B. Fenomena Geosfer di Indonesia
Perhatikan ketiga foto berikut ini!
Dapatkah kalian menemukan perbedaannya dan menjelaskan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi? Foto yang pertama menggambarkan hutan alami yang belum diubah oleh manusia, lalu foto kedua menggambarkan hutan yang telah diubah oleh manusia untuk keperluan berkebun, menambang, atau pemukiman.
Semua kegiatan alih fungsi lahan yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beragam. Namun, adakah cara-cara yang dapat dilakukan manusia untuk mengubah lingkungan alami tetapi dengan menjaga prinsip keberlanjutan bagi kehidupan?
Materi pada bagian ini akan menjelaskan secara singkat fenomena geosfer yang menjadi obyek material geografi. Seperti yang telah dijelaskan, fenomena geosfer adalah suatu peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti, atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (organisme hidup), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia).
Selain itu fenomena geosfer dapat dipahami sebagai interaksi dan keterkaitan antara biosfer, hidrosfer, litosfer, pedosfer, atmosfer, dan manusia.
Perhatikan ilustrasi di bawah ini untuk menggambarkan fenomena geosfer di bumi.
Terdapat enam sfera di bumi yang akan pelajari. Beberapa materi tentang enam sfera sudah kalian pelajari saat di bangku SD dan SMP.
Misalnya,ketika kalian belajar tentang bebatuan, lapisan bumi, vulkanisme, hal itu merupakan bagian dari dari litosfer.
Berikut enam sfera yang menjadi unsur geosfer dan keterkaitan antarunsur tersebut.
1. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri dari batuan. Kajian dari litosfer mencakup berbagai bentuk permukaan bumi dan berbagai proses
yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi baik di wilayah daratan, perairan dan udara. Litosfer merupakan bagian dari lapisan bumi,
Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut:
1. Litosfer mencakup kerak bumi (crust) yang merupakan lapisan kulit bumi terluar, letak dari kerak bumi di atas selimut bumi/mantel (mantle).
2. Lapisan bumi pada bagian selimut bumi/mantel memiliki ketebalan 2.890 km yang terdiri dari batuan yang mengandung zat besi dan logam. Pada lapisan selimut bumi dibagi menjadi dua yaitu mantel bawah (lower mantle) dan mantel atas (upper mantle).
3. Inti bumi (core) merupakan bagian bumi terdalam yang terdiri dari inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core). Bagian dari inti luar terdiri dari lapisan yang berbentuk logam cair yang mengandung besi, nikel, dan belerang. Bagian inti dalam terdiri dari lapisan padat dan cair yang mengandung besi dan nikel yang sangat panas
Terdapat dua bagian litosfer yaitu
a. Lapisan SIAL
Lapisan kulit bumi yang terdiri atas unsur (SiO₂) silisium dan alumunium ( AL₂O₃). Pada lapisan ini terdiri dari batuan sedimen, granit, andesit dan batuan metamorf. Lapisan sial adalah lapisan kerak bersifat padat dengan ketebalan rata-rata 35 km. Kerak bumi terbagi dua yaitu kerak benua (daratan) dan kerak samudera (lautan).
b. Lapisan SIMA
Lapisan kulit bumi yang terdiri dari senyawa SiO₂ dan MgO. Lapisan ini mengandung mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Lapisan ini bersifat elastis dengan ketebalan rata-rata 65 km.
Batuan-batuan penyusun litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf).
■ Tenaga endogen dan eksogen dan pengaruhnya bagi kehidupan
Kedua tenaga memengaruhi perubahan litosfer dan unsur sfera yang lain yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan lapisan bumi. Gerak tektonik terjadi secara horizontal maupun vertikal yang menghasilkan lipatan dan patahan.
Aktivitas tektonik ini turut memengaruhi bentuk permukaan bumi.
Contoh dari aktivitas tektonis lipatan di Indonesia adalah Pegunungan Tengger. Sedangkan contoh dari aktivitas tektonis patahan di Indonesia adalah Patahan Semangko di Sumatera dan Patahan Lembang di Bandung.
Perubahan litosfer memberikan pengaruh bagi kehidupan. Misalnya ketika terjadi sedimentasi, erosi, pelapukan, termasuk tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Di samping karena perubahan alam, erosi dan sedimentasi juga dapat dipengaruhi oleh perilaku manusia.
Vulkanisme adalah aktivitas keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Aktivitas ini biasanya terjadi di gunung berapi. Kandungan magma berupa cairan, batuan, dan gas dengan suhu yang sangat tinggi.
Aktivitas vulkanik memengaruhi sfera yang lain termasuk manusia. Bentang alam di daerah gunung berapi juga dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik.
Beberapa gejala di permukaan bumi yang menunjukkan terdapat aktivitas vulkanik adalah gunung api, sumber air panas, geiser (sumber air panas yang menyembur secara periodik. Misalnya Geiser Cisolok di Jawa Barat yang mengandung bahan berbahaya berupa uap beracun seperti belerang, karbondioksida, fumarol.
Posisi Indonesia yang terletak di antara tiga lempeng aktif di dunia yaitu Lempeng Eurosia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia sehingga disebut sebagai cincin api (ring of fire) yang memiliki banyak gunung berapi. Pertemuan antarlempeng tersebut juga menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia berpotensi tinggi untuk terjadi gempa bumi. Di wilayah Indonesia juga terdapat 129 gunung berapi aktif.
Wilayah Indonesia memang memiliki potensi bencana tinggi, terutama yang terkait dengan tektonisme dan vulkanisme, tetapi gejala tersebut juga memberikan berkah bagi kehidupan yaitu beragam sumber daya alam.
Beberapa contoh kekayaan sumber daya alam geologi adalah
(1) struktur batuan yang beragam dan jenis mineral logam yang beraneka seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, serta timah;
(2) kekayaan jenis mineral nonlogam seperti belerang, batu gamping, gambut, dan pasir besi;, dan
(3) kekayaan sumber energi yang terdapat di wilayah Indonesia, seperti
minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Berdasarkan penjelasan di atas,
bagaimana dengan kondisi sumber daya alam geologi daerah kalian?
Nah dari sini, dapatkah kalian menganalisis pengaruhnya bagi sfera yang lain? Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian menemukan pengaruh vulkanisme dan tektonisme bagi kehidupan.
Setelah kalian belajar tentang tektonisme dan vulkanisme, maka kalian akan belajar tentang gempa bumi atau seisme yang juga merupakan bagian dari tenaga endogen. Pernahkan kalian memiliki pengalaman dengan gempa bumi? Apa yang kalian rasakan ketika terjadi gempa bumi?
Tentu bagi kalian yang tinggal di daerah sesar (patahan dari dalam bumi) kemungkinan sering mengalami kejadian gempa bumi. Apabila kalian mengecek situs web BMKG terutama informasi tentang gempa bumi, kalian akan mendapati informasi bahwa hampir setiap hari terjadi gempa bumi di beberapa wilayah di Indonesia.
Ketika kalian mengecek situs web BMKG tentang gempa bumi, informasi apa yang kalian dapatkan selain kekuatan gempa bumi? Temukan jawabannya melalui tangkapan layar di bawah ini!
Gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi yang berasal dari pelepasan energi di dalam bumi yang terkait dengan gerakan lempeng.
Kekuatan atau magnitudo gempa bumi diukur dengan alat yang disebut seismograf dengan menggunakan skala Richter.
Berdasarkan faktor penyebabnya, terdapat berbagai macam jenis gempa yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa runtuhan.
Sedangkan berdasarkan lokasi episentrumnya terdapat gempa daratan dan lautan. Apabila episentrum gempa bumi terjadi di laut maka berpotensi untuk menimbulkan tsunami.
Beberapa hal yang potensi menimbulkan tsunami adalah apabila kekuatan gempa bumi yang berpusat di tengah laut dengan kedalamannya < 100 Km dan berkekuatan lebih dari 7.0 Skala Richter.
Agar kalian dapat memahami tentang gempa bumi, kerjakan aktivitas
berikut ini!
Setelah kalian belajar tentang tentang tenaga endogen, selanjutnya kalian akan belajar tentang tenaga eksogen. Pernahkah kalian melihat fenomena erosi yang terjadi di daerah aliran sungai? erosi merupakan salah satu contoh aktivitas dari tenaga eksogen.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari permukaan bumi, yaitu pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
Berikut penjelasannya:
a. Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari bongkahan besar menjadi bongkahan kecil. Hal yang menyebabkan terjadinya pelapukan adalah sinar matahari, cuaca panas maupun dingin, iklim, perubahan suhu, unsur kimia, serta mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Dengan demikian, penyebab terjadinya pelapukan dapat kita golongkan menjadi pelapukan kimiawi, pelapukan mekanik, dan pelapukan biologis. Dapatkah kalian mencari contoh-contoh dari pelapukan tersebut?
b. Erosi adalah proses pengikisan dan pemindahan material batuan ke wilayah lain. Berdasarkan zat pengikisnya terdapat erosi air, erosi angin, erosi glasial. Nah, dapatkah kalian menemukan contoh erosi di lingkungan sekitar kalian? Misalnya yang terjadi di sungai, hutan, maupun tepi pantai?
c. Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi dan pelapukan. Material hasil erosi mengalami pengendapan, contohnya daerah endapan di muara sungai yang membentuk delta. Sedangkan sedimentasi yang dibawa angin disebut sebagai sedimentasi aeolis, seperti yang terjadi di gurun pasir dan gundukan pasir. Contoh dari sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir di Pantai Parangtritis Yogyakarta. Dapatkah kalian temukan contoh-contoh sedimentasi di lingkungan sekitar kalian?
Kerjakankah aktivitas belajar di bawah ini agar kalian dapat memahami
fenomena tenaga eksogen di tempat tinggal kalian!
2. Pedosfer
Pedosfer adalah salah satu unsur sfera yang dapat dipahami sebagai lapisan tanah. Ilmu yang mempelajari secara khusus tentang tanah adalah pedologi.
Unsur tanah berupa batuan hasil pelapukan yang bercampur dengan sisasisa bahan organik. Pengaruh perubahan pada tanah disebabkan oleh
iklim, suhu, air, material batuan, organisme, dan ketinggian suatu daerah.
Tanah bagi manusia merupakan sumber daya alam yang penting yang dapat digunakan sebagai lahan untuk berbagai kegiatan pertanian dan perkebunan.
Beberapa contoh jenis tanah adalah tanah vulkanis, tanah alluvial, tanah gambut, tanah latosol, tanah kapur, dan masih banyak lagi.
Jenis-jenis tanah tersebut juga memengaruhi kesesuaian jenis tanaman di lahan tersebut. Dengan demikian, tanah dapat memengaruhi keragaman sumber daya alam di suatu daerah.
1. Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
Karakteristik
Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.
Persebaran
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.
2. Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.
Karakteristik
Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.
Persebaran
Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat tanah andosol seperti di daerah jawa, bali, sumatera dan nusa tenggara.
3. Tanah Entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik
Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran
Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.
4. Tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik
Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran
Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.
5. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Karakteristik
Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.
Persebaran
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.
6. Tanah Inceptisol
Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.
Karakteristik
Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.
Persebaran
Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.
7. Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.
Karakteristik
Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula.
Persebaran
Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
8. Tanah Latosol
Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
Karakteristik
Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.
Persebaran
Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua.
9. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.
Karakteristik
Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. tekstur tanah litosol bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir.
Persebaran
Biasanya terdapat pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi seperti di bukit tinggi, nusa tenggara barat, Jawa tengah, Jawa Barat dan Sulawesi.
10. Tanah Kapur
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan.
Karakteristik
Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan pohon keras lainnya.
Persebaran
Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.
Agar kalian lebih memahami tentang pedosfer di lingkungan kalian, kerjakan tugas berikut ini!
3. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan-lapisan udara yang mengelilingi bumi, Pada sfera ini berbagai fenomena seperti cuaca, suhu, angin, penyinaran matahari, awan, kelembapan udara, dan hujan terjadi.
Lapisan atmosfer sangat penting bagi kehidupan. Pada lapisan inilah terdapat udara yang kita hirup. Lapisan atmosfer juga menghantarkan berbagai gelombang elektronik yang memungkinkan kita bisa menikmati radio, internet, dan acara televisi.
Atmosfer memengaruhi kondisi iklim dan cuaca suatu wilayah sehingga terjadi keragaman sumber daya alam, flora-fauna, serta aktivitas dan budaya manusia. Mengapa orang di daerah kutub memiliki cara berpakaian yang berbeda dengan orang yang hidup di daerah tropis?
Mengapa rumah di daerah dua musim cenderung terbuka dibandingkan orang yang hidup di negeri empat musim? Namun, aktivitas manusia juga dapat memengaruhi atmosfer. Terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim merupakan salah satu contohnya. Beberapa bencana yang terkait perubahan lapisan-lapisan udara yaitu hujan badai dan tornado.
Sebagai lapisan udara yang menyelubungi bumi, lapisan atmosfer (yang disebut juga selubung gas) terdapat di permukaan bumi. Ketinggian atmosfer kurang lebih 500 km atau 321 mil apabila diukur dari titik nol permukaan bumi.
Komposisi pembentuk gas atmosfer adalah nitrogen, oksigen, argon, karbondioksida, serta unsur-unsur lainnya. Sementara kandungan nitrogen dengan 78, 08% dan oksigen dengan 20,95% merupakan bagian terbesar dari gas terdapat di atmosfer. Salah satu fungsi lapisan atmosfer adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi sinar ultraviolet, meteor, komet, asteroid serta benda-benda langit lainnya.
Dapatkah kalian mencari fungsi atmosfer lainnya?
■ Iklim dan Cuaca
Perhatikan ilustrasi di bawah ini! Amatilah letak Indonesia secara astronomis dan kaitannya dengan pengaruh iklim di Indonesia!
Posisi astronomis wilayah kepulauan Indonesia berada pada 6º LU
hingga 11º LS dan 95º BT hingga 141º BT.
Apabila kalian perhatikan ilustrasi di atas maka wilayah Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa. Posisi garis lintang Indonesia berada di antara 23,5ºLU dan 23,5ºLS sehingga Indonesia beriklim tropis.
Inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia terdapat dua musim yaitu hujan dan kemarau.
Musim hujan biasanya terjadi dari bulan Oktober hingga April dan musim kemarau terjadi dari bulan April hingga Oktober.
Ciri khas dari iklim tropis adalah kelembaban tinggi (rata-rata 82%), temperatur udara dan curah hujan yang cukup tinggi, serta penyinaran matahari sepanjang tahun.
Berdasarkan informasi dari BPS tahun 2011-2015, suhu minimum, rata-rata, dan maksimum di Indonesia berkisar dari 15,6°C, 27°C, hingga 38°C.
Iklim tropis ini ikut memengaruhi budaya masyarakt Indonesia seperti dalam bentuk bangunan rumah, pakaian, dan lain sebagainya.
Dapatkah kalian menemukan contoh lain dari pengaruh iklim tropis dan budaya masyarakat di daerah kalian?
Berdasarkan penjelasan materi di atas, dapatkah kalian membedakan iklim dan cuaca? Coba kalian akses situs web BMKG, di sana terdapat informasi tentang prakiraan cuaca dari radio dan televisi.
Coba perhatikan, terdapat perbedaan cuaca antardaerah di wilayah Indonesia. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Terdapat enam komponen utama dari cuaca yaitu suhu, tekanan atmosfer, angin, kelembaban, curah hujan, dan kondisi awan yang menggambarkan cuaca pada waktu tertentu.
Enam komponen tersebut dinamis sehingga memengaruhi kondisi cuaca. Hal inilah yang diamati oleh ahli meteorologi untuk memprediksi cuaca dalam kurun waktu tertentu.
Perbedaan suhu antarlokasi disebabkan karena faktor tinggi-rendahnya suatu tempat, kondisi permukaan bumi, penyinaran matahari, dan sudut datang sinar matahari.
Tentu hal ini dapat kalian amati ketika kalian berada di suatu tempat yang berbeda, misalnya di daerah dataran tinggi, dataran rendah, maupun daerah pesisir. Bagaimana dengan suhu di tempat kalian?
Amatilah kondisinya dan uraikan berbagai faktor pembedanya!
Perhatikan ilustrasi mengenai pergerakan angin muson timur dan barat!
Pernahkan kalian mengamati hembusan angin di daerah kalian? Angin adalah udara yang bergerak yang memiliki sifat memuai jika dipanaskan.
Angin bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah.
Angin muson atau angin monsun adalah angin yang berganti arah setiap setengah tahun.
Angin muson terdiri atas angin muson timur dan angin muson barat.
Ciri khas dari angin muson barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia ke Benua Australia dan membawa uap air sehingga di wilayah Indonesia terjadi musim hujan. Angin ini berhembus pada bulan Oktober hingga April.
Sebaliknya angin muson timur adalah angin yang berhembus dari Benua Australia ke Benua Asia. Angin ini berhembus ketika Benua Australia mengalami musim dingin sehingga terjadi musim kemarau di wilayah Indonesia. Angin ini berhembus pada bulan April hingga Oktober.
Posisi garis lintang Indonesia juga menyebabkan angin pasat dan antipasat yang bertiup sepanjang tahun.
Angin pasat adalah angin yang bertiup dari daerah subtropis ke daerah khatulistiwa. Sedangkan angin antipasat adalah angin yang berhembus dari daerah khatulistiwa ke daerah subtropis.
Dampak dari angin pasat dan angin antipasat adalah penguapan tinggi serta daerah tenang (duldrom) yang dapat menyebabkan hujan lebat.
Di samping itu, terdapat juga beberapa ragam angin lokal yang terjadi di beberapa wilayah. Angin lokal tersebut adalah Angin Bahorok, Angin Kumbang, Angin Gending, Angin Brubu, dan Angin Wambraw.
Ragam angin lokal terjadi karena faktor lokasi, ketinggian tempat, waktu (siang dan malam) serta gradien barometris (angka/ukuran yang mengindikasikan tekanan udara).
Bagaimana dengan kondisi angin di daerah kalian?
Amatilah jenis angin yang terdapat di daerah kalian beserta dampaknya
bagi kehidupan!
Apabila kalian perhatikan, angin memiliki beragam manfaat bagi kehidupan mulai sebagai perantara penyerbukan tanaman, energi kapal layar, kegiatan olahraga, pembangkit tenaga listrik, dan lain sebagainya.
Bacalah kisah inspiratif di bawah ini mengenai pembangkit listrik tenaga
hibrid yang dikembangkan oleh pemerintah di Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta Indonesia!
Perhatikan ilustrasi jenis awan dibawah ini ! Amatilah awan di daerah kalian, tentukan jenis awan apa yang paling sering kalian temukan?
Awan terdiri dari tetesan uap air atau kristal es. Saat udara naik dan mendingin, ia kehilangan kemampuannya untuk menahan uap air sebanyak mungkin, yang kemudian mengembun menjadi tetesan air dan
membentuk awan. Hal Ini dikenal sebagai titik jenuh.
Beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya awan yaitu tekanan udara, angin, suhu, kelembaban udara, dan sinar matahari.
Terdapat beberapa jenis awan berdasarkan ketinggian dan bentuknya yaitu:
Awan dengan ketinggian 5-13 km
• Sirrus merupakan awan yang terdiri dari kristal es yang berbentuk seperti benang, bulu putih.
• Sirrostratus merupakan selubung awan yang transparan yang terdiri kristal es. Awan ini dapat menyebabkan munculnya lingkaran cahaya di sekitar Matahari atau Bulan
• Sirrocumulus merupakan awan yang berbentuk berbulu halus, awan kecil dan serpihan yang berwarna putih.
Awan dengan ketinggian 2-7 km
• Altokomulus merupakan kumpulan awan yang berwarna abu-abu yang berbentuk gulungan, awan bulu-halus kasar yang seakan-akan teratur tatanannya.
• Altostratus merupakan lapisan awan yang berwarna abu-abu pekat, seringkali buram yang memungkinkan terdapat sedikit sinar Matahari.
Awan ini dapat menyebabkan gerimis.
Awan dengan ketinggian 0-2 km
• Stratokomulus merupakan awan yang berwarna abu-abu berbentuk seperti sebagai baris panjang atau gulungan.
• Stratus merupakan awan yang berwarna abu-abu secara merata yang dapat menyebabkan kabut.
Awan dengan ketinggian 0-13 km yang terjadi ketika udara naik
• Kumulus merupakan awan dengan dasar tumpukan datar lebih gelap.
Perkembangan vertikalnya terlihat seperti kapas atau kembang kol.
• Kumulonimbus merupakan awan yang dapat menyebabkan hujan
Guntur. Bentuk dasarnya mirip landasan.
• Nimbostratus merupakan awan yang dapat menyebabkan hujan dan berwarna abu-abu dengan garis luar yang tidak jelas. Awan ini mengindikasikan terjadinya hujan yang merata dan dengan durasi waktu yang lama.
Beberapa lembaga pemerintah yang menjadi rujukan untuk mengetahui kondisi atmosfer dan informasi kegempaan adalah BMKG dan LAPAN.
Kalian dapat mengakses berbagai informasi mengenai iklim, cuaca, dan kegempaan melalui berbagai aplikasi media sosial.
Berbagai macam kondisi komponen cuaca di berbagai wilayah dapat kalian ketahui. Kalian juga dapat mengakses informasi dari BPS daerah untuk mendapatkan rangkuman informasi mengenai kondisi iklim dan cuaca di daerah kalian.
Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian dapat memahami tentang atmosfer secara mendalam!
4. Hidrosfer
Secara sederhana hidrosfer dapat dipahami sebagai lapisan air yang terdapat di bumi. Hidrosfer mencakup semua air yang terdapat di bumi baik dalam bentuk cair, padat (es), dan gas (uap air).
Air yang terdapat dibumi seperti laut, samudera, sungai, danau, mata air, air tanah, air hujan, rawa-rawa adalah bagian dari hidrosfer.
Air memiliki fungsi yang penting bagi mahkluk hidup, ketiadaan air dapat menimbulkan kepunahan mahluk hidup.
Beberapa hal yang terkait dengan siklus air dengan atmosfer dan sfera yag lain adalah penguapan, sublimasi, transpirasi, evapotranspirasi, kondensasi, adveksi, hujan, aliran permukaan air dan rembesan air.
Perhatikan ilustrasi di bawah ini tentang siklus air, dari gambar ini dapatkah kalian jelaskan hubungan antara air dengan manusia, tanah, batuan, serta flora-fauna?
Tentu kalian dapat merasakan manfaat air bagi kehidupan, air yang terdapat di tanah, sungai, danau, laut sangat bermanfaat bagi mahluk hidup. Air juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air, irigasi, budidaya perikanan, budidaya garam, sarana olah raga, wisata, dan transportasi. Dapatkah kalian menemukan lagi manfaat air bagi kehidupan?
Keterkaitan manusia dan air merupakan hubungan timbal balik. Air memengaruhi manusia dari segi budaya, sosial, ekonomi, dan politik.
Sebagai contoh, pengelolaan subak (irigasi) di Bali; wisata air di daerah yang memiliki pantai, danau, sungai; eksplorasi air yang dilakukan oleh perusahaan air minum dalam kemasan; dan contoh lainnya.
Sebaliknya, aktivitas manusia dalam mengelola sumber daya air juga memengaruhi kualiats dan keberadaan air.
Seperti terjadinya pencemaran air, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kelangkaan air. Untuk menjaga air maka manusia harus melakukan konservasi yaitu pemeliharaan dan perlindungan air secara teratur. Tentu untuk melakukan konservasi, manusia harus menjaga juga sfera yang lain.
Perhatikan peta di atas! Luas Wilayah Indonesia adalah 1.916.906,77 km² dengan jumlah 16.056 pulau.
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tentang Kelautan, dua per tiga dari wilayah Indonesia merupakan Laut dan merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Mengacu dari data Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL menyatakan bahwa:
1. Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah
3.110.000 km²;
2. Luas laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km²;
3. Luas zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km²;
4. Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km²;
5. Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km²;
6. Luas total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km²;
7. Luas NKRI (darat + perairan) adalah 8.300.000 km²;
8. Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km²;
Data tersebut menunjukkan Indonesia sebagai negara maritim yang luas dan kaya akan sumber daya kelautan.
Luas lautan yang lebih luas daripada darat menempatkan hidrosfer sebagai unsur penting yang sangat memengaruhi kehidupan dan karakter berbangsa.
Potensi sumber daya kelautan berkaitan dengan flora dan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia. Kekayaan keragaman hayati lautan Indonesia dikenal sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia.
Potensi sumber daya kelautan yang kaya membutuhkan pengelolaan dan
pemanfaatan yang berkelanjutan sehingga masih bisa dinikmati beberapa enerasi berikutnya. Bagaimana dengan sumber daya kelautan di daerah kalian?
Amatilah lingkungan kalian dengan baik terutama pengelolaan dan pemanfaatannya bagi masyarakat!
Seperti yang telah dijelaskan di materi sebelumnya, hidrosfer juga mencakup perairan darat yang terdiri atas air tanah, sungai, danau, dan
gletser. Berdasarkan data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Indonesia terdapat lebih dari 550 sungai.
Sungai adalah aliran air yang berasal dari pegunungan dan mengalir ke bawah sampai mencapai laut.
Berdasarkan daaerah alirannya terdapat bagian hulu (wilayah dataran tinggi), bagian tengah yang kecepatan aliran airnya mulai berkurang, dan bagian hilir yang merupakan bagian ujung sungai.
Daerah hilir memiliki ciri khas yaitu aliran air melambat, terjadi sedimentasi, bentuknya berkelok-kelok, membentuk lembah sungai berupa delta, dan dekat dengan daerah pantai.
Sungai berperan penting bagi kehidupan. Fungsi sungai bukan hanya sebagai sumber daya bagi manusia dan flora-fauna melainkan juga sebagai penjaga keseimbangan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Bentuk-bentuk aliran sungai:
- Pola radial sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung api atau dome dan arah alirannya menuruni lereng.
- Pola radial sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau kaldera gunung api, danau atau daerah depresiasi lainnya dimana arah aliran air menuju pada pusat depresi itu.
- Pola dendritik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada daerah datar, tidak beraturan dan membentuk sudut lancip maupun sudut tumpul pada percabangannya.
- Pola anular adalah variasi pola aliran radial dimana pada suatu dome atau kaledera terdapat sungai obsekuen, resekuen, konsekuen dan subsekuen.
- Pola trellis adalah pola aliran seperti jeruji, dengan sudut 90o pada anak-anak sungainya dari sungai utama. Pada pola ini, sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin dan sinklin yang pararel
Apabila kalian belajar sejarah peradaban manusia, banyak peradaban yang dibangun dan menjadi besar karena sungai. Misalnya, sejarah peradaban Mesir Kuno dengan Sungai Nil, peradaban Mesopotamia dengan Sungai Eufrat dan Tigris, peradaban Majapahit dengan Sungai Brantas, serta contoh lainnya.
Amatilah sungai yang terdapat di daerah kalian!
Perhatikan volume dan debitnya, dimana kategori sungai terdapat tiga yaitu:
• Sungai episodik yang airnya mengalir secara permanen.
• Sungai periodik yang debit airnya tinggi ketika musim hujan dan debit airnya tergantung oleh musim.
• Sungai ephemeral yang terisi airnya hanya jika musim hujan.
Dapatkah kalian mencari contoh dari ketiga kategori sungai di atas?
Danua Kelimutu di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. |
oleh daratan. Danau umumnya berada di daerah cekungan, airnya berasal dari air hujan, mata air, dan gletser.
Terdapat berbagai macam jenis danau berdasarkan pembentukannya yaitu:
• Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena aktivitas tektonik sehingga menyebabkan adanya cekungan di permukaan bumi. Contoh Danau Maninjau, Danau Singkarak, dan masih banyak lagi.
• Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk karena aktivitas gunung berapi yang membentuk cekungan. Salah satu contoh danau vulkanik adalah Danau Kelimutu.
• Danau tekto-vulkanik adalah danau yang terbentuk karena adanya aktivitas tektonik dan vulkanik. Salah satu contohnya adalah Danau Toba.
• Danau karts (dolina) adalah danau yang terbentuk dari pelarutan batuan kapur sehingga membentuk cekungan. Salah satu contohnya adalah dolina di Gunung Kidul Yogyakarta.
• Danau buatan (waduk) adalah danau yang dibuat oleh manusia dengan
tujuan tertentu misalnya untuk penampungan air, irigasi dan pembangkit listrik tenaga air.
Setelah kalian mempelajari ragam danau, apa manfaat danau bagi kehidupan? Danau menyimpan potensi sumber daya alam yang bermanfaat untuk budidaya perikanan, persediaan air, irigasi, sarana olahraga dan rekreasi, pengendali banjir, pembangkit listrik tenaga air dan lain sebagainya. Bagaimana dengan danau di daerah kalian? Amati dan uraikan kebermanfaatannya bagi kehidupan!
Perhatikan gambar rawa di atas! Amatilah lingkungan tempat tinggal kalian, apakah terdapat rawa? Rawa adalah area yang secara permanen tergenang air. Di wilayah Indonesia terdapat banyak daerah rawa.
Berdasarkan jenis airnya terdapat dua macam rawa-rawa yaitu rawa air tawar dan rawa air asin. Ciri khas rawa adalah tertutup air, terletak di dataran rendah, didominasi oleh pepohonan, kadar keasaman tinggi, dan
dasar tanahnya gambut. Manfaat rawa adalah menjaga ekosistem, budidaya perikanan, sarana rekreasi, dan lain sebagainya.
Kerjakan tugas di bawah ini agar kalian lebih memahami fenomena hidrosfer!
5. Biosfer
Amatilah infografis di atas! Dapatkah kalian menemukan fauna yang terdapat di daerah kalian? Bagaimana kondisi fauna yang terdapat di daerah kalian?
Untuk memahami tentang biosfer dan manfaatnya bagi kehidupan bacalah cerita singkat di bawah ini!
Keanekaragaman Hayati Indonesia
Keanekaragaman hayati merupakan semua jenis mahluk hidup yang ada di bumi, termasuk tumbuhan, hewan, dan mikroba. Semua unsur keanekaragaman hayati saling berhubungan dan membutuhkan sehingga membentuk sistem kehidupan. Eksistensi keanekaragaman hayati merupaka hal penting bagi kehidupan manusia dan bumi.
Kepunahan keanekaragaman hayati menjadi ancaman dan bencana lingkungan hidup bagi manusia. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, terdapat 1.500 jenis alga, 80.000 jenis tumbuhan berspora (jamur), 595 jenis lumut kerak, 2.197 jenis pakupakuan serta 30.000–40.000 jenis flora tumbuhan berbiji (15,5% dari total jumlah flora di dunia). Keanekaragaman fauna Indonesia 8.157 jenis fauna vertebrata (mamalia, burung, herpetofauna, dan ikan) dan 1.900 jenis kupu-kupu (10% dari jenis dunia).
Posisi geografis Indonesia juga menyebabkan kekayaan flora dan fauna endemik. Akan tetapi, semua keanekaragaman hayati tersebut saat ini mengalami ancaman kerusakan dan kepunahan. Aktivitas manusia melalui alih fungsi lahan, pembangunan infrastruktur seperti jalan, pemukiman, dan industri menjadi ancaman kepunahan keanekaragaman hayati.“
Sumber artikel: Widjaja, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, J. S., Ubaidillah, R., Maryanto, I., Walujo, E. B., & Semiadi, G. (Eds.). (2014).
Kekinian keanekaragaman hayati Indonesia, 2014. LIPI Press.
Ketika kalian membaca cerita di atas, hal apa yang bisa kalian renungkan?
Biosfer secara sederhana dapat dipahami sebagai mahluk hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan mikroba yang terdapat di bumi. Beberapa aspek penting dari biosfer adalah keanekaragaman hayati, ekosistem (interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya), biota (flora dan fauna yang terdapat di suatu daerah) dan bioma (ekosistem besar di suatu wilayah yang terdiri atas flora dan fauna yang membentuk karakteristik, seperti vegetasi).
Terdapat berbagai macam jenis bioma yaitu bioma hutan tropis, bioma tundra, bioma sabana, bioma hutan bakau, bioma stepa, bioma gurun, bioma hutan lumut dan masih banyak lagi.
Semua aspek penting dari biosfer dipengaruhi oleh kondisi iklim, cuaca, curah hujan, intensitas sinar matahari, suhu, angin, manusia dan masih banyak lagi. Bagi manusia, biosfer memiliki peran yang sangat penting seperti halnya sfera yang lain. Eksistensi umat manusia juga dipengaruhi oleh kondisi biosfer. Namun, aktivitas manusia juga memberikan ancaman bagi kerusakan biosfer.
Menurut kalian aktivitas manusia seperti apa yang dapat merusak biosfer? Kerjakan tugas di bawah ini untuk memahami tentang hubungan biosfer bagi kehidupan.
6. Antroposfer
Antroposfer secara sederhana dapat dipahami sebagai manusia. Sebagai bagian dari sfera yang lain, antroposfer terkait dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya atau sfera yang lain. Seperti yang telah dijelaskan di materi sebelumnya, manusia dan sfera saling memengaruhi. Kajian manusia dalam geografi mencakup penduduk (orang yang mendiami/tinggal di suatu wilayah), kepadatan penduduk, persebaran penduduk, kelahiran, kematian, pertumbuhan, perpindahan penduduk, dan masih banyak lagi. Perilaku manusia dalam merespon lingkungannya seperti pemukiman dan tempat tinggal berdasarkan wilayah desa-kota, dataran tinggi-dataran rendah juga merupakan kajian geografi. Kalian dapat mencari dari berbagai sumber tentang kajian antroposfer dalam geografi.
Berdasarkan geografi, penduduk akan dikaji dengan melihat komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, serta berbagai masalah kependudukan, sebagai contoh, urbanisasi, tingkat pengangguran, ledakan penduduk, dan kepadatan yang tidak merata.
Desa dan kota dalam geografis merupakan wilayah yang saling melengkapi dan berhubungan antara satu sama lain. Hal ini disebut sebagai interaksi desa-kota. Kemudahan interaksi desa-kota antarberbagai daerah sangat beragam. Hal ini dipengaruhi oleh akses atau prasarana wilayah seperti jalan, sarana transportasi, dan kondisi medan (lingkungan). Kota seringkali identik sebagai pusat berbagai kegiatan, seperti aktivitas pemerintahan, perdagangan, pendidikan, dan lain-lain. Desa seringkali identik dengan kegiatan pertanian, penyuplai kebutuhan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di kota seperti sayuran, hasil perternakan, dan lain-lain. Perbedaan antara desa-kota ini mengakibatkan perbedaan cara hidup, budaya, ekonomi, dan kondisi sosial. Agar lebih memahami tentang manusia dan keterkaitannya dengan desa-kota. Kerjakan tugas berikut ini!
Beberapa materi geografi baik obyek formal maupun obyek material yang telah kalian pelajari dapat memberikan manfaat pengetahuan sekaligus sikap dalam menjaga kelestarian bumi. Kita tinggal di wilayah cincin api yang hendaknya memberikan kesadaran bagi kita untuk senantiasa waspada dengan risiko bencana. Kalian dapat mengembangkan wawasan geografis dengan membaca berbagai macam sumber belajar. Kewaspadaan akan mengurangi dampak bencana alam. Mari menjaga bumi agar senantiasa lestari!
EVALUASI
Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini sebagai evaluasi untuk mengetahui pemahaman kalian dari bagian ini.
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal di bawah ini!
1. Bacalah artikel di bawah ini dengan cermat!
Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran,
Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo
Pada tanggal 1 April 2017 terjadi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Dampak dari bencana tersebut telah menimbun puluhan rumah penduduk serta puluhan korban jiwa. Faktor penyebab terjadinya bencana tanah longsor tersebut berdasarkan Naryanto, dkk. (2019) adalah kemiringan lahan, pelapukan batuan breksi vulkanik yang membentuk tanah menjadi daerah perbukitan yang curam, curah hujan tinggi serta alihfungsi lahan yang awalnya hutan lindung menjadi lahan pertanian holtikultura.
Sumber artikel: Naryanto, H. S., Soewandita, H., Ganesha, D., Prawiradisastra, F., & Kristijono, A. (2019). Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2), 272-282.
Artikel tersebut menjelaskan pendekatan geografi apa?
a. Pendekatan keruangan
b. Pendekatan kelingkungan/ekologi
c. Pendekatan kompleks wilayah
d. Semua salah
2. Bacalah informasi di bawah ini!
Kawasan Industri Rungkut didirikan sejak tahun 1974 di atas lahan seluas 245 hektar yang dapat menampung 267 perusahaan. Kawasan ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terdapat berbagai fasilitas yang disewakan di Kawasan industri tersebut mulai bangunan pabrik, gudang, pengolahan air limbah, perkantoran dan lain-lain. Kawasan industri ini dapat menampung sekitar 50.000 orang.
Sumber: https://sier.id/ dan https://bumd.jatimprov.go.id/bumd/ sier/profil
Mengacu dari berbagai konsep geografi, Kawasan Industri Rungkut
termasuk…
a. Konsep nilai kegunaan
b. Konsep aglomerasi
c. Konsep Interaksi dan Interdependensi
d. Konsep Pola
3. Bacalah informasi di bawah ini! Untuk soal no 3 dan 4.
Gunung Merapi yang terletak di Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah termasuk salah satu gunung teraktif di Indonesia. Untuk mengurangi dampak bencana erupsi Gunung Merapi maka pengawasan aktivitas vulkanisme dilakukan oleh Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Setidaknya terdapat 16 kamera pengamatan untuk mengamati kondisi di sekitar Gunung Merapi dan pemantauan visual dengan menggunakan wahana satelit. Gambar di bawah ini adalah contoh hasil citra satelit dan kamera pengamatan Gunung Merapi.
Berdasarkan informasi di atas, data mengenai aktivitas Gunung Merapi
diperoleh melalui…
a. Peta
b. Sistem Informasi Geografis
c. Penginderaan jauh
d. Atlas
4. Temukan pernyataan di bawah ini yang bukan termasuk manfaat dari pemantauan aktivitas gunung berapi?
a. Untuk mengurangi dampak dan risiko bencana apabila erupsi
b. Memberikan informasi terkini aktivitas vulkanisme gunung berapi
c. Untuk membuat rencana dan strategi mengenai metode penanganan bencana
d. Untuk memberikan informasi mengenai kandungan mineral dari
bahan material yang keluar dari gunung
5. Perhatikan tabel di bawah ini!
Berdasarkan informasi SDA di atas berasal dari sfera…
a. Atmosfer
b. Litosfer
c. Biosfer
d. Hidrosfer
B. Soal Esai
Jawablah pertanyaan dengan baik dan benar!
1. Amatilah lingkungan sekitar kalian! Jelaskan bagaimana geografi membantu kalian memahami tentang kehidupan di bumi?
2. Menurut kalian bagaimana cara manusia untuk menjaga keberlanjutan antarsfera? Berikan dua contoh!
3. Mengapa terdapat pemanasan global dan bagaimana solusi mengatasinya?
4. Jelaskan potensi sumber daya alam yang terkait dengan hidrosfer di daerah kalian?
5. Jelaskan manfaat SIG terkait dengan potensi bencana, berikan contohnya!
C. Penilaian Diri
Isilah penilaian mandiri mengenai tujuan pembelajaran di tema ini dengan memberikan tanda centang pada tabel berikut.
Rekomendasi Proyek Kolaboratif
Proyek kolaboratif adalah program interdisipliner antarmata pelajaran IPS baik sejarah Indonesia, sosiologi, ekonomi dan geografi untuk menumbuhkembangkan perspektif IPS agar peserta didik memahami suatu fenomena secara holistik dan terintegrasi.
Proyek kolaboratif dapat dilakukan dalam intrakurikuler dan kokurikuler. Penugasan dikerjakan secara berkelompok. Batas waktu ditentukan oleh guru. Guru antarmata pelajaran IPS sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk mengerjakan proyek kolaboratif. Penilaian dilakukan oleh guru dari berbagai mata pelajaran IPS baik dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
• Peserta didik mendesain rencana penelitian yang disesuaikan dengan
topik proyek.
• Laporan proyek dapat berupa laporan penelitian, film, PPT, infografis,
poster dan berbagai media lainnya.
• Diseminasi proyek dapat berupa diskusi kelas, antar kelas, pameran dan berbagai kegiatan lainnya.
Pihak yang terlibat adalah peserta didik, guru, pustakawan, pihak sekolah, orang tua/wali, dan masyarakat. Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran IPS, maka rekomendasi dari proyek kolaboratif adalah peserta didik melakukan proyek penelitian sederhana dengan tahapan berikut ini:
1. Menentukan topik proyek yang hendak diteliti.
2. Membuat pertanyaan penelitian.
3. Melakukan studi pustaka sesuai dengan topik yang diteliti.
4. Menyusun rencana penelitian.
5. Mengumpulkan data.
6. Analisis data.
7. Menyusun laporan proyek.
8. Melakukan kampanye, aksi atau pameran mengenai proyek.
Guru memandu peserta didik untuk merancang proyek kolaboratif yang
disesuaikan dengan kondisi sekolah, lingkungan sekolah, dan daerah.
Analisis suatu topik dikaji dengan perspektif sejarah, sosiologi, ekonomi,
dan geografi. Contoh dari topik proyek kolaboratif adalah sebagai berikut: