KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 Kebijakan Perdagangan dan Neraca Pembayaran
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Anda dapat menganalisis kebijakan perdagangan internasional, terampil menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional, serta memiliki sikap bekerjasama, kreatif, inovatif, bekerja keras dan cinta tanah air.
B. Uraian Materi
Kebijakan Perdagangan Internasional
Pernahkah Anda membeli barang lewat online shop? Kadang-kadang online shop tersebut menjual barang-barang yang diproduksi di luar negeri, lho. Oleh karena itu, mereka harus membeli barang-barangnya terlebih dahulu, baru kemudian dikirim deh ke rumah kalian sesuai pesanan. Nah, proses tersebut sebenarnya sudah termasuk ke dalam kegiatan perdagangan internasional.
Perdagangan internasional ini sendiri memiliki beberapa kebijakan, yaitu kebijakan di bidang ekspor dan impor. Yuk, kita pelajari kebijakannya satu persatu!
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Setiap negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam negeri mereka dari dampak negatif persaingan yang ditimbulkan dalam perdagangan internasional. Perdagangan internasional memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Kebijakan perdagangan internasional tersebut dapat berupa:
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Dimana Pemerintah memberikan kebebasan pada kegiatan ekspor dan impor dengan tidak dihalangi oleh berbagai Peraturan Pemerintah.
Kebebasan perdagangan seperti ini akan menimbulkan persaingan antar negara, sehingga tiap-tiap negara berusaha meningkatkan efisiensi produksi agar mampu memenangkan persaingan.
2. Kebijakan Perdagangan Proteksi
Proteksi merupakan bentuk campur tangan Pemerintah untuk melindungi
suatu sektor ekonomi atau industri di dalam negeri terhadap persaingan luar negeri. Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor. Diharapkan dengan adanya politik proteksi tujuan untuk meningkatkan daya saing produk dapat terwujud.
Alasan munculnya proteksi:
a. Perdagangan bebas dianggap hanya menguntungkan negara-negara maju saja.
b. Untuk melindungi industri dalam negeri.
c. Melindungi kesempatan kerja di dalam negeri.
Tujuan Kebijakan proteksi adalah:
a. Memaksimalkan produksi dalam negeri
b. Memperluas lapangan kerja
c. Memelihana tradisi nasional
d. Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan
e. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika
bergantung pada negara lain.
Bentuk Kebijakan Proteksi dapat dilakukan melalui:
a. Tarif dan Bea masuk.
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Dan barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi atas industri dalam negeri dan untuk memperoleh pendapatan negara.
Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor tersebut.
Akibat dan pengenaan tarif, sebagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun
Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu:
1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
2) Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.
3) Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)
b. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Jumlah barang di pasar turun
c. Kuota
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri. Akibat kuota serbagai berikut: Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan Impor barang turun
d. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi perunit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya yang lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.
Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut: Harga barang di pasar tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar tetap dan Impor barang turun
e. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen menjual barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dan luar negeri
Neraca Pembayaran
Pada periode Januari-Desember 2019, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 25,85 miliar, disusul Amerika Serikat dengan nilai US$ 17,68 miliar, dan Jepang US$ 13,75 miliar.
Apakah Anda tahu akibat kegiatan ekspor dan impor? Ya, benar... akibatnya, terdapat aliran uang antar penduduk di suatu negara dengan negara-negara lainnya. Untuk mengetahui seluruh transaksi ekonomi tersebut dibutuhkan catatan sakti yang disebut sebagai neraca pembayaran internasional.
Neraca Pembayaran (Balance of Payment) adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis yang dipergunakan untuk membukukan semua transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam waktu satu tahun.
Susunan Neraca Pembayaran
1. Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan (Balance of Trade) adalah neraca yang khusus mencatat mengenai ekpor dan impor barang dagangan (komoditas) serta selisih antara nilai ekspor dan nilai impor barang. Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, yang berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor.
Dalam neraca perdagangan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing, yaitu:
a. Neraca Perdagangan aktif/surplus, menunjukkan nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami penurunan atau mata uang dalam negeri mengalami apresiasi
b. Neraca Perdagangan pasif/defisit, menunjukkan nilai ekspor lebih kecil dari pada nilai impor, sehingga kurs valuta asing mengalami kenaikan atau mata uang dalam negeri mengalami depresiasi
2. Neraca Jasa
Neraca yang menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk negara lain, serta yang diterimanya dari luar negeri.
Yang termasuk kategori jasa adalah perbankan, pariwisata, asuransi, pengangkutan, dan lain-lain.
3. Neraca Hasil-Hasil Modal
Neraca yang mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga, deviden, upah tenaga kerja asing, serta hadiah-hadiah (grants).
Bagian 1 sampai dengan 3 ini secara bersama-sama disebut Current Account (Neraca Transaksi Berjalan), dimana setiap waktu setiap saat selalu ada transaksi, tidak pernah berhenti.
4. Neraca Lalu-lintas Modal
Neraca yang mencatat trasaksi yang berkaitan dengan setiap kredit yang diterima dari luar negeri atau diberikan ke luar negeri, jual beli efek dan PMA.
Bagian 4 ini disebut Capital Account.
Bagian 1 sampai dengan 4 disebut Neraca Keseluruhan.
5. Neraca Lalu-lintas Moneter
Neraca yang memperlihatkan perkembangan cadangan devisa suatu negara.
Transaksi-Transaksi Internasional dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Transaksi Debit
adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran ke luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari dalam negeri ke luar negeri).
b. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari luar negeri ke dalam negeri).
Pos-pos yang didebit dan dikredit dalam Neraca Pembayaran.
Dari Neraca Pembayaran, ada 2 kemungkinan:
Surplus/aktif : jumlah penerimaan > jumlah pembayaran
Defisit/pasif : jumlah penerimaan < jumlah pembayaran
Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran dikarenakan oleh:
1. Stok Nasional, maksudnya Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.
2. Pinjaman akomodatif, maksudnya Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit. Sedangkan Pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonam) tidak mempengaruhi defisit.
3. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif
4. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Contoh:
Berikut ini adalah neraca pembayaran negara “X” tahun 2018:
Berdasarkan neraca di atas, negara “X” mengalami defisit neraca pembayaran sebesar Pinjaman Akomodatif ditambah Stok Nasional, yaitu 160 + 160 = 320
Defisit yang terjadi dalam jangka pendek mungkin tidak begitu berarti, namun jika defisit terjadi dalam jangka panjang bisa berbahaya juga. Meski begitu, surplus yang terjadi dalam jangka panjang pun bisa tidak begitu berarti, jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
C. Rangkuman
1. Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara.
2. Kebijakan perdagangan internasional tersebut dapat berupa: kebijakan perdagangan bebas, kebijakan perdagangan proteksi.
3. Bentuk Kebijakan Proteksi dapat dilakukan melalui: tarif dan bea masuk, pelarangan impor, kuota, subsidi, dumping
4. Neraca Pembayaran (Balance of Payment) adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis yang dipergunakan untuk membukukan semua transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam waktu satu tahun.
5. Susunan Neraca Pembayaran
a. Neraca Perdagangan
b. Neraca Jasa
c. Neraca Hasil-Hasil Modal
d. Neraca Lalu-lintas Modal
e. Neraca Lalu-lintas Moneter
6. Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran ke luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari dalam negeri ke luar negeri).
7. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari luar negeri ke dalam negeri).
8. Neraca Pembayaran Surplus/aktif: jumlah penerimaan > jumlah pembayaran
9. Neraca Pembayaran Defisit/pasif: jumlah penerimaan < jumlah pembayaran
D. Penugasan Mandiri
Setelah Anda membaca dan memahami rangkuman di atas, saatnya mengeksplorasi dengan mengerjakan tugas dengan berpikir kritis dan kerja keras. Selamat mengerjakan, jangan lupa berdoa sebelum memulai mengerjakan.
Carilah informasi tetang kebijakan perdagangan internasioal yang diberlakukan pemerintah Indonesia. Menurut pendapatmu adakah kebijakan yang dapat merugikan produk dalam negeri? Berikan alasan!
E. Latihan Soal
Setelah Anda membaca materi Perdagangan Internasional, cobalah soal latihan di bawah ini!
1. Keadaan neraca perdagangan suatu negara ....
A. mencerminkan kekayaan devisa
B. mencerminkan produktivitas suatu Negara
C. mencerminkan kemakmuran suatu Negara
D. dikatakan surplus jika impor lebih tinggi dari ekspor
E. dikatakan defisit jika impor lebih tinggi dari ekspor
2. Dalam neraca pembayaran internasional, pinjaman luar negeri dicatat di dalam ....
A. neraca jasa
B. neraca khusus
C. neraca modal
D. neraca transaksi berjalan
E. neraca perdagangan
3. Di bawah ini komponen–komponen dalam neraca pembayaran:
(1) Indonesia memperoleh bantuan pinjaman dari World Bank
(2) Indonesia memperoleh hasil pariwisata dari wisatawan asing
(3) Indonesia mengekspor barang ke AS
(4) Orang Malaysia membeli saham ke BEJ
(5) Indonesia membayar transportasi ke negara lain
Dari komponen-komponen dalam neraca pembayaran yang tergolong transaksi jasa adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (5)
E. (4) dan (5)
4. Kebijaksanaan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang diimpor adalah kebijaksanaan ....
A. quota
B. tarif
C. dumping
D. proteksi
E. fiskal
5. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
(1) Indonesia mengimpor barang elektronik dari Jepang
(2) Malaysia mengekspor makanan kering ke Indonesia
(3) Ibu bayu berwisata ke Singapura bersama keluarga
(4) Mr. John seorang warga Amerika menabung di BRI
(5) Amerika Serikat membatasi impor kan dari Indonesia
Dari pernyataan tersebut yang merupakan neraca perdagangan ditunjukkan nomor ....
A. (1), (2), dan (5)
B. (1), (2), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
6. Dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara jika neraca pembayarannya defisit adalah ....
A. negara terpaksa melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar negeri
B. bekerja sama dengan bank dunia untuk mendapat bantuan dana tanpa bunga
C. negara terpaksa mengubah struktur ekonominya ke arah perbankan
D. negara berusaha menutupi dengan menambah utang luar negeri
E. negara menjalankan strategi investasi melalui utang luar negeri
7. Perhatikan neraca pembayaran suatu negara sebagai berikut:
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa ....
A. Neraca pembayaran di atas seimbang disebabkan antara ekspor dan impor jumlahnya sama serta antara neraca perdagangan dan pinjaman juga sama
B. Neraca pembayaran tersebut positif karena ekspor dan impor jumlahnya besar
C. Neraca pembayaran tersebut negatif dikarenakan tidak ada saldo
D. Neraca pembayaran tersebut surplus 600 dikarenakan adanya stok nasional dan pinjaman akomodatif
E. Neraca pembayaran tersebut defisit 200 dikarenakan stok nasional lebih kecil dari pinjaman akomodatif
8. Setiap negara berusaha menambah tabungan nasional negaranya dalam bentuk devisa. Akan tetapi, tidak setiap negara dapat melaksanakannya. Apabila suatu negara mengalami kekurangan cadangan devisa, maka kebijakan yang dapat dilakukan adalah ....
A. mempermudah persyaratan impor dengan menurunkan bea masuk
B. melakukan penataan iklim investasi sehingga investor asing datang
C. meningkatkan kunjungan wisata ke luar negeri sebagai studi banding
D. membuat peraturan setiap transaksi menggunakan mata uang asing
E. menjual barang di luar negeri menggunakan mata uang dalam negeri
9. Data ekspor dan impor Indonesia pada kuartal ke tiga tahun 20XX terlihat sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut maka neraca perdagangan Indonesia pada kuartal tiga tahun 20XX adalah ....
A. surplus US$4.900
B. defisit US$4.900
C. surplus US$4.800
D. defisit US$4.800
E. surplus US$4.700
10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut .
(1) Pak Broto membeli saham perusahaan Jepang karena lebih menjanjikan
(2) Importir Indonesia lebih memilih mengimpor barang elektronik dari Cina
(3) Para turis manacanegara berdatangan ke Pulau Bali menjelang liburan sekolah
(4) Perusahaan BUMN telah mampu menjual sahamnya di masyarkat luar negeri
(5) Pinjaman ke luar negeri dengan jangka waktu kurang dari satu tahun
Pernyataan di atas yang termasuk neraca modal ditunjukkan pada nomor
adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)