MATERI AL QURAN HADITS KELAS XII BAB II BERPIKIR POSITIF DAN SABAR DALAM MENGHADAPI UJIAN DAN COBAAN

 


A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

 

 

B. Kompetensi Dasar
1 Menghayati sikap sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan Allah swt.
2 Mengamalkan optimis dan sabar dalam kehidupan sehari-hari
3 Menganalisis QS al-Baqarah [2]: 155–157 macam-macam ujian dari Allah swt.., QS Ali Imran [3]: 186 tentang keniscayaan ujian dari Allah swt.., hadis riwayat Muslim dari Suhaib tentang sikap orang mukmin dalam keadaan apapun:


 



dan hadis riwayat Tirmidzi dari Mus‟ab bin Sa‟ad tentang cobaan bagi manusia:


 

4 1. Mendemonstrasikan hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang sabar
4 2. Menyajikan hasil analisis ayat dan hadis tentang sabar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu melafal ayat-ayat tentang sabar menghadapi ujian cobaan sesuai ilmu tajwid, menganalisis, dan menyampaikannya dalam berbagai media dengan semangat kerja sama, toleran, responsif, optimis dan pro-aktif atas berbagai permasalahan dan mengamalkannya dalam kehidupan.

 

D. Peta Kompetensi

Mari Mengamati

Amati dan renungkan ilustrasi berikut!



 

 


Mari Memahami

1. Macam-macam Ujian dari Allah swt. QS al-Baqarah (2):155-157 

a. Arti Kosa Kata 


 

b. Terjemah

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. QS al-Baqarah (2):155-157


c. Penjelasan

Sesungguhnya Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan). Dengan ujian ini kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji.

Ada beberapa istilah yang digunakan al-Qur‟ân untuk menunjuk sesuatu yang tidak disenangi, antara lain (musibah), (balâ‟), („adzâb), („iqâb) dan (fitnah).

- Musibah
Pada mulanya berarti mengenai atau menimpa. Memang bisa saja yang mengenai itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Tetapi bila al-Qur‟an menggunakan kata musibah, maka ia berarti sesuatu yang tidak menyenangkan yang menimpa manusia. Al-Qur‟an mengisyaratkan, “tidak disentuh seseorang oleh musibah kecuali karena ulahnya sendiri”. (QS al-Syu‟ra‟ (42): 30, QS al-Nisâ‟ (4): 79), musibah tidak terjadi kecuali atas izin Allah (QS at-Taghabun (640: 11, QS al-Baqarah (2): 157), musibah antara lain bertujuan menempa manusia (QS al-Hadid (57): 22).

- Balâ’
Sesuatu yang datang langsung dari Tuhan tanpa keterlibatan manusia, kecuali menerimanya. Dengan menurunkan bala‟, Allah swt. menguji untuk menampakkan kualitas seseorang.
a) Bala‟ ujian adalah keniscayaan hidup. Apa saja yang dilakukan Allah Swt,, tanpa keterlibatan yang diuji dalam menentukan cara dan bentuk ujian itu. Artinya Penentu cara, waktu dan bentuk ujian adalah Allah swt., (QS al-Mulk (67): 2, QS al-Baqarah (2): 124).
b) Ujian/ bala‟ merupakan Anugerah/nikmat Allah swt. Kalau ayat di atas menguraikan aneka bala (ujian) yang tidak menyenangkan, maka ada juga ujian-Nya yang menyenangkan. (QS al-Anbiya‟ (21): 35, QS alNaml (27): 40, QS al-Fajr (89): 15-17)
c) Anugerah/nikmat yang berupa ujian itu, tidak dapat dijadikan bukti kasih Ilahi sebagaimana penderitaan tidak selalu berarti murka-Nya.(QS al-Fajr (89): 15-17)
d) Bala‟/ujian yang menimpa seseorang dapat merupakan cara Tuhan mengampuni dosa, menyucikan jiwa dan meninggikan derajatnya. (QS Ali „Imran (3): 154).

- Fitnah
Kata fitnah yang berarti membakar. Pandai emas membakar emas untuk
mengetahui kualitasnya. Kata fitnah dapat berarti ujian atau siksaan, berarti bencana itu datang dari perbuatan seseorang atau kelompok, tetapi dampaknya mengenai orang yang tidak bersalah. Terhadap orang yang tidak bersalah dan terkena bencana itu, Tuhan menjadikan dia sarana untuk mengingatkan orang lain. Ketika Allah swt. menjadikan seseorang sebagai alat atau sarana, tidak mungkin orang itu disia-siakan. Al-Qur‟an pada umumnya menggunakannya dalam arti siksa atau ujian/cobaan. QS al-Anbiyâ‟ (21): 35

 

2. Keniscayaan Ujian dalam Hidup QS Ali Imran (3):186

 


a. Arti Kosa Kata


 


b. Terjemah
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. QS Ali Imran (3):186

c. Penjelasan
Ayat ini mengandung pesan tentang kemuliaan orang-orang yang bersabar dalam menghadapi cobaan. Keniscayaan ujian akan diberlakukan pada diri dan harta setiap orang. Ujian pada diri seseorang bisa berupa sakit fisik, kelemahan, pembunuhan, peperangan atau bentuk ujian fisik yang lain. Ujian dalam harta berupa kekurangan, kemelaratan, pencurian, perampokan dan lain sebagainya.

 
Bisa jadi ujian dan cobaan itu melalui orang-orang ahli kitab dan orang musyrik. Ucapan dan sikap mereka bisa jadi membuat ketidaknyamanan kita. Bahkan mengganggu keimanan kita. Namun kepastian balasan bagi yang menghadapi semua itu dengan sikap sabar adalah kedudukan yang baik di sisi Allah. Sebagaimana firman Allah


 

Terjemahnya :
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. QS al-Furqan (25):75-76

 

3. Sikap Mukmin dalam Keadaan Apapun. HR. Muslim dari Suhaib dan HR. Tirmidzi dari Mus’ab bin Sa’ad

 


a. Arti Kosa Kata

 


b. Arti Hadis
Dari Shuhaib berkata: Rasulullah saw.. bersabda: "Perkara orang mukmin mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mukmin, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya (HR.Muslim)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan keistimewaan orang beriman. Keadaan apapun menjadikan seorang mukmin tetap istimewa dan mendatangkan kemaslahatan. Hal itu karena sikap dan karakter seorang mukmin yang baik.

Hadis di atas menunjukkan perbedaan antara orang yang beriman dan orang kafir. Segala bentuk cobaan atau ujian dapat menjadikan setiap urusan yang dihadapinya selalu bernilai kebaikan. Kandungan lain dari hadis di atas adalah sikap bersyukur ketika mendapatkan kesenangan. Bersyukur dapat diartikan dengan dua sisi. pertama, pujian karena adanya kebaikan yang didapatkan. Pujian ini muncul dari perasaan rida meskipun kebaikan yang diperoleh hanya sedikit. Namun ia selalu tetap berbagi kesenangan tersebut dengan orang lain sebagai bentuk ekspresi rasa syukurnya. Makna syukur yang kedua, perasaan puas dengan kebaikan yang diterimanya meskipun kelihatan sedikit, ia tetap merasa bersyukur. Dan sikap yang demikian pada hakikatnya ia telah memperoleh kebaikan yang banyak.

Semua urusan orang beriman akan menjadi baik bila ia mau bersabar kala tertimpa musibah. Sebagai orang yang beriman haruslah meyakini bahwa disetiap musibah yang ditimpakan masih dalam batas kemampuan manusia. Sebab Allah swt. tidak akan memberikan ujian dan cobaan melebihi kemampuan manusia. Tetapi kebanyakan manusia tiada menyadari, sehingga dengan sedikit ujian dan cobaan banyak manusia yang berputus asa. Bahkan ingkar pada Tuhan.


4. Cobaan bagi Orang Mukmin. HR. Tirmidzi dari Mus’ab bin Sa’ad




a. Arti Kosa Kata

 

b. Arti Hadis
Dari Mush‟ab bin Sa‟id dari ayahnya, ia berkata,“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa (HR. Tirmidzi)

c. Penjelasan
Hadis ini menegaskan bahwa setiap orang akan mendapatkan ujian dan cobaan. Namun demikian setiap cobaan dan ujian itu sesuai dengan kemampuan seseorang dalam menerima ujian tersebut.
Ujian dan cobaan diberlakukan sesuai dengan tingkat keimanan seseorang.
Karenanya para Nabi dan Rasul mendapatkan ujian paling berat kemudian orangorang yang imannya mendekati para nabi dan seterusnya. Semakin kuat iman, semakin berat cobaan. Semakin ringan iman seseorang, maka cobaan yang juga ringan. Begitulah Allah secara adil memberlakukan ujian dan cobaan.


Rangkuman
1. Sabar berarti menahan dari hal-hal yang tidak disukai karena mengharap rida Allah swt.
2. Allah pasti akan memberi ujian dan cobaan kepada setiap manusia
3. Ujian dan cobaan Allah swt. sesuai dengan kemampuan manusia dalam menerima ujian dan cobaan tersebut
4. Besarnya pengorbanan dalam bersabar, maka orang yang mampu melakukannya akan mendapat balasan yang baik di sisi Allah swt.
5. Ujian dan cobaan bisa berupa hal-hal yang menyakitkan, dan berupa hal-hal yang menyenangkan
6. Bentuk sabar bisa berupa: sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt., sabar dalam menahan untuk tidak bermaksiat dan sabar dalam menghadapi musibah.

Tautan / Link
Untuk memperdalam materi bahasan ini, silakan pindai link tautan berikut:


 


Aktifitas Peserta Didik
Tulislah sebuah esai singkat maksimal satu halaman, tentang ujian dan cobaan yang kalian rasa paling berat dalam hidup kalian. Ceritakan bagaimana suasana hati kalian saat ditimpa musibah tersebut. Dan apa saja yang kalian lakukan dalam menghadapi dan menerima ujian tersebut. Apakah sikap dan laku kalian sudah sesuai dengan ayat-ayat dan hadis dalam bab ini.
Bila mungkin, berbagilah dengan teman sekelas secara bergantian. Renungkan apakah ujian yang menimpa kalian lebih ringan atau lebih berat dari teman yang lain.


Uji Kompetensi
Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia


 



Uraian
1. Pada suatu ketika, Anda sedang lapar. Anda tidak berusaha mencari makan, melainkan anda bersabar atas kelaparan anda. Apakah praktik yang demikian termasuk dalam kategori sabar? Mengapa? Jelaskan !
2. Jika anda sedang dilanda musibah, apa yang harus anda lakukan? Jelaskan !