PEMETAAN KOMPETENSI
Dalam buku ajar nahwu yang dipermudah ini ada banyak kelebihan dari buku yang lain, karena buku ini disajikan dalam bentuk literar, para peserta didik diajak membaca wacana yang menarik, yang di dalamnya memuat beberapa kalimat yang akan dibahas atau diriset gramatikalnya.
Dengan demikian peserta didik diharapkan mempunyai appersepsi (gambaran) secara umum tentang apa yang akan di pelajari dalam setiap bab/unit.
Para guru dalam menyampaikan materi akan mudah mencari cara bagaimana berbincang bincang dengan para peserta didik.
Karena materinya bisa digunakan sebagai batu loncatan bahan diskusi. Karena itu, para guru diharapkan mampu mengeksplorasi segala kemampuannya untuk mendialogkan segala macam bentuk bacaan yang ada di dalam buku ini.
Pada tiap unit disediakan gambar, yang ada alamat website nya sehingga ketika di browsing dari alamat tersebut akan muncul wacana yang lain sehingga menambah referensi untuk bahan diskusi.
Gambaran secara umum buku ini adalah sebagai berikut;
1. Bab dan judul; memungkinkan para peserta didik mengetahui dan memprediksi kalimat dan gramtikal apa yang akan didiskusikan.
2. Gambar penunjang; gambar ini dimaksudkan memberi stimulus kepada guru dan peserta didik untuk melangkah pada wacana atau pembahasan utama pada tiap unit dars.
3. Angle teks; adalah sebuah wacana yang digunakan sebagai penggugah pola pikir peserta didik yang mungkin agak sulit memahami pelajaran nahwu. Karena teks ini terkadang dikaitkan dengan bahasa indonesia atau masalah lain yang sesuai yang memberikan appersepsi kepada peserta didik sehingga memudahkan untuk memahami.
4. Kompetensi Inti dan dan Kompetensi Dasar; memberikan gambaran kemampuan yang dituju para peserta didik sehingga memudahkan bagi para guru merancang tujuan pembelajaran setiap unit atau dars.
5. Alur pembelajaran; sebagai alat pengarah alur pengajaran dan pembelajaran oleh guru dan para peserta didik mampu menempuh arah pembelajaran dengan mudah, sehingga efektif digunakan merancang alokasi waktu yang dibutuhkan ketika menyampaikan materi.
6. Kosakata baru; di setiap dars atau unit diberikan kosakata baru, memberikan stimulus dengan cara dibaca dengan lafal yang baik dan benar.
7. Istilah-istilah baru; adalah istilah istilah dalam mapel Nahwu, misalnya; isim (dalam nahwu) bukan isim dalam bahasa arab, demikian juga kata fi‘il dalam nahwu berbeda dengan fi‘il dalam bahasa Arab yang berarti pekerjaan/perbuatan.
8. Wacana; adalah bahan bacaan dengan menuangkan beberapa muatan, termasuk di dalamnya pembangunan karakter peserta didik yang dimunculkan melalui memahami teksnya. Juga teks bacaan ini akan dibahas gramatikalnya pada beberapa kalimat sempurna (jumlah mufĭdah) sesuai tema tiap unit/ dars.
9. Soal pemahaman teks; memberikan stimulus pada siswa untuk berdialog dengan guru atau dengan temannya.
10. Pembahasan Gramatikal; beberapa kalimat sempurna yang menjadi topik utama pembahasan dalam dars akan dibahas; mulai dari jenis kata, bentuk kata, macam kata, kedudukan dalam kalimat, sebab sebab perubahan harakat akhir kata, pembetukan kata dari fi‘il māḍi ke bentuk lainnya dan lain sebagainya yang terkait dengan istilah istilah nahwu dan shorof.
11. Kaidah; setelah dibahas contoh pembahasan kalimat kemudian disimpulkan, maka kesimpulan ini dijadikan sebagai kaidah bahwasanya kata atau kalimat dengan sebab yang telah dibahas bila ditemukan pada kalimat lain maka berhukum sama, kecuali bila ada sebab-sebab yang baru yang mempengaruhi perubahannya.
12. Latihan-latihan; latihan-latihan mengenai perubahan kata, kalimat, frasa, sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Juga melatih peserta didik mengenal berbagai macam kosa kata baru yang ada pada setiap point latihan.
Demikian peta kompetensi yang dirancang dalam buku ini, semoga menjadi bahan para guru merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai.
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
PENILAIAN AKHIR SEMESTER
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
PENILAIAN AKHIR TAHUN
SEMOGA BERMANFAAT
