreatif
Negara-negara maju mulai menyadari bahwa saat ini mereka harus lebih
mengandalkan SDM yang kreatif, sehingga pada tahun 1990-an dimulailah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, yang populer disebut ekonomi kreatif yang digerakan oleh sektor industri kreatif. Dengan kata lain, ekonomi kreatif adalah manifestasi dari semangat bertahan hidup yang sangat penting bagi negara-negara maju dan juga menawarkan peluang yang sama untuk negara-negara berkembang. Dewasa ini, perkembangan ekonomi telah sampai level dimana kegiatan ekonomi harus mampu untuk menemukan inovasi dan kreativitas yang selalu baru.
Mari kita simpulkan definisi Ekonomi Kreatif dari berbagai sumber.
Ekonomi Kreatif adalah:
a. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
b. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
c. Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.
Di Indonesia, ekonomi kreatif muncul melalui kebijakan negara. Ekonomi
kreatif telah lama tumbuh dan berkembang di masyarakat, secara khusus mendapat perhatian dan pembinaan yang kuat dari pemerintah terkait pengembangan dan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.
Secara kronologis kebijakan ekonomi kreatif dimulai dengan meningkatkan industri kerajinan dan kreativitas bangsa, terselenggaranya Pekan Produk Budaya Indonesia 2007, yang berubah nama menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009, terbitnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, hingga Perpres Nomor 92 Tahun 2011 yang menjadi dasar hukum terbentuknya kementerian baru yang mengurusi ekonomi kreatif, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
b. Pentingnya Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pentingnya Pengembangan ekonomi kreatif dan industri kreatif ini dapat memberikan kontribusi di beberapa aspek kehidupan, tidak hanya ditinjau dari sudut pandang ekonomi semata, tetapi juga dapat memberikan dampak positif kepada aspek lainnya seperti peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan inovasi dan kreativitas anak bangsa.
Industri kreatif merupakan industri yang menggunakan sumber daya yang terbarukan, serta dampak sosial yang positif. Secara umum, alasan kuat mengapa industri kreatif ini perlu dikembangkan karena sektor industri kreatif ini memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia serta dapat menciptakan iklim bisnis yang positif. Selain itu ekonomi kreatif juga dapat memperkuat citra dan identitas bangsa Indonesia.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka industri kreatif ini sudah selayaknya menjadi sektor industri yang menarik untuk dikembangkankan dengan konsep pengembangan yang matang.
c. Subsektor Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Mengingat peluang ini, Indonesia sebagai negara berkembang harus mendorong industri kreatif sebagai penggerak ekonomi. Itu perlu dilakukan guna mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang ekonomi melalui pengelolaan sumber daya yang bernilai ekonomi tinggi.
Di Indonesia, ada 16 subsektor ekonomi kreatif yang dikembangkan, dari sebelumnya 12 subsektor. Adapun subsektor ekonomi kreatif yang dimaksud yakni arsitektur, desain, film, video dan fotografi, kuliner, kerajinan, mode, musik, serta penertiban dan percetakan.
Selain itu termasuk permainan interaktif, periklanan, riset dan pengembangan, seni rupa, seni pertunjukan, teknologi informasi, serta televisi dan radio (Tempo, 2014) Pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan seiring dengan pengembangan wisata.
Kota-kota wisata di Indonesia, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Lombok, sebenarnya telah memiliki ruang kreatif, yaitu zona-zona wisata itu sendiri. Atraksi wisata dapat menjadi sumber ide-ide kreatif yang tidak akan pernah habis untuk dikembangkan. Proses kreativitas seperti pembuatan souvenir dapat menjadi atraksi wisata tersendiri yang memberikan nilai tambah.
Sementara di sisi lain, pasar yang menyerap produk ekonomi kreatif telah tersedia, yaitu melalui turis atau wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata.
d. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif, pemerintah perlu memiliki strategi dengan melaksanakan pembangunan secara terintegrasi antara masyarakat, swasta, dan pemerintah diantaranya adalah :
a) Mendapatkan kemudahan memperoleh dana pengembangan, fasilitas
pemasaran dan promosi.
b) Membuat roadmap industri kreatif yang melibatkan berbagai lembaga
pemerintah dan kalangan swasta.
c) Membuat program komprehensif untuk menggerakkan ekonomi kreatif melalui pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, desain mutu, dan pengembangan pasar.
d) Memberikan perlindungan hukun dan insentif bagi karya industri kreatif seperti perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) nya.
e) Membentuk Indonesia Creative Council yang menjadi jembatan untuk
menyediakan fasilitas bagi para pelaku industri kreatif.
f) Kementerian Perdagangan melakukan upaya pengembangan ekonomi kreatif
2. Upaya Pelestarian Budaya Indonesia
Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang.
Upaya pelestarian budaya Indonesia dapat dilakukan dengan cara :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.
b. Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan dan pelestariannya.
c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi.
d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.
Ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat khususnya sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal, yaitu :
a. Culture Experience
Culture Experience merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut.
b. Culture Knowledge
Culture Knowledge merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah
3. Kebudayaan Indonesia sebagai Bagian dari Kebudayaan Global
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Keragaman
suku bangsa di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan
bervariasi. Pada era globalisasi seperti saat ini kebudayaan Indonesia telah mendunia.
Keadaan tersebut dibuktikan dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati keunikan wisata budaya di Indonesia.
a. Kebudayaan Indonesia yang Diakui Dunia
Saat ini Indonesia telah menunjukkan eksistensinya dalam bidang kebudayaan. Banyak kebudayaan Indonesia telah diakui dunia. Kebudayaan Indonesia yang telah diakui dinia merupakan bagian dari kebudayaan global.
United Nations Edicational, Scientific, And Cultural Organization (UNESCO) merupakan organisasi yang memiliki tujuan mendukung perdamaian dari keamanan dengan mempromosikan kerja sama antarnegara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan pada keadilan, peraturan hukum, HAM, dan kebebasan hakiki.
Contoh kebudayaan Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai berikut.
1) Angklung
Angklung merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat. Angklung dibuat dari bambu dan cara membunyikannya dengan digoyangkan. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung yaitu bambu hitam (awi wulung) dan bambu puth (awi temen). Setiap nada yang dihasilkan berasal dari bunyi tabung bambu yang berbentuk bilah setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar. Angklung terdapat di UNESCO sebagai karya agung warisan budaya lisan dan nonbendawi buatan manusia sejak November 2010.
2) Wayang Kulit
Wayang merupakan seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang di
pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang juga populer dibeberapa daerah seperti Sumatra dan Semenanjung Malaya yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu. Pertunjukan wayang di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri dan merupakan mahakarya asli Indonesia. Oleh karena itu, UNESCO memasukkannya dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia pada tahun 2003.
3) Tari Saman
Tari saman merupakan sebuah tarian suku Gayo dari provinsi Aceh yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Gayo. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar representatif budaya berupa warisan manusia dalam sidang ke-6 komite antar pemerintah untuk perlindungan warisan budaya tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
4) Tari-tarian Bali (Tari Barong, Tari Pendet, Tari Kecak)
Pulau Bali merupakan lokasi wisata yang sangat diminati oleh wisatawan mancanegara.Tari Barong merupakan sebuah drama yang disajikan dalam bentuk tari. Barong menampilkan lakon-lakon seperti Calon Arang, cerita rakyat, dan cerita Panji. Pertunjukan tari Barong selalu diawali dengan munculnya figur Barong.
Tari pendet merupakan tari bali yang ditampilkan oleh perempuan. Pada awalnya tari pendet merupakan tarian yang berfungsi sebagai sarana upacara atau penyambutan tamu. Akan tetapi, sesuai dengan perkembangan zaman dan semakin banyak peminat pertunjukan tari pendet, akhirnya tari pendet sering ditampilkan untuk pertunjukan.
Tari kecak merupakan seni drama tari dari Bali. Tarian ini menggambarkan cerita pewayangan khususnya bercerita tentang kisah Ramayana. Tari Kecak dipertunjukkan melalu seni darama dan tari yang bersifat atraktif.
5) Batik
Batik merupakan kain bergambar yang pembuatannya dilakukan secara khusus dengan menuliskan atau menorehkan malam pada kain menggunakan alat yang disebut canting, kemudian pengolahannya diproses dengan cara khusus. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpieces Of The Oral And Intangible Heritage Of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.
6) Sendratari Ramayana
Sendratari Ramayana merupakan karya tari yang sangat terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sendratari Ramayana mengambil kisah dari cerita Ramayana. Sendratari Ramayana sering dipentaskan di candi Prambanan. Sendratari Ramayana juga pernah ditampilkan di depan 400 penonton di kantor pusat UNESCO di Paris.
Pertunjukan tari ini digelar untuk merayakan 25 tahun candi Borobudur dan Prambanan.
b. Dampak Interaksi Global Terhadap Budaya Nasional
Globalisasi merupakan pengaruh yang ditimbulkan dari interaksi global. Interaksi tidak mengenal ruang, jarak, dan waktu karena semua telah terhubung satu dengan yang lain. Bangsa Indonesia tidak mampu membendung pengaruh globalisasi. Namun demikian, ada banyak pengaruh positif yang dapat dipetik dari dampak interaksi global. Mudahnya mengakses informasi di berbagai belahan bumi memungkinkan kondisi suatu negara dapat dipantau bangsa dan negara
lain. Mau tidak mau kondisi tersebut memengaruhi kebijakan politik dalam negeri.
Sistem pemerintahan yang lebih terbuka dan transparan merupakan perubahan nyata dari proses globalisasi. Selain memiliki dampak positif, interaksi global memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan nasional.
Interaksi global pada dewasa ini sangat penting terutama untuk eksistensi dan perkembangan budaya nasional itu sendiri.
Dampak Positif interaksi global terhadap budaya nasional sebagai berikut.
1) Eksistensi kebudayaan Indonesia semakin meningkat
2) Jati diri bangsa Indonesia lebh dikenal dimata dunia
3) Pariwisata kebudayaan di Indonesia semakin meningkat
4) Pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah meningkat
5) Terciptanya lapangan pekerjaan baru
Dampak Negatif
Pada era globalisasi masuknya unsur-unsur budaya yang bertentangan dengan budaya nasional dapat mengancam jati diri bangsa. Pada era ini setiap bangsa bebas keluar masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain.
Akibatnya, berbagai paham dari ideologi pun masuk dalam budaya bangsa lain, begitu pula bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia yang tidak dapat menyaring masuknya budaya dari luar, akan terbawa dan meninggalkan budaya asli Indonesia.
Beberapa dampak ketidaksiapan dalam penerimaan globalisasi sebagai berikut.
1) Kesenjangan budaya (Cultural Lag)
Cultural lag adalah suatu kondisi ketika terjadi kesenjangan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan. Cultural lag juga dapat dapat
dipahami sebagai ketertinggalan kebudayaan.
2) Gegar Budaya (Culture Shock)
Culture shock atau disebut gegar budaya merupakan istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang berbeda. Globalisasi membawa banyak unsur budaya baru yang mungkin mengakibatkan “kekagetan” bagi masyarakat yang tidak siap menerimanya.
Keragaman budaya Indonesia adalah potensi sekaligus kunci bagi pembangunan nasional. Proses pembentukan kebudayaan melalui akulturasi dan asimilasi hendaknya disikapi secara bijaksana dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Interaksi global pun tidak dapat dihindari, namun demikian, kebudayaan nasional adalah identitas bagi Indonesia dikancah global.
c. Kearifan Lokal di Era Globalisasi
Arus global dapat cepat menggerus nilai-nilai budaya lokal termasuk kearifan lokal yang dipegang oleh masyarakat. Jika ditelusur lebih dalam, nilainilai kearifan lokal dalam budaya penduduk Indonesia selaras dengan isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.
Globalisasi telah mendorong terjadinya pergeseran atau perubahan terhadap sistem atau aturan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Masuknya nilai-nilai budaya barat ke Indonesia yang menumpang arus globalisasi merupakan ancaman bagi budaya asli yang mencitrakan lokalitas khas daerah di negeri ini. Kesenian-kesenian daerah seperti ludruk, ketoprak, wayang, gamelan, dan tari menghadapi ancaman serius dari berkembangnya budaya pop khas barat yang semakin diminati oleh masyarakat karena dianggap lebih modern.
Budaya konvensional yang menempatkan tepo seliro, toleransi, keramahtamahan, penghormatan pada yang lebih tua juga digempur oleh pergaulan bebas dan sikap individualistik.
Ketika gelombang globalisasi menggulung wilayah Indonesia, ternyata kekuatannya mampu menggilas budaya-budaya lokal. Indonesia sebagai negara berkembang dengan beragam etnis, suku bangsa, dan budaya sesungguhnya telah dimodali mekanisme penjagaan diri terhadap globalisasi melalui sebuah kearifan lokal. Kearifan lokal atau dalam bahasa Inggris dikonsepsikan sebagai kebijaksanaan setempat (local wisdom) merupakan gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, dan bernilai baik, serta tertanam sekaligus diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Di dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Adapun kearifan budaya lokal ialah pengetahuan lokal yang sudah menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya, serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama.
Kearifan lokal lahir dari learning by experience yang tetap dipertahankan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kearifan lokal diperoleh melalui suatu proses pengalaman panjang yang menitik beratkan pada pengamatan secara langsung dan juga didukung oleh pendidikan formal maupun informal.
Pada dasarnya masyarakat Indonesia telah dibekali kemampuan untuk menyaring budaya asing sehingga hanya menyerap budaya yang sesuai dengan budayanya sendiri atau disebut dengan lokal genius. Dengan modal ini kita tidak perlu khawatir dalam menghadapi terjangan arus globalisasi.
Apabila kemampuan local genius ini mampu bersinergi dengan kearifan lokal, maka keduanya dapat dijadikan tameng untuk menangkis serangan globalisasi yang mulai mengikis budaya lokal. Oleh karena itu, jati diri bangsa sebagai nilai identitas masyarakat harus dibangun secara kokoh dengan cara menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini kepada generasi muda.
Beberapa nilai kearifan lokal yang bersinergi dengan budaya lokal adalah :
1) Hamemayu hayuning buwana.
Makna dari hamemayu hayuning buwana adalah memberi pelajaran kepada masyarakat untuk berbersikap dan berperilaku yang mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya agar negara menjadi panjang, punjung, gemah ripah loh jinawi, karta tur raharja.
2) Gotong Royong
Budaya Gotong Royong adalah kearifan lokal yang paling Indonesia, budaya ini adalah ciri khas utama bangsa ini melekat di hampir semua elemen bangsa Indonesia. Manifestasinya terjabarkan dalam acara-acara yang akan dilaksanakan oleh masyarakat. Misalnya dalam acara pernikahan, pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, jalan ataupun gotong royong di sawah. Bahkan gotong royong ini sudah terejawantahkan dalam prinsip masyarakat Tana Toraja “Mesa’ Kada di Potuo, Pantan Kada di Pomate”, diterapkan dalam upacara Rambu Solo' ataupun Rambu Tuka' dan prinsip ini menjadi koleksi kekayaan budaya paling Indonesia.
3) Musyawarah Mufakat. Budaya ini adalah budaya klasik yang sudah sangat lama diterapkan oleh bangsa ini bahkan sejak zaman kerajaan di Nusantara.
Musyawarah mufakat digunakan oleh Raja Goa Tallo dengan beberapa penasehat kerajaan untuk menetapkan keputusan kerajaan misalnya jadwal tanam padi. Musyawarah mufakat ini dalam budaya orang Sulawesi disebut pula dengan Tudang sipulung. Dalam perkembangannya digunakan sampai kepada penyelesaian masalah yang krusial dan penentuan keputusan yang strategis untuk diimplementasikan.
4) Budaya Tabe’ dan budaya siri’ di Sulawesi
Adalah menghormati orang lebih tua dan menyayangi yang mudah dengan menundukkan badan sambil menjulurkan tangan kebawah ketika melewati kerumunan orang dan malu untuk melakukan kesalahan adalah cerminan karakteristik paling Indonesia.
C. Rangkuman
Kebudayaan yang ada di Indonesia terbentuk dari keanekaragaman suku di Indonesia serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaan, dan adat masa lalu. Keberadaan budaya tradisional dapat diketahui dari berbagai jenis produk kebudayaan yang mendorong pengembangan ekonomi kreatif dapat sehingga memberikan dampak positif seperti peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan inovasi dan kreativitas anak bangsa.
Sebagai bangsa dengan keragaman budaya lokal, semua pihak harus bersama-sama melestarikan dan mengembangkan warisan budaya secara berkelanjutan agar berbagai warisan budaya yang menjadi jati diri dan identitas Bangsa Indonesia dapat terus lestari”
Kemampuan lokal genius mampu bersinergi dengan kearifan lokal, untuk dijadikan tameng untuk menangkis serangan globalisasi yang mulai mengikis budaya lokal.
D. Penugasan Mandiri
1. Bagaimana pendapat kamu tentang penerapan ekonomi kreatif yang diterapkan di Indonesia?
2. Bagaimana sikap kamu tentang kebudayaan Indonesia yang diakui dunia?
E. Penilaian Harian
1. Penyebab terjadinya globalisasi adalah.....
A. jumlah penduduk di dunia bertambah
B. kesejahteraan masyarakat meningkat
C. kemajuan pesat IPTEK
D. PBB makin berperan dalam masyarakat
E. kualitas SDM yang terus meningkat
2. Proses difusi kebudayaan dalam era globalisasi terjadi sangat cepat karena....
A. kemajuan ilmu pengetahuan
B. penyebaran penduduk dunia
C. kemajuan teknologi komunikasi
D. kemajuan teknologi transportasi
E. kemajuan bidang pariwisata
3. Salah satu contoh tarian Indonesia yang dipentaskan di mancanegara adalah ....
A. tari piring
B. tari gambyong
C. tari lilin
D. tari seudati
E. sendratari Ramayana
4. Berikut ini yang merupakan contoh pengaruh budaya asing yang negatif adalah....
A. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat berguna untuk meningkatkan kesejateraan
B. lahirnya gaya hidup dan budaya konsumerisme
C. nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat seperti adanya kesadaran tentang pentingnya pendidikan
D. etos kerja yang tinggi dan penuh kedisplinan
E. berpikiran terbuka terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi
5. Ekonomi kreatif saat ini sangat digencarkan oleh pemerintah. Tujuan digalakkannya ekonomi kreatif dengan mengandeng kebudayaan daerah adalah.....
A. meningkatkan daya saing produk nasional dalam lingkup global
B. meningkatkan pendapatan investor asing di Indonesia
C. memberikan kontribusi kepada pegawai budaya
D. mendongkrak omzet penjualan produk impor
E. memaksimalkan produktivitas dalam negeri