MATERI SEJARAH KELAS XI BAB VIII A.AKAR-AKAR NASIONALISME DI INDONESIA


 

Kompetensi Dasar
3. 8 menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya pada masa kini
4.8 menyajikan hasil telaah tentang akar-akar nasionalisme Indonesia dan pengaruhnya bagi masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain




Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, karakteristik dari paham ini berbeda beda di setiap negeranya tergantung pada latarbelakang dan faktor yang mempengaruhi tiap bangsa, begitupun perkembangannya di Indonesia. Munculnya rasa nasionalisme ini diawali dari peralihan perjuangan fisik menuju perjuangan organisasi (masa pergerakan). Nasionalisme Indonesia memiliki ciri yang berbeda, hal ini karena dipengaruh oleh zeitgeist (Jiwa Zaman).

Kita akan mempelajari akar-akar nasionalisme di Indonesia dan
perkembangannya. Bagaimana lahirnya demokrasi di Indonesia dan bagaiamana kalian dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari perkembangan nasionalisme di negara kita yang terjadi pada masa lalu.



KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 AKAR-AKAR NASIONALISME DI INDONESIA

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menguraikan akar-akar nasionalisme Indonesia dan menunjukkan hasil telaah akar-akar nasionalisme Indonesia dengan benar

B. Uraian Materi
Kalian pasti tidak asing ketika mendengar istilah nasionalisme? Ya, konsep nasioalisme secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam kehidupan bernegara. 

Menurut Kenneth Monogue dari London School of Economical Political Scence mengemukakan “nasionalisme pun merupakan keyakinan bahwa hakikatnya setiap bangsa memiliki hak dan kewajiban untuk membentuk dirinya sebagai Negara”. 

Monogue menambahkan bahwa secara umum lahirnya nasionalisme muncul dalam suasana kebencian kosmopolitanisme yang mencuatkan emosi-emosi suatu bangsa terhadap bangsa lain yang merongrong karena memarginalkan kebebasan dan kedaulatannya.

Nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. 

Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas setanah air, persatuan, dan kesatuan.

Perasaan sangat mendalam akan suatu ikaan yang erat denan tanah tumpah darahnya, dengan tradisi – tradisi setempat, dan penguasa resmi dengan kekuatan yang berbeda sepanjang sejarahnya. 


Nasionalisme makin lama makin kuat peranannya dalam membentuk semua segi kehidupan, baik yang bersifat umum dan pribadi. Dahulu orang ditujukan bukan untuk negara bangsa, melainkan berbagai macam bentuk kekuasaan sosial, organisasi politik atau feodal, kesatuan ideologi seperti klan, suku, dinasti, gereja atau golongan keagamaan.

Bila kita menarik waktu pada masa, nasionalisme muncul di Eropa dalam peralihan masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Masa peralihan ini pada abad ke 18, yakni didahului oleh lahirnya liberalisme dan kapitalisme yang muncul dari Revolusi Industri ke Revolusi Prancis. Untuk menambah pemahaman tentang kedua revolusi tersebut bisa membacanya dari berbagai sumber baik teks maupun internet. 

Dari kedua paham itu, maka nasionalisme yang muncul disertai dengan masyarakat bercorak industri-kapital sehingga melahirkan kolonialisme dan imperialisme.

Lain halnya dengan di Eropa, pada bagian kawasan bumi lainnya yakni nasionalisme di Asia – Afrika memiliki perbedaan dalam kemunculannya. Nasionalisme yang lahir di Asia – Afrika merupakan reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa barat. 

Dengan demikian, nasionalisme menjadi gerakan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme. Dari penjelasan diatas, kalian bisa menganalisis perbedaan munculnya nasionalisme.

Lahirnya kesadaran nasional dan tumbuhnya jiwa nasionalisme bangsa Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.

Adapun pengaruh dari dalam , meliputi :
1. Adanya kesamaan nasib akibat imperial dan kolonialisme
Muncul dan berkembangnya imperialism didunia membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia. Pelaksanaan imperial dan kolonial diwilayah Nusantara menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa Indonesia. 

Praktik eksploitasi yang dilakukan tidak hanya meraup keuntungan sebelah pihak namun juga tidak memberikan pribumi untuk memperbaiki kehidupan. Sehingga semakin terpojoknya bangsa Indonesia akan menjadi pendorong munculnya perlawanan dari pihak Indonesia.

2. Kenangan kejayaan masa lalu
Sebelum kedatangan bangsa Eropa ke wilayah Nusantara, terdapaat banyak kerajaan yang besar dan jaya seperti Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang menguasai jalur pelayaran dan perdagangan Malaka. Bahkan kerajaan ini mampu meluaskan wilayah kedaerah negara Asia Tenggara lainnya. selain itu Sriwijaya pernah menjadi pusat perdagangan dan bahkan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. 

Selain itu kita juga memiliki Kerajaan Majapahit dengan Raja Hayam Wuruk dan dibantu oleh Patih Gajah Mada menjadi kerajaan yang hampir menguasai seluruh wilayah nusantara. Tentunya ini menjadi penyemangat bagi bangsa yang sedang menderita dibawah kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa barat pada saat itu.

3. Munculnya Kaum Terpelajar
Sebagai jawaban dari faktor diatas, maka setelah penerapan politik etis maka muncullah para cendikiawan. Perbaikan pendidikan ditanah jajahan melahirkan para pemikir dan penggerak menuju kemerdekaan. Melalui pergerakan organisasi baik sosial dan politik para pemuda terpelajar ini memimpin jalannya perjuangan. Pergerakan pelajar ini tak lagi kedaerahan melainkan mulai menyatukan perjuangan dan suara dalam kongres pemuda. Hal ini menjadi bagian awal tumbuhnya nasionalisme di Indonesia.

4. Kemajuan dalam bidang politik, sosial-ekonomi, dan kebudayaan
Nasionalisme di Indonesia juga terpengaruhi oleh berkembangnya dalam bidang politik, yakni munculnya gerakan dan partai yang didirikan oleh kaum terpelajar untuk perlahan merubah haluan dominasi kekuasaan kolonialisme di Indonesia. Praktik kolonial ini seringkali diwarnai dengan politik pemerintahan Hindia Belanda yang ketat dan kejam.


Selain itu penyalahgunaan kekuasaan dan hak asasi manusia menambah rasa untuk segara mencapai kemerdekaan. Munculnya gerakan dan partai dalam masa pergerakan menjadi saluran aspirasi rakyat.

Pada bidang sosial-ekonomi, yakni penghapusan kebijakan ekonomi tanam paksa yang kemudian dialihkan dan dibukanya investor asing untuk membuka perusahaannya di tanah jajahan. Sehingga dengan adanya perubahan kebijakan ini pribumi diberikan kebebasan dan kerjasama dengan perusahaan. Diharapkan akan memperbaiki ekonomi pribumi dan mengubah pola pikir dari hanya bertahan hidup menjadi masyarakat yang memikirkan negara dan bangsa.

Bidang kebudayaan, banyaknya kebudayaan yang hilang dan mulai berkurang pada masa kolonial membuat para pejuang dibidang ini bergerak bagaimana untuk melestarikan dan menyatukan suara untuk tetap berpegang teguh dalam cita cita menggapai kemerdekaan. 

Rasa nasionalisme mereka tumbuh bersama dengan berkembangnya tiga bidang yang dijelaskan diatas. 

Mulai dari nasionalisme kedaerahan lalu mengarah pada keseluruhan wilayah untuk menyatakan kemerdekaan. Setelah mengetahui faktor dari dalam, tentang lahirnya nasionalisme di Indonesia, coba anda refleksi bagaimana sikap dan pemikiran kita sebagai pemuda menjadi penerus bangsa dalam menjaga rasa nasionalisme.

Pengaruh dari luar negeri yang cukup besar perannya dalam mempercepat pergerakan politik di Indonesia diantaranya, kemenangan Jepang atas Rusia, Pergerakan Kebangsaan India, Pergerakan Nasional Filipina, Gerakan Nasionalis Cina, Gerakan Nasionalis Turki dan Gerakan Nasionalis Mesir.

1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia
Modernisasi Jepang telah membawa banyak perubahan terhadap perkembangan negeri dan bangsa Jepang di dunia Internasional pada masa itu. Jepang mengalami kemajuan dengan begitu cepat dalam segala bidang kehidupan. 

Penyerangan Jepang terhadap wilayah Manchuria membuat Jepang berhadapan dengan Rusia, dan ternyata kemenangannya membawa dampak begitu besar terhadap bangsa-bangsa Asia, terutama Indonesia. Bangsa Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat, begitu pula di Indonesia.


Bangkitnya nasionalisme di Asia yang dianggap sebagai reaksi terhadap imperialise (penjajahan) atau nasionalisme itu merupakan jawaban bangsa Asia atau Indonesia terhadap tantangan Barat. Bangkitnya nasionalisme di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia. 

Namun timbulnya pergerakan nasional itu tidak hanya disebabkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar Indonesia saja seperti misalnya karena pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 saja, tetapi juga karena reaksi bangsa Indonesia terhadap kolonial.

2. Pergerakan Kebangsaan India
Upaya bangsa India dalam menghadapi penjajahan Inggris salah satunya adalah dengan cara mendirikan organisasi kebangsaan yang dikenal dengan nama All India National Congres. 

Organisasi ini bertransformasi menjadi organ nasionalisme penting di India setelah tahun 1900 dimana terpecah menjadi dua kubu, yaitu kubu militan dan moderat; 

militan lebih menekankan pada strategi revolusioner dan kegiatan paramiliter dan moderat, 

diisi kaum intelektual berpendidikan Barat lebih menekankan pada strategi nir-kekerasan. Di dalam organisasi ini berisi intelektual berpendidikan Barat yang membawa nasionalisme populer di kalangan rakyat India, seperti Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Moh. Ali Jinnah, Rajendra Prasad, Chakravarti Rajagopalachari.


Mahatma Gandhi menerapkan ke empat ajarannya yaitu ahimsa (melawan tanpakekerasan), hartal (mogok kerja), satyagraha (tidak mau bekerjasama dengan pihak asing) serta swadeshi (tidak mau memakai produk luar negeri) untuk melawan atau mengusir penjajah Inggris yang telah membuat rakyat India menjadi sengsara. 

Gagasan nasionalisme humanistis Gandhi kemudian menyulut api perjuangan nasionalisme yang yang berkorbar di Asia-Afrika pada awal abad ke-20, terutama di Indonesia.

3. Gerakan Kebangsaan Filipina
Gerakan kebangsaan Filipina dikobarkan oleh tokoh pergerakan bernama Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir penjajahan Spanyol dari wilayah Filipina. Di antara para intelektual pemikir reformasi Filipina, Jose Rizal adalah yang paling menonjol. Ia adalah seorang dokter, sastrawan, dan telah menjadi salah satu perintis gerakan nasionalisme Filipina. Meski diyakini tak pernah secara langsung menganjurkan kemerdekaan Filipina, tetapi karya tulisan Rizal di surat kabar dan novel banyak bicara soal kritik terhadap Spanyol dan bicara soal reformasi sosial dan politik.


Nasionalisme tersebut memberikan pemikiran tentang tuntutan kemerdekaan bagi Filipina. Akan tetapi tidak hanya di Filipina, perjuangan Jose Rizal memberikan pengaruh membangkitkan nasionalisme di beberapa negara Asia Tenggara. Munculnya semangat tersebut merupakan nasionalisme pertama di Asia Tenggara. Termasuk sebagai salah satu faktor ekstern dari penggerak nasionalisme di Indonesia, hal ini disebabkan Filipina sudah mendapatkan pendidikan modern tertua di luar Eropa yaitu Spanyol.


 

 



4. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina
Pergerakan Nasionalis rakyat Cina dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen. Dr. Sun Yat Sen yang lahir pada 1866, dikenal sebagai Bapak Republik Cina. Pada masa hidupnya, Cina berada di bawah monarki absolute dinasti Manchu. Pada masa itu Cina digambarkan sebagai negara yang miskin, selalu dilanda peperangan antara para aristokrat (warlordism) yang menambah kesengsaraan rakyat. Bencana alam seperti meluapnya sungai-sungai besar dan menghancurkan daerah-daerah pertanian juga menambah kesengsaraan rakyat. Di samping itu rakyat tidak mempunyai kebebasan dan keadilan.


 

 


Hal-hal yang seperti itu telah menggerakkan beberapa orang untuk memper- baiki nasib rakyat dan membentuk pemerintahan yang tidak despotik. Diantara mereka adalah Sun Yat Sen yang mengenal pendidikan Barat. Sun Yat Sen sadar bahwa pemerintahan despotik sudah harus diakhiri kalau ingin memperbaiki nasib negara dan rakyat.

Dasar perjuangan yang dikemukakan oleh Sun Yat Sen adalah San Min Chu I yang terdiri dari:
a) Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
b) Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi atau kedaulatan berada di tangan rakyat
c) Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya

5. Pergerakan Turki Muda
Gerakan Turki Muda di Turki dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha pada 1908. Ia menuntut adanya pembaharuan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Visi perjuangan Mustafa Kemal Pasha antara lain pemulihan seluruh wilayah kekuasaan Ottoman, pembentukan Turki sebagai sebuah Republik yang bebas dan berdaulat, sekuralisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, modernisasi seluruh bidang kehidupan Turki dan memerdekakan diri dari bangsa asing.


 

 



6. Pergerakan Nasionalisme Mesir
Gerakan ini dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya pemberontakan Arabai Pasha (1881-1882). Pemberontakan Arabi Pasha merupakan tonggak dari lahirnya nasionalisme Mesir.


 




C. Rangkuman
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas setanah air, persatuan, dan kesatuan.

Bangkitnya nasionalisme di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia. Namun timbulnya pergerakan nasioal itu tidak hanya disebabkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar Indonesia saja seperti misalnya karena pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 saja, tetapi juga karena reaksi bangsa Indonesia terhadap kolonial.

Pengaruh dari dalam, antara lain ; adanya kesamaan nasib akibat imperial dan kolonialisme, kenangan kejayaan masa lalu, munculnya Kaum Terpelajar, dan kemajuan dalam bidang politik, sosial-ekonomi, dan kebudayaan. 

Sedangan pengaruh dari luar, antara lain : kemenangan Jepang terhadap Rusia, pergerakan Kebangsaan India, Gerakan Kebangsaan Filipina, Gerakan Nasionalis Rakyat Cina, Pergerakan Turki Muda, dan Pergerakan Nasionalisme Mesir.

Saling keterkaitan pengaruh dari dalam dan pengaruh dari luar menyuburkan pertumbuhan nasionalisme bangsa Indonesia.


D. Latihan Soal
Jawablah pertayaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban
yang benar!

1. Faktor yang melatarbelakangi munculnya nasionalisme di Eropa adalah…
A. Revolusi Industri
B. Revolusi Rusia
C. Revolusi Industri dan Revolusi Prancis
D. Revolusi Amerika
E. Revolusi Indonesia

2. Nasionalisme di Eropa menjadi sebuah tindakan untuk mengusai bangsa lain, karena dipengaruhi oleh…
A. Kehidupan masyarakat agraris
B. Sosial ekonomi masyarakat pedesaan
C. Masyarakat Industri – Kapitalis
D. Kebutuhan akan rempah
E. Konsumsi kebutuhan masyarakat

3. Paham yang mengawali munculnya nasionalisme di Eropa adalah …
A. Liberalisme dan kapitalisme
B. Chauvinisme
C. Fasisme
D. Komunisme
E. Sosialisme

4. Berikut ini bukan merupakan faktor interen dari lahirnya nasionalisme, adalah …
A. Adanya persamaan nasib
B. Munculnya kaum terpelajar
C. Kemajuan bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan
D. Munculnya organisasi pemuda
E. Kemenangan Jepang atas Rusia

5. Munculnya kaum terpelajar menjadi salah satu munculnya nasionalisme di Indonesia, karena …
A. Pemuda terpelajar memberikan peluang untuk ikut serta dalam kancah politik dan menyatukan suara dalam sumpah pemuda
B. Membentuk organisasi pergerakan
C. Memperjuangkan kemerdekaan melalui jalan moderat
D. Memunculkan orang besar seperti Soekarno
E. Memudahkan mencapai kemerdekaan

6. Di bawah ini bukan merupakan faktor eksternal pemicu lahirnya nasionalisme di Indonesia adalah …
A. Kemenangan Jepang dalam perang melawan Rusia
B. Berdirinya organisasi kebangsaan India All India National Congres
C. Pemikiran dan perjuangan Jose Rizal dalam melawan penjajahan Spanyol di Filipina
D. Pergerakan Nasionalis Rakyat Cina yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen
E. Munculnya golongan terpelajar

7. Kejayaan masa lalu, penderitaan rakyat, diskriminasi, dan munculnya golongan cendekiawan merupakan faktor internal penyebab lahirnya Nasionalisme di Indonesia, sedangkan faktor eksternal penyebab lahirnya Nasionalisme yang menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Indonesia adalah…
A. Perang Asia Timur Raya
B. Kemenangan Jepang atas Rusia
C. Kemenangan Rusia atas Jepang
D. Kemenangan Iran atas Irak dalam Perang Teluk
E. Kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Candu

8. Pada Februari 1937 Staten Generaal (parlemen) Belanda mengadakan sidang untuk membahas Petisi Sutardjo. Akan tetapi, dalam sidang tersebut Belanda belum menentukan sikap terhadap petisi tersebut karena ...
A. merasa perlu mengadakan pembahasan lebih lanjut
B. menunggu keputusan dari gubernur jenderal di Indonesia
C. menunggu keputusan dari Menteri Urusan Jajahan
D. Menganggap petisi tersebut sebagai hal biasa
E. menunggu kebijakan dari Ratu Belanda

9. Di bawah ini bukan merupakan dasar-dasar perjuangan San Min Chu I oleh Sun Yat Sen adalah ...
A. Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial rakyat
B. Demokrasi berada ditangan rakyat
C. Republik Cina mengutamakan nasionalisme etnis
D. Kontrol modal swasta dan pembangunan modal nasional
E. Republik Cina menghendaki nilai nasionalisme dalam ideologinya

10. Berikut merupakan tokoh-tokoh perjuangan nasionalisme di dunia, yang bukan merupakan tokoh-tokoh perjuangan yang membawa pengaruh bagi Soekarno dalam memperjuangkan bangsa dari penindasan yaitu...
A. Mustafal Kamil
B. Kemal Attaturk
C. Mahatma Gandhi
D. Adolf Hitler
E. Sun Yat Sen