Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mempererat persatuan dan kesatuan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan baik setelah menyimak ancaman di bidang ipoleksosbudhankam dan strategi mengatasinya.
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap cinta tanah air sebagai strategi mengatasi ancaman dalam berbagai bidang secara tepat setelah memahami strategi mengatasi ancaman di bidang ipoleksosbudhankam.
3. Peserta didik mampu menjelaskan kasus ancaman di bidang ipoleksosbudhankam dan strategi mengatasinya dengan benar melalui kegiatan menyimak.
4. Peserta didik mampu menyajikan kasus ancaman yang dihadapi Indonesia dan menguraikan strategi mengatasinya dengan tepat setelah melakukan berbagai kegiatan sesuai materi.
Ancaman Covid-19 begitu nyata. Selain Covid-19, masih banyak kasus ancaman yang harus dihadapi oleh Indonesia, salah satunya penyebaran berita hoaks. Penyebaran berita hoaks pada masa pandemi ini sangat merugikan karena menimbulkan rasa tidak percaya kepada pemerintah. Banyak berita hoaks yang beredar di masyarakat terkait Covid-19, mulai dari penularan Covid-19, obat Covid-19, serta chip yang ada di dalam vaksin Covid-19 juga sempat meresahkan masyarakat.
Apakah berita hoaks termasuk ancaman? Berita hoaks berpotensi menimbulkan kesalahpahaman yang mengarah pada perpecahan. Dengan demikian, berita hoaks termasuk ancaman. Berbagai kasus ancaman terjadi di Indonesia. Ada ancaman dalam bidang ideologi, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Penjelasan tentang ancaman dalam berbagai bidang tersebut akan Anda temukan dalam BAB V berikut.
Pendalaman Materi
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menempatkan berita hoaks (hoax) atau misinformasi sebagai salah satu ancaman global untuk kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu dibekali kemampuan literasi digital untuk memahami bahwa tidak semua informasi yang bersumber dari internet itu benar. Dengan demikian, saat masyarakat menerima berita hoaks mereka sudah tahu jenis- jenis dan tidak terpengaruh dengan berita hoaks tersebut.
Untuk mendapatkan berita yang valid dan terbaru terkait pandemi Covid-19, masyarakat diimbau untuk dapat menjadikan kanal resmi Kementerian Kesehatan sebagai rujukan utama. Berita hoaks yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 merupakan salah satu ancaman terhadap NKRI. Pelajari ancaman-ancaman lain dan strategi mengatasinya dalam uraian berikut.
A. Kasus Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam
Negara yang berdaulat tidak terlepas dari sebuah ancaman, baik militer maupun nonmiliter. Ancaman tersebut harus diatasi karena keberadaannya bisa membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter berbeda karakteristiknya dengan ancaman militer. Ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berbagai ancaman tersebut perlu diwaspadai bangsa Indonesia.
Berikut ini disajikan kasus ancaman dalam bidang ipoleksosbudhankam.
1. Kasus Ancaman Berdimensi Ideologi
Apa ideologi bangsa Indonesia? Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila sebagai ideologi Indonesia memuat nilai religius, adat istiadat, serta kebudayaan masyarakat Indonesia. Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Oleh karena itu, ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, tetapi tetap menghormati hak dan kebebasan orang lain. Ancaman dalam bidang ideologi adalah ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. Berikut contoh kasus ancaman di bidang ideologi.
a. Ancaman Ideologi Komunis
Paham-paham ideologi yang dulu pernah tersebar nyatanya cukup berpengaruh terhadap Indonesia. Salah satu paham yang cukup berpengaruh terhadap Indonesia adalah komunisme. Ideologi komunis bertentangan dengan ideologi Pancasila karena hak individu tidak diakui dalam ideologi ini. Padahal manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang hak-haknya harus dijamin. Contoh kasus ancaman komunis di Indonesia adalah peristiwa G 30 S/PKI.
b. Ancaman Ideologi Liberal
Liberalisme adalah paham yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Perkembangan globalisasi memengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk meyakini bahwa paham ini mampu membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Sikap individualis merupakan salah
satu pengaruh keberadaan ideologi liberal. Ideologi tersebut mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Kehidupan yang bebas, semangat bekerja dan berwirausaha, serta campur tangan yang minim dari pemerintah terhadap rakyatnya telah memengaruhi masyarakat Indonesia tertarik pada ideologi tersebut.
Ideologi liberalisme yang individualis tidak bisa dibiarkan sebagai sikap hidup masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan Pancasila memberikan paham bahwa manusia sebagai makhluk sosial harus mementingkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Apabila dikaji
berdasarkan nilai-nilai Pancasila, ideologi liberal yang bersifat individualis tidak sesuai dengan asas gotong royong pada sila keempat Pancasila. Ideologi liberal juga bertentangan dengan sila pertama Pancasila, karena memisahkan agama dan negara. Sementara itu, ideologi Pancasila
tidak memisahkan urusan agama dan negara atau pemerintah. Oleh karena itu, bangsa Indonesia hendaknya memperkuat ideologi Pancasila dalam setiap sendi kehidupan masyarakat demi mencegah konflik dan perpecahan.
2. Kasus Ancaman Berdimensi Politik
Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki (Sulaiman, 2016: 59). Politik juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan sekelompok masyarakat (negara). Ancaman berdimensi politik dapat bersumber dari dalam negeri dan luar negeri. Ancaman berdimensi politik di Indonesia sebagai berikut.
a.Ancaman Politik dari Dalam Negeri
Ancaman dari dalam berarti ancaman yang berasal dari negara Indonesia sendiri, baik pemerintah maupun warganya. Ancaman berdimensi politik dari dalam negeri meliputi gerakan separatisme, pengerahan massa, dan korupsi.
1) Gerakan Separatisme
Gerakan separatisme mengancam sistem politik di Indonesia. Separatisme merupakan gerakan untuk memisahkan diri dari suatu negara dengan tujuan mendirikan negara sendiri.
Apakah separatisme pernah terjadi di Indonesia? Ya, kasus separatisme pernah terjadi di Indonesia. Tepatnya pada masa kepemimpinan B.J. Habibie. Salah satu wilayah Indonesia, yaitu Timor Timur melepaskan diri dari NKRI.
Dan yang teraktual tentu saja gerakan teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terus menebar teror di tanah Papua untuk memisahkan diri dari NKRI.
2) Pengerahan Massa
Mengapa pengerahan massa menjadi ancaman? Kegiatan pengerahan massa berpotensi memicu konflik dan kerusuhan. Konflik dan kerusuhan akan mengganggu stabilitas politik. Pengerahan massa dalam jumlah besar membawa dampak intimidatif secara politis dan psikologis sehingga mengganggu demokrasi di Indonesia. Pengerahan massa atau mobilisasi massa merupakan upaya menggerakkan kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Pengerahan ini dilakukan oleh oknum yang berkepentingan.
Pengerahan massa biasanya muncul sebagai reaksi dari kebijakan tertentu yang dibuat pemerintah. Pengerahan massa yang dilakukan dapat berdampak positif dan negatif. Pengerahan massa yang berdampak positif dilakukan secara tertib dan tidak bertentangan dengan hukum. Aksi ini juga memiliki agenda jelas dalam rangka mewujudkan negara yang demokratis. Akan tetapi, pengerahan massa dapat berubah menjadi ancaman politik yang mengancam keutuhan NKRI. Aksi ini menjadi ancaman politik ketika disusupi oleh oknum- oknum yang mengambil keuntungan dan biasanya bertentangan dengan tujuan aksi yang diselenggarakan.
3) Korupsi
Tindak pidana korupsi merupakan contoh ancaman politik yang bersifat intern. Tindakan korupsi dapat merugikan negara. Mengapa demikian? Tindakan korupsi mampu memperlambat pertumbuhan ekonomi, menurunkan investasi, meningkatkan kemiskinan, serta meningkatkan ketimpangan pendapatan. Akibatnya, kesejahteraan masyarakat suatu negara sulit tercapai.
Tindakan korupsi marak terjadi di kalangan pejabat. Tindakan korupsi dapat menghambat fungsi pemerintahan. Korupsi akan menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi, pemerataan akses dan aset, serta memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik. Selain itu, korupsi yang terjadi pada lembaga-lembaga negara dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat. Anda dapat mencari satu contoh kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Cobalah untuk mendiskusikan kasus tersebut dengan teman, saudara, atau orang tua Anda.
Penguatan Nilai-Nilai Pancasila
Jujur Itu Hebat!
Korupsi merupakan kejahatan yang tidak bisa ditoleransi karena sifatnya yang merugikan banyak orang. Pemerintah telah melakukan berbagai macam cara untuk menumpas para koruptor di negeri ini. Namun hingga saat ini kasus korupsi masih saja terjadi. Akar masalah kasus korupsi adalah hilangnya nilai-nilai kejujuran. Kejujuran menempati urutan pertama yang harus diperhatikan untuk memberantas masalah korupsi karena kejujuran adalah pondasi utama untuk membangun bangsa yang berintegritas.
Banyaknya kasus korupsi yang muncul tersebut merupakan akibat dari hilangnya kejujuran dan integritas serta tidak sabar dalam menahan nafsu dalam diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah konkret untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran tersebut dalam setiap bangsa Indonesia. Kejujuran merupakan salah satu implementasi nilai Pancasila. Pendidikan dalam menanamkan kejujuran dapat dilakukan sejak dini melalui pendidikan agama, nilai dan moral di tengah-tengah masyarakat. Hal ini bisa diwujudkan dengan adanya integrasi yang baik antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Anda hendaknya dapat menerapkan sikap jujur dalam segala bidang kehidupan.
b. Ancaman Berdimensi Politik dari Luar Negeri
Ancaman di bidang politik dari luar negeri dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik antara lain intimidasi, provokasi atau blokade politik. Blokade politik adalah pengepungan atau penutupan sistem politik suatu negara. Ancaman tersebut sering digunakan oleh pihak-pihak dari luar untuk menekan suatu negara.
Indonesia pernah mengalami blokade politik dari negara yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda. Belanda melakukan blokade politik, yaitu tahun 1945 hingga 1947. Blokade politik dimaksudkan agar Indonesia tidak berbicara tentang konflik yang dihadapinya kepada dunia luar (negara lain) dan menjalin kerja sama sebagai negara merdeka. Belanda tidak ingin mengakui kemerdekaan Indonesia serta ingin kembali menjadikan Indonesia sebagai tanah jajahan. Akan tetapi, blokade politik ini tidak membuat Indonesia gentar. Masyarakat Indonesia menyadari bahwa sudah menjadi kewajiban warga negara untuk mengusir penjajah meskipun ada banyak tekanan.
3. Kasus Ancaman Berdimensi Ekonomi
Perkembangan teknologi pada era globalisasi dapat memengaruhi munculnya ancaman di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi. Negara-negara di dunia menjadi satu kekuatan pasar yang makin
terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Kasus ancaman yang berdimensi ekonomi yang dialami Indonesia adalah globalisasi ekonomi. Globalisasi perekonomian adalah proses kegiatan ekonomi dan perdagangan yang melibatkan negara- negara di seluruh dunia.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. Akibatnya, keterkaitan antara ekonomi nasional dan ekonomi internasional makin erat. Globalisasi pada satu sisi membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Pada sisi lain membuka peluang masuknya produk-produk global ke pasar domestik. Meski menjadi keuntungan, globalisasi juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Globalisasi ekonomi menimbulkan pengaruh negatif yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia khususnya di bidang ekonomi.
4. Kasus Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Aspek sosial budaya berkaitan dengan tata laku atau nilai-nilai yang lahir dan berkembang dalam masyarakat. Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi landasan timbulnya konflik vertikal dan konflik horizontal.
Konflik vertikal terjadi antara individu atau lembaga yang memiliki perbedaan status, baik sosial maupun politik. Adapun konflik horizontal terjadi antara dua kelompok atau individu yang memiliki kedudukan sosial, ekonomi, dan politik yang relatif sama. Apa sajakah bentuk ancaman di bidang sosial budaya di Indonesia sebagai berikut.
a. Munculnya Konsumerisme dan Hedonisme
Konsumerisme bertalian erat dengan hedonisme.
Konsumerisme adalah paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya atau dapat diartikan sebagai gaya hidup tidak hemat.
Sedangkan, hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama.
Masyarakat dengan sifat hedonis akan menghabiskan banyak waktu dan uang untuk berbelanja sehingga gaya hidup menjadi konsumtif. Hedonisme mendorong seseorang memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya meski harus melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kondisi ini menjadikan hedonisme sebagai ancaman yang harus diwaspadai.
Info Penting
Tips Bijak Menggunakan E-Commerce
Situs belanja online atau e-commerce mengalami perkembangan signifikan karena adanya pola kebiasaan baru sejak pandemi Covid-19. Selain mudah, belanja tidak lagi perlu untuk keluar rumah dan dinilai mampu mengurangi kerumunan demi mencegah penularan virus Covid-19. Tren belanja online akan meningkat masa depan karena salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsumen wajib berbelanja online dengan bijak. Berikut tips berbelanja online secara bijak.
1. Wajib teliti saat melihat barang yang akan dibeli.
2. Jalin komunikasi dengan penjual di platform e-commerce.
3. Perhatikan promo yang ditawarkan.
4. Ingat tanggal perkiraan barang akan sampai.
5. Foto atau rekam barang ketika unboxing.
6. Berikan ulasan untuk membantu konsumen lain.
Beberapa tips di atas bisa menjadi solusi untuk menjadi pembeli yang bijak, dan tentunya menjadikan pembeli e-commerce lebih nyaman dalam berbelanja online.
b. Munculnya Gejala Westernisasi
Pernahkah Anda mendengar kata abroad minded? Aboard minded dapat diartikan sebagai cara berpikir yang selalu menganggap barang dari luar negeri dianggap paling bagus, lulusan sekolah luar negeri paling pintar, atau budaya luar negeri paling patut dicontoh. Padahal tidak selalu yang dari luar negeri itu bagus atau sesuai dengan bangsa Indonesia.
Abroad minded dapat mengarah pada westernisasi. Westernisasi adalah peniruan gaya hidup negara Barat. Misalnya, gaya berpakaian, perilaku, dan kebiasaan sehari-hari yang kebarat-baratan.
Westernisasi yang terjadi di Indonesia dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme dan jati diri bangsa. Selain itu, westernisasi dapat mengakibatkan budaya Indonesia terkikis dan dilupakan oleh generasi muda karena menganggap kebudayaan Barat lebih baik.
c. Etos Kerja Rendah
Ada sindiran menarik "orang Indonesia berkeringat saat makan, tetapi tidak berkeringat saat bekerja". Kalimat itu sebenarnya memiliki pesan moral agar orang Indonesia memiliki etos kerja yang tinggi, bukan bermalas-malasan.
Saat ini, tenaga kerja Indonesia harus mewaspadai atas serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia. Reaksi kebanyakan tenaga kerja Indonesia menunjukkanketidaksiapan mereka untuk bersaing .
Berdasarkan penelitian Institute for Management Development (IMD), daya saing tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN. Indonesia masih menghadapi persoalan rendahnya pendidikan dan ketidaksesuaian antara pekerjaan dan pendidikan. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap upah dan nilai tawar tenaga kerja Indonesia.
5. Kasus Ancaman Berdimensi Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Ancaman terhadap pertahanan dan keamanan biasanya berhubungan dengan kedaulatan negara. Untuk mengatasi ancaman tersebut seluruh rakyat Indonesia melakukan upaya pertahanan negara. Pertahanan dan keamanan negara tidak terlepas dari ancaman yang mengintainya.
Kasus ancaman berdimensi pertahanan dan keamanan yang harus diwaspadai Indonesia sebagai berikut.
a. Spionase
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan spionase tidak mudah dideteksi. Oleh karena itu, spionase merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Sasaran kegiatan spionase adalah objek vital nasional dan instalasi strategis. Negara Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase dan spionase sehingga harus dilindungi.
Objek vital nasional dan instalasi strategis tersebut antara lain Istana Negara, gedung MPR/DPR/DPD, tempat wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya alam.
b. Agresi atau Invasi
Agresi adalah penyerangan suatu negara terhadap negara lain. Suatu negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah ancaman bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.
Terdapat beberapa bentuk agresi mulai dari yang berskala paling kecil hingga skala terbesar. Invasi adalah bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain.
Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin kembali menjajah, yaitu Agresi Militer I (21 Juli 1947-5 Agustus 1947) dan Agresi Militer II (19 Desember 1948).
c. Pelanggaran Wilayah
Bentuk ancaman militer yang sering terjadi adalah tindakan pelanggaran wilayah, baik wilayah laut, ruang udara maupun daratan. Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga timbul potensi pelanggaran wilayah. Pelanggaran wilayah sering dilakukan oleh kapal penangkap ikan milik negara lain yang melakukan illegal fishing.
d. Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan bersenjata adalah ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut didukung oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah adalah bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal.
e. Aksi Teror Bersenjata
Aksi teror bersenjata adalah bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa takut yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa kenal perikemanusiaan.
Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja sehingga sulit ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar ketenteraman masyarakat tidak terganggu.
f. Ancaman Keamanan Laut dan Udara
Gangguan keamanan di laut dan udara adalah bentuk ancaman terhadap integrasi nasional bidang pertahanan dan keamanan (militer) yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah NKRI.
Potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara di Indonesia tinggi. Sebab, kondisi geografis Indonesia di wilayah perairan dan udara yang terbentang pada perlintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara.
Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian pertahanan negara antara lain pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata, amunisi, dan bahan peledak atau bahan lain.
Sedangkan bentuk ancaman keamanan laut antara lain penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan laut, pencemaran lingkungan, dan klaim kepemilikan pulau oleh negara lain.
g. Hoaks (Berita Bohong)
Berita bohong atau hoaks harus selalu diwaspadai. Kemudahan dalam berkomunikasi membuat arus berita tidak terbendung. Media sosial dapat menjadi corong meluasnya berita hoaks. Oleh karena itu, media sosial hendaknya digunakan secara bijak. Informasi yang masuk harus disaring dengan ideologi Pancasila dan norma-norma dalam masyarakat. Berita hoaks sering menimbulkan kesalahpahaman bahkan konflik.
Akibatnya, berita hoaks dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Begitu dahsyatnya kekuatan berita untuk menggerakkan masyarakat. Bayangkan jika berita hoaks berisi hasutan atau adu domba. Persatuan dan kesatuan NKRI dapat terancam. Oleh karena itu, hoaks termasuk ancaman yang harus diperangi.
Cakap Teknologi
Mendeteksi Hoaks Melalui Aplikasi
Maraknya berita hoaks mendorong berbagai pihak membuat aplikasi penangkal hoaks. Salah satunya Hoax Buster Tools (HBT). Aplikasi ini merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Mafindo atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia. Aplikasi ini berisi berbagai alat yang bisa digunakan sesuai kebutuhan pengguna. Alat itu antara lain mesin pencari (search tool) untuk web, video, dan foto. HBT ini juga memiliki database anti-hoaks yang terbuka bisa dilihat oleh pengguna. Selain HBT, alat pendeteksi berita hoaks lainnya adalah Hoax Buster dan Awas Hoax.
Cobalah menggunakan aplikasi tersebut. Unduh aplikasi melalui Play Store atau App Store. Cobalah salah satu fitur yang tersedia. Tuliskan hasil review aplikasi tersebut. Kemudian, presentasikan pengalaman Anda menggunakan aplikasi ini kepada Bapak/Ibu Guru.
Tugas
Menganalisis Berita
Anda telah mempelajari kasus ancaman di bidang ipoleksosbudhankam. Tentunya Anda telah memahami bahwa Indonesia menghadapi berbagai ancaman, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Tugas Anda sekarang adalah mencari berita dari televisi atau internet. Analisislah bidang ancaman yang ada pada berita. Perhatikan langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut.
1. Carilah berita di televisi atau internet tentang kasus ancaman di bidang ipoleksosbudhankam sesuai arahan Bapak/Ibu Guru.
2. Lakukan analisis dan tentukan bidang dari kasus tersebut.
3. Susunlah laporan singkat berisi contoh kasus dalam berita, sumber berita, dan analisis singkat.
4. Kumpulkan dan presentasikan di depan kelas agar mendapat nilai dari Bapak/Ibu Guru.
5. Jika pembelajaran dilaksanakan secara daring, tugas dapat dikirimkan melalui e-mail atau WhatsApp Bapak/Ibu Guru untuk dinilai.
UJI KOMPETENSI
A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Indonesia menghadapi berbagai kasus ancaman di bidang ipoleksosbudhankam. Kasus ancaman yang termasuk dalam bidang sosial budaya ditunjukkan oleh pilihan....
a. kudeta, invasi, dan pengerahan masa
b. liberalisme, komunisme, dan separatisme
c. pelanggaran batas wilayah, spionase, dan berita hoaks
d. hedonisme, konsumerisme, dan klaim kesenian oleh negara lain
e. serbuan tenaga asing, produk dalam negeri kalah saing, dan tajamnya kesenjangan sosial
2. Contoh kasus ancaman yang patut diwaspadai oleh bangsa Indonesia karena terdampak pada perekonomian ditunjukkan oleh pilihan....
a. gaya hidup masyarakat yang boros dan konsumtif
b. serbuan tenaga kerja asing yang meresahkan tenaga kerja Indonesia
c. invasi dari negara lain yang mengancam keselamatan bangsa dan negara
d. pencurian data rahasia yang dilakukan oleh peretas dengan memanfaatkan internet
e. pengerahan massa yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memengaruhi kebijakan negara
3. Perhatikan contoh kasus ancaman berikut ini!
1) Pihak asing menguasai pasar Indonesia.
2) Produk lokal kalah saing dengan negara lain.
3) Sektor ekonomi rakyat bersubsidi berkurang.
4) Gaya hidup kebarat-baratan menjangkiti masyarakat perkotaan.
5) Australia pernah melakukan penyadapan terhadap beberapa tokoh di Indonesia.
Kasus ancaman di bidang ekonomi ditunjukkan oleh angka....
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 3), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
4. Salah satu ancaman dalam bidang politik adalah blokade politik. Pernyataan berikut yang menunjukkan blokade politik adalah....
a. Timor Timur memilih melepaskan diri dari Indonesia pada masa pemerintahan B.J. Habibie.
b. Belanda berupaya menekan Indonesia agar tidak menjalin kerja sama dengan negara lain.
c. Australia menyadap telepon milik beberapa petinggi negara.
d. Isu serbuan tenaga kerja asing ke industri dalam negeri.
e. G 30 S/PKI berupaya mengubah ideologi negara.
5. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Produk lokal kalah saing.
2) Tajamnya kesenjangan sosial.
3) Perekonomian Indonesia dikuasai pihak asing.
4) Sektor ekonomi rakyat bersubsidi berkurang.
Pernyataan tersebut merupakan dampak dari adanya....
a. westernisasi
b. konsumerisme
c. pengerahan massa
d. globalisasi ekonomi
e. pelanggaran batas wilayah
6. Contoh kasus ancaman di bidang politik yang patut diwaspadai oleh bangsa Indonesia ditunjukkan oleh pilihan....
a. gaya hidup yang kebarat-baratan
b. tenaga asing yang masuk ke Indonesia
c. invasi dari negara lain
d. peretasan terhadap situs pemerintah
e. pengerahan massa oleh oknum tertentu
7. Persaingan antara tenaga kerja Indonesia dan asing pasti terjadi. Oleh karena itu, tenaga kerja Indonesia harus mempersiapkan strategi dalam menghadapi TKA, salah satunya dengan cara …
a. meningkatkan jam kerja di perusahaan masing-masing
b. membidik perusahaan asing sebagai tempat bekerja
c. melakukan demonstrasi menolak kedatangan TKA
d. meningkatkan kompetensi diri hard skill dan soft skill
e. menabung untuk kebutuhan yang tidak terduga
8. Perhatikan contoh kasus ancaman berikut ini!
1) Produk asing menguasai pasar domestik.
2) Belanda melancarkan agresi militer setelah Indonesia merdeka.
3) Pengerahan massa menjelang penghitungan hasil pemilu.
4) Timor Timur memisahkan diri dari NKRI setelah jajak pendapat yang digelar di sana.
5) Belanda pernah melakukan blokade terhadap Indonesia agar tidak bisa menjalin kerja sama dengan negara lain.
Kasus ancaman di bidang politik ditunjukkan oleh angka....
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 3), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
9. Perhatikan gambar berikut!
Gambar pada soal berhubungan dengan ancaman yang dihadapi Indonesia di bidang....
a. ideologi
b. politik
c. ekonomi
d. sosial budaya
e. pertahanan dan keamanan
10. Daerah A tidak puas dengan pemerintah pusat yang kebijakannya selalu merugikan daerahnya. Pembangunan di daerah A juga tidak merata. Akibatnya, daerah A menuntut untuk berdiri sendiri atau membangun negaranya sendiri. Jika dikaitkan dengan konsep ancaman, kasus daerah A termasuk ancaman di bidang....
a. ideologi
b. politik
c. ekonomi
d. sosial budaya
e. pertahanan dan keamanan
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1.) Indonesia menghadapi berbagai kasus ancaman di bidang ideologi. Salah satunya ancaman ideologi liberalis. Jelaskan hubungan liberalisme dengan ancaman bagi NKRI!
2) Mengapa pengerahan massa dapat menjadi ancaman yang harus diwaspadai oleh NKRI?
3) Mengapa globalisasi ekonomi menjadi kasus ancaman yang harus diwaspadai oleh segenap bangsa Indonesia jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian bangsa?
4. Perhatikan kasus berikut!
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat telah mengamankan sebanyak 130 kapal yang tengah melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia sepanjang tahun 2021. Adapun dari 130 kapal itu yakni 84 kapal Indonesia yang melakukan pelanggaran dan 46 kapal asing yang melakukan pencuri ikan. Dari 46 kapal itu terdiri atas 15 kapal asal Malaysia, 6 asal Filipina, dan 25 asal Vietnam. Dirjen Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku pencurian ikan di perairan Indonesia yang tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Sumber: https://bit.ly/3j9Lq8W, diakses 21 Agustus 2021
Berdasarkan berita tersebut analisislah bidang kasus ancaman yang dihadapi Indonesia!
5. Indonesia menghadapi berbagai kasus ancaman di bidang ipoleksosbudhankam. Sebutkan kasus ancaman yang termasuk dalam bidang ekonomi!